Liputan6.com, Jakarta - Makanan ultra-olahan (UPF) memang enak, murah dan mudah didapat. Karena faktor-faktor ini, semakin banyak individu yang memilih makanan ultra-olahan ini dan mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Hal ini tidak hanya bisa meningkatkan asupan kalori, tetapi juga berkontribusi terhadap beberapa penyakit, termasuk risiko kanker mulut.
Baca Juga
Sebuah penelitian di Inggris baru-baru ini mengamati hubungan antara UPF dan 34 jenis kanker yang berbeda dalam studi kohort terbesar di Eropa, kohort European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC).
Advertisement
Para peneliti dari Universitas Bristol dan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) berupaya mengidentifikasi apakah hubungan antara konsumsi UPF dan kanker kepala dan leher pada kelompok EPIC bisa dijelaskan oleh peningkatan lemak tubuh.
Penelitian tersebut melibatkan hampir setengah juta orang selama lebih dari satu dekade dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih banyak makanan ultra-olahan (UPF) memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker saluran pencernaan bagian atas, termasuk kerongkongan.
Para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi 10 persen lebih banyak UPF dikaitkan dengan risiko 23 persen lebih tinggi terkena kanker kepala dan leher, dan risiko 24 persen lebih tinggi terkena kanker kerongkongan.
Oleh karena itu, ketahui apa saja makanan ultra- olahan yang biasa dikonsumsi saat sarapan yang bisa meningkatkan risiko kanker mulut, menurut British Heart Foundation, seperti melansir dari Times of India, Kamis (23/11/2023).
1. Sosis
Menurut Cancer Council NSW, terlalu banyak mengonsumsi daging merah dan daging olahan menyebabkan 18% kasus kanker usus.
Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), daging olahan diklasifikasikan sebagai karsinogen Kelas 1. Bahan kimia tertentu dalam daging olahan bisa menyebabkan bersifat karsinogenik.
Â
2. Sereal
Akrilamida adalah bahan kimia yang bisa berbentuk pada beberapa makanan, termasuk sereal sarapan kemasan, selama proses memasak dengan suhu tinggi.
Akrilamida, yang dihasilkan selama pemrosesan termal makanan kaya karbohidrat, diklasifikasikan sebagai "mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia" oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker.
3. Roti diproduksi massal
Sebuah studi yang dilakukan oleh Pusat Sains dan Lingkungan India menemukan 84% dari 38 merek roti popyler mengandung bahan kimia yang diketahui menyebabkan kanker.
Kalium bromat dan kalium iodat ditemukan dalam sampel roti, termasuk pav, bakpao, serta burger dan pizza siap saji, yang diambil dari seluruh Delhi.
Kalium bromat merupakan karsinogen kategori 2B yang bisa menyebabkan penyakit kanker dan Kalium iodat diketahui bisa memicu gangguan tiroid.
Â
Advertisement
4. Yogurt rasa buah
Beberapa yogurt dengan rasa mungkin mengandung aspartam sebagai pemanis. Aspartam adalah pemanis buatan yang telah dinyatakan berpotensi menyebabkan kanker pada manusia oleh WHO, meskipun hanya ada sedikit bukti mengenai sifat karsinogenisitasnya pada manusia masih terbatas.