Sukses

Kisah Pilu di Balik Tugu Abel Tasman, Tempat Pendaki Ditemukan Tak Bernyawa Usai Gunung Marapi Erupsi

Tugu Abel Tasman Gunung Marapi merupakan tempat ditemukannya salah satu korban erupsi

Liputan6.com, Jakarta Bagi para pendaki Gunung Marapi, tentu tak asing dengan Tugu Abel yang letaknya tak jauh dari puncak merpati. Tugu tersebut terletak pada posisi menyerong menghadap puncak merpati dan kerap menjadi tempat beristirahat atau berswafoto bagi para pendaki yang mendaki Gunung Marapi. 

Setelah Gunung Marapi erupsi pada Minggu, 3 Desember 2023, pencarian korban pun dilakukan. Salah satu tempat penemuan korban meninggal Gunung Marapi meletus adalah di dekat Tugu Abel Tasman tersebut. 

Dikutip dari akun Instagram @bpbd.kotabukittinggi, diinformasikan bahwa seorang pendaki bernama Yashirli Amri ditemukan meninggal dunia saat tim rescue mencapai Tugu Abel pada Selasa, 5 Desember 2023. 

"Posisi terakhir tugu abel survival ditemukan saat tiba dibawah survival sudah kebahabisan oksigen dan untuk keadaan survival MD (Meninggal Dunia)," tulis akun @bpbd.kotabukittinggi.

Jenazah korban kemudian dibawa ke kediamannya untuk dikebumikan di Kubu Jorong Turawan Nagari III Koto, Sumbar.

@yeyenkaret_ selamatkan mereka ya ALLAH..🤲#gunungmerapi #sumbar ♬ suara asli - Yeyen karet

Saat Gunung Marapi erupsi, ternyata Yashirli Amri sempat membuat video yang diunggah oleh banyak orang ke TikTok. Dalam video tersebut, perempuan itu tampak meminta tolong dan berlumuran abu erupsi sambil memberitahukan keberadaannya di Tugu Abel. Sayang, saat ditemukan ia telah tidak bernyawa.

Kisah pahit penemuan pendaki yang tewas di dekat Tugu Abel Tasman Gunung Marapi tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya, apa kisah di balik tugu tersebut? Siapa sangka, alasan di balik didirikannya tugu tersebut pun tak kalah pilunya. 

 

2 dari 3 halaman

Kisah pilu di balik Tugu Abel Tasman

Dihimpun dari berbagai sumber, diketahui Abel Tasman merupakan alumni SMA 6 Padang yang juga anggota komunitas JIPALA. Berdasarkan pengakuan pendaki yang saat itu bersama Abel Tasman yakni Herwin Sukhavira dan Firdaus Tan Juang, pada tanggal 5 Juli 1992 ia dan 9 rekannya yang merupakan gabungan anak pecinta alam akan menaiki Gunung Marapi.

Setelah makan dan beristirahat,  mereka bertemu dengan kelompok Rizal dari Pattimura Padang yang berjumlah 5 orang termasuk Abel Tasman dan Sulastri. Bersama-sama, mereka melakukan pendakian untuk ikut ke Simabua, sehingga total pendaki sebanyak 15 orang. 

Sesampainya di puncak merpati, beberapa rombongan termasuk Herwin turun lebih dulu untuk menuju Simabua, sedangkan Abel dan Sulastri masih di dekat puncak merpati. 

Ketika waktu menunjukkan setidaknya pukul 09.15 WIB, tiba-tiba Gunung Marapi meletus dimulai dengan awan panas bercampur debu dan dentuman suara keras. Orang-orang pun berlarian menuruni puncak merpati.

Saat itu, Abel dan Sulastri berada sekitar 10-15 meter dari Puncak Merpati. Ketika Gunung Marapi sudah berhenti mengeluarkan batu dan asap, pendaki pun berusaha menolong mereka yang terluka akibat peristiwa itu. 

 

3 dari 3 halaman

Abel tewas terkena pecahan batu

Pendaki lalu mendengar suara minta tolong dari Sulastri. Wanita itu bercerita bahwa ia terkena pecahan batu di bahunya dan sempat pingsan. Ketika tersadar, ia melihat Abel Tasman sudah terkapar di cadas. 

Menurut kesaksian salah satu pendaki, batu seukuran bola kaki menerpa samping kepala Abel yang membuatnya langsung terkapar tak bernyawa. Melihat Abel yang sudah tak bernyawa, para pendaki terpaksa turun ke bawah untuk dievakuasi dan mendapatkan perawatan bagi yang terluka. 

Ketika semua pendaki sudah turun dan dikumpulkan, disimpulkan hanya satu korban jiwa yang jatuh yakni Abel. Keesokan harinya, Tim SAR melakukan evakuasi pada korban. Menurut otopsi, Abel tewas akibat hantaman benda keras di kepalanya. 

Sekitar tahun 1993-1994, didirikan tugu atau prasasti untuk mengenang Abel Tasman yang pemasangannya dilakukan oleh sekitar 100 pendaki. Sementara itu, ada pula kabar yang beredar bahwa Abel Tasman sempat menolong Sulastri saat pingsan sehingga tidak melihat batu yang mengenai kepalanya. Namun kabar tersebut belum diketahui kebenarannya.