Kenal Lebih Dekat Dengan Syarifuddin, Ayah Egy Maulana Vikri yang Juga Mantan Pesepakbola

Diketahui bahwa Syarifuddin adalah sosok yang mewariskan gen sepak bola kepada Egy, karena beliau adalah seorang mantan pemain sepak bola.

Fakta-fakta menunjukkan bahwa ayah Egy masih aktif bermain sepak bola pada tahun 1987, di mana beliau bergabung dengan klub PS Tirtanadi di Sumatera Utara.

Pada masa aktifnya sebagai pemain sepak bola, Syarifuddin menempati posisi striker. Namun, suatu waktu ia memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola dan memilih jalur pekerjaan yang berbeda.

Meskipun telah mengakhiri karir sebagai pemain, kontribusi dan warisan sepak bola dari ayahnya tampaknya terus berlanjut melalui Egy Maulana Vikri.

Setelah pensiun sebagai pemain sepak bola, Syarifuddin tetap setia pada dunia sepak bola dengan memilih karir sebagai pelatih.

Ia terlibat dalam kegiatan pelatihan di SSB Tasbi Medan, yang juga merupakan sekolah tempat Egy Maulana Vikri berlatih untuk menjadi pesepak bola.

Namun, SSB Tasbi tidaklah satu-satunya sekolah tempat ayah Egy ini melatih. Syarifuddin juga memiliki sekolah sepak bola yang diberi nama SSB Macan Kumbang.

Selain sebagai pelatih, ia juga berperan sebagai pemilik dan pengelola di sekolah sepak bola tersebut. Dengan keterlibatannya dalam pengajaran sepak bola, Syarifuddin terus mendukung perkembangan karir dan potensi anaknya dalam dunia olahraga.

Ibunda Egy Maulana dikenal sebagai seorang ibu rumah tangga. Walaupun demikian, keduanya, baik ibu dan ayah Egy memiliki usaha sederhana.

Syarifuddin dan Aspiya mengelola sebuah warung kelontong yang beroperasi di rumah mereka.

Setelah sepenuhnya pensiun dari dunia sepak bola, ayah Egy menghabiskan waktu dan usahanya ke dalam bisnis sederhana ini. Ini mencerminkan dedikasi mereka dalam mengembangkan usaha keluarga dan mendukung keberlangsungan bisnis warung kelontong mereka.

Setelah merasa bahwa karirnya di dunia sepak bola kurang sukses, Syarifuddin berkeinginan memberikan peluang karir sepak bola yang lebih baik bagi kedua putranya, dan alhasil misinya tercapai bahkan melebihi ekspektasinya.

Bukti keberhasilan tersebut terlihat ketika Egy Maulana Vikri berhasil mencapai puncak prestasinya sebagai salah satu andalan timnas U-19 dan U-23 Indonesia.

Bahkan, Egy pernah merasakan pengalaman bermain sepak bola di Eropa dengan bergabung bersama salah satu klub Divisi Satu Polandia, Lechia Gdańsk, pada tahun 2018 lalu.

Keberhasilan Egy menjadi sukses dalam menggapai karir sepak bola yang diinginkan, menjadi bukti dari peran serta dan dukungan yang diberikan oleh keluarganya, khususnya dari sang ayah, Syarifuddin.

Diketahui bahwa ada kendala keuangan yang menghambat Egy Maulana Vikri untuk mengikuti seleksi timnas pada usia muda. Namun, keberuntungan berpihak kepadanya ketika seorang pengusaha sekaligus penggemar sepak bola, Subagja Suihan, menjadi penyelamat bakat Egy.

Subagja Suihan berhasil menemukan Egy dan mengatasi kendala keuangan yang dihadapinya.Ia langsung mengirim Egy untuk berlatih di Diklat Ragunan, membuka peluang baru bagi Egy untuk mengembangkan bakat sepak bolanya.

Kedua orang tua Egy adalah Syarifuddin, ayah kandungnya yang berketurunan Jawa Tengah, dan Aspiyah Asnawi, ibunya yang memiliki darah Belanda, Italia, dan Batak.

Egy Maulana, lahir di Medan pada 7 Juli 2000, anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Syarifuddin dan Aspiyah Asnawi.

Dilansir dari Suara.com, jika dihitung per-harinya, gaji Egy Maulana Vikri sekitar Rp 10,9 juta.

Adiba Khanza resmi menjadi istri Egy Maulana Vikri, pada tanggal 10 Desember 2023.