Liputan6.com, Kendari - Putera Sampoerna Foundation (PSF) terus berupaya untuk meningkatkan kualitas para pengajar di Tanah Air. Berangkat dari misi tersebut, PSF melalui inisiatif School Development Outreach (SDO) mewujudkan usaha bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara ke dalam program Teacher’s Learning Center (TLC).
Program TLC sendiri merupakan organisasi belajar mandiri yang bersifat struktural dan sistematis serta dijalankan oleh guru terpilih sebagai solusi untuk menyikapi keterbatasan akses guru dalam mendapatkan layanan pengembangan profesi.
Baca Juga
Berlangsung sejak 2021, program TLC di Sulawesi Tenggara hadir untuk memberikan pelayanan pendidikan profesi guru yang berkelanjutan dan terjangkau sehingga dapat menjadi komunitas belajar yang unggul dan inovatif.
Advertisement
Jani Natasari selaku Kepala Program Teachers Learning Center PSF mengatakan bahwa program ini menjawab tantangan pendidikan di Indonesia khususnya di Sulawesi Tenggara.
“ TLC ini merupakan organisasi belajar mandiri yang bersifat struktural dan sistematis sebagai solusi untuk menyikapi keterbatasan akses guru dalam mendapatkan layanan pengembangan profesi,” ungkap Jani, Senin (11/12/2023).
“Pelaksanaan TLC Sulawesi Tenggara merupakan kolaborasi antara PSF dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang selaras dengan fokus utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi pendidik agar nantinya mampu berinovasi sesuai dengan perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan,” imbuhnya.
PSF-SDO bersama Pemerintah Provinsi Sultra melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra sebelumnya telah melakukan seleksi “Master Teacher”. Dari hasil seleksi ini, terpilih 30 Master Teacher dan pengelola TLC.
Program TLC dianggap sangat membantu meningkatkan kemampuan dan potensi para pengajar
Sementara itu, Pj Sekda Sultra, Asrun Lio, mengatakan bahwa program TLC ini memang sangat membantu meningkatkan kemampuan dan potensi para pengajar.
“Seperti yang kita tahu pendidikan di Indonesia ini masih memiliki banyak kekurangan, bukan hanya persoalan pada siswa saja tapi ada persoalan pada kualitas kita memberikan layanan. Lalu apa yg bisa kita perbaiki? Yang bisa kita perbaiki yaitu gurunya, pengetahuannya, dan juga keterampilannya. Kami melihat PSF memiliki sumber daya itu sehingga kita melakukan kerjasama dengan program TLC ini dan akhirnya sudah berjalan selama 3 tahun,” tuturnya ketika ditemui Liputan6.com, pada Senin (11/12/2023).
Menurutnya melalui program ini ada perubahan-perubahan dalam sistem pembelajaran yang menyenangkan dan komunikatif. Sehingga tercipta timbal balik yang produktif antara pengajar dan siswa. Lebih lanjut Asrun mengatakan bahwa dari program ini para pengajar mendapatkan pelatihan yang membuatnya lebih profesional.
“Kita melihat ada kemajuan karena dengan ini kita ingin menciptakan guru-guru yang tak hanya memiliki bakat mengajar tapi juga ditingkatkan lagi dengan guru yang lebih profesional. Kemudian guru-guru ini juga akan jadi guru pengimbas kepada guru lain. Nantinya kita harapkan dalam jangka panjang semua guru-guru yang ada di Sultra di 17 kabupaten kota,” tambahnya.
Advertisement
Beberapa pencapaian program TLC
Sejak diberlakukan tahun 2021 silam, program TLC telah memiliki beberapa pencapaian seperti berhasil menyusun 11 modul pelatihan, berhasil menjalin kemitraan dengan 8 sekolah di Kota Kendari. Hingga berhasil memberikan manfaat kepada 2500 guru di Sulawesi Tenggara.
Salah satu sekolah penerima manfaat program TLC ini sendiri ialah SMKN 3 Kota Kendari. Taty Hasrawati Asana, selaku pengajar di sekolah tersebut mengatakan bahwa dirinya sangat merasakan pengembangan diri yang lebih signifikan usai mengikuti pelatihan Master Teacher dari program TLC ini.
“Selama 2 tahun benar-benar saya merasakan pengembangan diri yang cukup signifikan sekali. Jika saya amati kadang banyak guru yang mengajar namun tidak memikirkan apakah anak-anak menyukai cara mengajar kita, tapi dari program TLC ini benar-benar membuka pikiran kami kembali. Pasalnya mengajar harus benar-benar dirancang agar lebih bermanfaat untuk anak,” ujar Asana.