5 Tahapan Dalam Penelitian Sejarah Beserta Contohnya

Tahap pertama dalam penelitian sejarah adalah menentukan topik yang akan diteliti. Namun, sebelum menentukan topik, Anda harus paham terlebih dahulu bahwa topik dan judul adalah dua hal yang berbeda. 

Dalam hal ini, sebuah topik dapat menghasilkan beberapa judul yang bersifat abstrak dan cakupannya lebih luas. Pilihlah topik yang menarik dan relevan dengan bidang studi sejarah yang ingin dieksplorasi. 

Misalnya, jika minat Anda terfokus pada Revolusi Industri, pilihlah topik seperti 'Pengaruh Revolusi Industri Terhadap Perubahan Sosial di Inggris pada Abad ke-19.'

Setelah menentukan tema, lakukan pencarian sumber informasi yang terkait dengan topik tersebut. Pastikan sumber yang ditemukan kredibel dan terpercaya untuk mendukung penelitian yang akan dilakukan.

Selanjutnya, jika kamu sudah mengetahui topik apa yang akan dibahas, tahap kedua adalah mencari sumber sejarah dan bukti-bukti pendukung yang relevan. Tahapan ini disebut dengan heuristik.

Tahapan ini mencakup pencarian dalam arsip, perpustakaan, atau sumber-sumber online guna menemukan dokumen, catatan, surat, foto, atau informasi lain yang dapat memberikan gambaran tentang topik yang diteliti. 

Sebagai contoh dalam penelitian tentang Revolusi Industri di Inggris, seorang peneliti harus mencari arsip pemerintah, laporan industri, atau memoar dari para pekerja pabrik yang hidup pada saat itu.

Setelah mengumpulkan sumber-sumber sejarah, tahap selanjutnya adalah verifikasi. Verifikasi adalah proses penting yang melibatkan pemeriksaan terhadap keaslian atau kebenaran sumber sejarah yang telah diperoleh. 

Hal ini bertujuan untuk menguji validitas fakta sejarah yang terdapat dalam sumber-sumber yang telah dikumpulkan oleh peneliti. 

Contohnya jika menggunakan laporan pemerintah sebagai sumber, peneliti harus mempertimbangkan apakah laporan tersebut memiliki bias politik atau tidak, serta memeriksa keakuratan data yang disajikan.

Tahapan berikutnya adalah melakukan interpretasi terhadap data dan informasi yang telah terkumpul. Proses ini mencakup analisis, pengklasifikasian, serta penyusunan informasi dalam suatu konteks yang terstruktur. 

Interpretasi memungkinkan peneliti untuk menggali makna mendalam dari data sejarah yang ada, membantu dalam menyusun narasi yang koheren dan berarti terkait dengan topik yang diteliti.

Contohnya pada penelitian sejarah Revolusi Industri. Di mana dapat menganalisis data dan informasi yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi pola perubahan sosial yang terjadi pada waktu itu.

Historiografi merupakan tahap terakhir dalam penelitian sejarah yang melibatkan penulisan dan analisis naratif terkait dengan topik yang diteliti. Proses ini mencakup penyusunan temuan dan hasil penelitian ke dalam sebuah tulisan yang koheren serta terstruktur. 

Sebagai contoh, dalam penulisan mengenai Revolusi Industri, seorang peneliti dapat menulis sebuah esai yang menjelaskan beragam dampak sosial dari perubahan industri tersebut, serta bagaimana penafsiran sejarawan lain terhadap topik tersebut.

Berdasarkan bentuknya, jenis sumber sejarah ada empat macam, yakni sumber tertulis, lisan, artefak atau benda, dan audiovisual. Berikut ini penjelasan jenis sumber sejarah berdasarkan bentuknya dan contohnya.

Sejarah lokal adalah sejarah yang mengungkapkan peristiwa yang terjadi di daerah tertentu. Biasanya, dampak dari sejarah lokal hanya terjadi di daerah yang mengalaminya saja, tidak menyebar ke daerah lain.

Sumber benda disebut juga sebagai sumber korporal, yaitu benda-benda peninggalan masa lampau, seperti : bangunan, kapak, gerabah, perhiasan, patung, candi, gereja, masjid, dan sebagainya.

Dimensi waktu atau dimensi temporal adalah masa terjadinya sebuah peristiwa sejarah.

Sejarah global dapat diartikan sebagai sebuah pendekatan dalam penulisan sejarah yang menekankan koneksi satu wilayah dengan wilayah lain dalam membentuk hubungan intelektual, ekonomi, politik, sosial kebudayaan dan lain-lain.