Sukses

Eksplorasi 5 Hewan Raksasa yang Pernah Hidup Berdampingan dengan Manusia di Zaman Purba

Hewan dan manusia telah menjalani perjalanan panjang bersama sejak hampir 2 juta tahun yang lalu. Melalui pengungkapan sejarah, terlihat bagaimana hewan yang pernah menguasai dunia ini secara perlahan diburu dan diubah oleh manusia purba menjadi berbagai keperluan, membentuk wawasan tentang pengaruh saling mempengaruhi antara manusia dan hewan dalam membentuk peradaban saat ini.

Liputan6.com, Jakarta Hewan dan manusia telah melangkahkan jejak panjang bersama sejak hampir 2 juta tahun lalu. Penemuan artefak di situs arkeologi Kanjera Selatan di Kenya menjadi bukti konkret bahwa manusia purba tidak hanya berinteraksi dengan lingkungan sekitar, tetapi juga aktif dalam kegiatan berburu binatang dan lain sebagainya. Momen ini menciptakan dasar hubungan simbiosis antara manusia dan hewan, yang berkembang pesat seiring berjalannya waktu.

Meski hubungan manusia dengan hewan kini lebih sering dikaitkan dengan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, pada masa manusia purba, hubungan tersebut tidak selalu penuh dengan keceriaan. Sebaliknya, kehadiran hewan-hewan yang hidup berdampingan dengan manusia purba cenderung lebih garang dan mematikan.

Evolusi manusia membawa perubahan dalam cara berinteraksi dengan lingkungan, termasuk dalam melindungi diri dengan memburu berbagai hewan yang dulunya menjadi bagian hidup mereka.

Melalui kajian sejarah, kita dapat menyaksikan bagaimana hewan-hewan yang pernah menjadi penguasa dunia ini perlahan-lahan diburu dan diubah oleh manusia purba untuk berbagai keperluan, mulai dari sumber makanan, perkakas, pakaian, hingga diintegrasikan dalam seni. Perjalanan panjang ini memberikan wawasan tentang bagaimana manusia dan hewan saling memengaruhi dan membentuk peradaban yang kita kenal saat ini.

2 dari 8 halaman

1. Mammoth Berbulu

Mammoth, atau yang dikenal sebagai mamut dalam bahasa Indonesia, merupakan makhluk besar berbulu yang menjadi salah satu ikon di Zaman Es Besar. Mereka menjelajahi tundra dingin di Eropa, Asia, dan Amerika jutaan tahun yang lalu.

Meski memiliki berat mencapai 13.000 pon dan tinggi rata-rata antara 10 dan 12 kaki, makhluk berbulu mirip gajah ini sebenarnya herbivora yang mayoritas memakan rumput dan tumbuhan. Walaupun terlihat mengancam dengan mantel coklat tua dan dua gadingnya yang panjang, mamut tidak membahayakan manusia purba.

Pemburu manusia menggunakan peralatan batu, dahan, dan obor untuk menangkap serta membunuh mamut, yang menjadi sumber makanan yang ideal. Selain dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi, tulang mamut juga digunakan untuk membuat peralatan, perhiasan, dan seni oleh manusia purba. Berdasarkan bukti terbaru menunjukkan bahwa pemburu manusia menggunakan perangkap, seperti yang ditemukan di dua lubang perangkap di Meksiko, untuk memisahkan mamut dari kawanannya, membuat mereka menjadi mangsa yang lebih mudah.

Penelitian terkini mengungkapkan bahwa mammoth berbulu kemungkinan besar bertahan di Amerika Utara hingga sekitar 5.000 tahun yang lalu sebelum akhirnya punah. Populasi mamut mengalami penurunan yang signifikan lebih dari 10.000 tahun yang lalu akibat perubahan iklim dan mencairnya gunung es. Faktor-faktor ini, bersama dengan tekanan perburuan manusia, menyebabkan kepunahan mamut berbulu yang dulunya mendominasi lanskap pada masa Zaman Es.

3 dari 8 halaman

2. Komodo

Komodo merupakan kadal terbesar di dunia, mungkin tidak terlihat seperti kadal pada umumnya. Reptil raksasa ini memiliki tubuh dewasa yang panjangnya mencapai hampir 10 kaki dan berat mencapai 300 pon, dan telah bersama manusia selama lebih dari satu juta tahun.

Asal-usul nenek moyang komodo pertama kali terjadi di Australia dan kemudian menyebar ke pulau Komodo dan Flores di Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh temuan fosil yang dipublikasikan oleh The Australian National University. Pada masa Zaman Es Besar, sekitar 900.000 tahun yang lalu, manusia dan komodo berbagi habitat di Australia. 

Komodo, yang dikenal karena kegemarannya menyantap daging, mungkin menjalani hubungan yang saling menguntungkan dengan manusia purba. Mereka mungkin memakan sisa-sisa hasil buruan manusia, sementara manusia kemungkinan menggunakan kulit dan tulang mangsa komodo sebagai perkakas.

Meskipun komodo masih bertahan hingga saat ini, kelangsungan hidupnya kini terancam punah, dan para peneliti telah memasukkan kadal tersebut ke dalam Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam sebagai spesies yang terancam punah. Ancaman terhadap kelangsungan hidup komodo utamanya disebabkan oleh perburuan ilegal dan kehilangan habitat.

4 dari 8 halaman

3. Glyptodont

Selain berhubungan dengan mammoth berbulu dan komodo, manusia purba juga menjalin kehidupan berdampingan dengan hewan herbivora unik yang dikenal sebagai glyptodont. Fosil-fosil glyptodont menunjukkan bahwa mereka telah ada sejak 5 juta tahun yang lalu, berasal dari rawa-rawa di Amerika Utara dan Selatan.

Glyptodont memiliki ukuran yang mengesankan, dengan berat badan melebihi 4.000 pon dan panjang mencapai 10 kaki. Meskipun makhluk ini terlihat damai dan tidak menimbulkan ancaman bagi manusia purba di benua Amerika.

Dilengkapi dengan cangkang yang menyerupai kura-kura, glyptodont menggunakan perlindungan ini sebagai pertahanan utama dari predator. Meskipun tampak kukuh dari luar, kemungkinan besar glyptodont tidak memiliki pertahanan yang efektif terhadap manusia purba. Kehadiran baju besi alaminya yang tebal membuatnya menjadi sumber daya berharga bagi nenek moyang manusia.

Mudah diburu oleh manusia purba yang menggunakan peralatan seperti batu dan tombak, tengkorak armadillo raksasa yang ditemukan di Venezuela Utara menunjukkan jejak pukulan yang mungkin dihasilkan oleh pemburu manusia. Meskipun glyptodont raksasa mengalami kepunahan, kerabat modern mereka yaitu armadillo masih tetap hidup dan berkembang di masa kini.

5 dari 8 halaman

4. Kucing Bertaring Tajam

Kucing bertaring tajam yang evolusinya berasal dari keluarga predator karnivora prasejarah lebih dari 50 juta tahun yang lalu, menjadi ancaman besar bagi nenek moyang kita yang hidup sekitar 300.000 tahun yang lalu.

Meskipun ukurannya mungkin tampak lebih kecil dibandingkan mamut berbulu, dengan berat mencapai 750 pon, tinggi sekitar 3 kaki, dan panjang 5,5 kaki, kucing ini dilengkapi dengan senjata ampuh berupa gigi tajam dan rahang kuat yang mampu menahan dan memotong hampir segalanya, termasuk manusia.

Nenek moyang manusia kemungkinan bekerja sama dan menggunakan peralatan seperti tombak untuk berburu kucing bertaring tajam yang menakutkan ini. Meskipun serangan penyergapan kucing membantu mereka bertahan selama bertahun-tahun, hewan ini mengalami kepunahan antara 8.000 dan 10.000 tahun yang lalu.

Penyebab pasti kepunahan masih menjadi misteri, para peneliti berspekulasi bahwa penurunan populasi mangsa besar dan persaingan dengan manusia purba untuk sumber makanan mungkin menjadi faktor utama dalam kepunahan kucing bertaring tajam ini menjelang akhir Zaman Es Besar.

6 dari 8 halaman

5. Kungkang Raksasa (Giant Sloth)

Makhluk hebat yang disebut kungkang berukuran raksasa ini hidup di periode antara 1,8 juta hingga 12.000 tahun yang lalu pada masa Pleistosen, menjadi bagian integral dari sejarah Amerika Selatan dan Amerika Utara pada zaman Zaman Es Besar.

Dengan gerakan yang lambat, dilengkapi cakar raksasa, serta berukuran sepanjang 10 kaki dan berat rata-rata sekitar 2.200 pon, makhluk ini mungkin menjadi ancaman bagi nenek moyang manusia purba.

Bukti terbaru dari fosil membuktikan bahwa manusia purba dan sloth raksasa hidup berdampingan di Amerika Selatan. Fosil-fosil yang berasal dari kisaran waktu antara 16.000 dan 27.000 tahun menunjukkan bahwa manusia purba berburu sloth raksasa dan menggunakan tulang mereka untuk membuat perhiasan.

Namun, ironisnya, manusia juga menjadi penyebab kepunahan makhluk luar biasa ini. Penelitian tentang kepunahan hewan di Amerika Selatan selama Zaman Es Besar menunjukkan bahwa predasi oleh manusia kemungkinan besar berperan kunci dalam penurunan populasi sloth raksasa yang bergerak lambat. Sayangnya, kungkang raksasa punah lebih dari 10.000 tahun yang lalu, terutama karena kehilangan habitat dan perburuan manusia.

7 dari 8 halaman

Question and Answer

1. Hewan mana yang paling besar di zaman purba?

Pada masa prasejarah, Argentinosaurus menjadi salah satu hewan terbesar yang pernah menghuni Bumi. Argentinosaurus adalah jenis dinosaurus sauropoda yang eksis sekitar 94 hingga 97 juta tahun yang lalu, pada masa Kapur Akhir. Mereka memiliki tinggi mencapai sekitar 70 kaki (21 meter) atau lebih, dan panjang bisa mencapai sekitar 100 kaki (30 meter) atau lebih.

Meskipun Argentinosaurus menjadi salah satu yang terbesar, banyak jenis dinosaurus sauropoda dan reptil raksasa lainnya yang mendominasi lanskap pada zaman purba, termasuk Spinosaurus, Dreadnoughtus, dan beberapa jenis lainnya. Dinosaurus dan reptil prasejarah ini memiliki ukuran yang sangat besar, menjadikan mereka makhluk terbesar di darat dan air pada masa itu.

 

8 dari 8 halaman

2. Hewan apa yang tertua di laut?

Hewan yang memiliki umur panjang dan masih hidup di laut adalah beberapa jenis organisme laut yang dikenal sebagai spons. Spons termasuk dalam kelompok hewan porifera dan merupakan organisme laut yang sangat sederhana, tidak memiliki jaringan atau organ khusus.

Sebagai contoh, spons Glass (Hexactinellida) terkenal sebagai salah satu hewan laut yang dapat mencapai umur sangat tua. Beberapa individu spons Glass diyakini bisa hidup selama ratusan atau bahkan ribuan tahun. Namun, mengukur umur spons seringkali sulit karena kurangnya struktur tubuh yang memungkinkan pembentukan cincin pertumbuhan seperti pada pohon. Sebagai gantinya, perkiraan umur didasarkan pada pertumbuhan yang sangat lambat dan kondisi lingkungan sekitar mereka.