Liputan6.com, Jakarta - Pernah kamu memiliki rasa benci terhadap pasanganmu? Sebenarnya, kebencian itu normal untuk dirasakan karena melibatkan perasaan marah atau ketidakadilan atau suatu kejadian. Namun, terus memendam perasaan ini dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi kesehatan mental kamu, loh!
Segelintir orang menghindari mengungkapkan perasaan mereka dan terus memendam amarah tersebut baik pada anggota keluarga maupun pasangan mereka. Misalnya, mungkin pasanganmu mulai memiliki hubungan dengan teman yang pernah menyakitinya.
Baca Juga
Akibatnya, kamu menghindari bertemu dengannya atau melontarkan komentar sinis saat bersamanya karena kamu tidak setuju dengan keputusan yang ia lakukan. Lantas, bagaimana cara mengatasi kebencian dalam hubungan?
Advertisement
Artikel tentang sering merasa benci dengan pasangan? Yuk ketahui penyebab, tanda-tanda, hingga cara mengatasinya menjadi yang terpopuler di kanal Citizen6-Liputan6.com. Disusul dengan artikel tentang tak cuma My Demon, ini lima drakor terbaik Kim Yoo Jung.
Sementara itu artikel terpopuler ketiga tentang belum akan pensiun, Studio Ghibli sebut The Boy and the Heron tak jadi film terakhir Hayao Miyazaki.
Berikut Top 3 Citizen6:
1. Sering Merasa Benci dengan Pasangan? Yuk Ketahui Penyebab, Tanda-tanda, Hingga Cara Mengatasinya
Penyebab Kebencian pada Pasangan
Sejatinya, banyak hal yang dapat menyebabkan emosi kompleks ini. Kebencian dapat terjadi ketika kamu merasa dimanfaatkan, dianiaya, atau tidak didengar sama sekali. Hal ini seringkali didefinisikan sebagai perasaan marah. Sayangnya, kebencian dapat menimbulkan pikiran dan emosi lainnya. Kebencian juga akan meracuni hubungan bila tidak bisa dikendalikan.
Sumber umum kebencian yang mengarah pada emosi, seperti kecemburuan, pengkhianatan, malu, trauma, merasa kebutuhanmu belum terpenuhi, tidak adanya batasan dalam hubungan, dan berharap lebih seseorang akan mengerti keadaanmu.
Dalam hubungan, terutama hubungan jangka panjang, salah satu pasangan mungkin akan membenci pasangannya karena ketidakseimbangan kekuasaan atau beban kerja. Misalnya, tidak jarang seorang wanita dalam hubungan merasa harus melakukan suatu pekerjaan, mengurus sebagian besar pekerjaan rumah, dan mengawasi pengasuhan anak sementara pasangannya hanya fokus pada pekerjaan.
Penelitian ilmiah mengungkapkan dampak ketegangan terhadap kesejahteraan hubungan terjadi selama 16 tahun pertama pernikahan. Peneliti mendefinisikan ketegangan sebagai perasaan jengkel, dendam, dan kecewa terhadap hubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika dipisahkan dari perilaku sensitif seperti konflik, hal-hal negatif harus dinilai secara luas karena ketegangan ini terbukti sangat merugikan bila dialami oleh pasangan.
2. Tak Cuma My Demon, Ini 5 Drakor Terbaik Kim Yoo Jung
Drama Korea (drakor) My Demon hingga kini tengah menjadi sorotan publik sejak tayang perdana pada 24 November 2023 di Netflix.
My Demon dibintangi Kim Yoo Jung (Do Do-Hee) dan Song Kang (Jung Gu-Won). Drakor ini menceritakan tentang iblis bernama Jung Gu-Won yang tiba-tiba kehilangan kekuatannya kepada Do Do-Hee. Dia adalah penerus sebuah perusahaan besar di mana dia mempunyai lebih banyak musuh dibandingkan teman.
Gu-Won harus mendapatkan kembali kekuatannya untuk mencegah kepunahannya dan melakukannya, dia perlu melindungi Do-Hee. Oleh karena itu, keduanya melakukan kontrak pernikahan yang mungkin berubah menjadi romansa.
Mengikuti kepopuleran drakor My Demon, sosok Kim Yoo Jung pun menarik perhatian publik. Kim yang juga dijuluki “Adik Perempuan Bangsa” ini memamerkan akting serba bisanya melalui beberapa proyek berbeda.
Berikut beberapa drakor terbaik yang dibintangi Kim Yoo Jung selain My Demon, seperti melansir dari Movie Web, Senin (11/12/2023).
Advertisement
3. Belum Akan Pensiun, Studio Ghibli Sebut The Boy and the Heron Tak Jadi Film Terakhir Hayao Miyazaki
Film terbaru dari Studio Ghibli dan sutradara Hayao Miyazaki akhirnya hadir, setelah penantian bertahun-tahun.
The Boy and The Heron adalah kisah masa depan yang halus dan indah yang juga merupakan kisah realis magis tentang kesedihan, kesepian, dan belajar menerima dan mencintai orang-orang di sekitar Anda, dan dalam prosesnya melepaskan masa lalu.
Meskipun awalnya diumumkan sebagai film terakhir untuk film animasi Miyazaki, eksekutif Studio Ghibli Jinichi Nishioka mengatakan selama tur promosi untuk film tersebut bahwa sang sutradara “sedang mengerjakan ide untuk film baru. Dia datang ke kantornya setiap hari dan melakukan itu. Kali ini, dia tidak akan mengumumkan pengunduran dirinya sama sekali.”
Di sisi lain, The Boy and the Heron memiliki beberapa hal yang berbobot, dengan kesimpulan yang sangat dramatis. Oleh karena itu, penonton mungkin akan kehilangan beberapa detail di klimaks film karena scene yang cukup sibuk.
Dengan mengingat hal tersebut, berikut panduan singkat tentang bagaimana The Boy and The Heron berakhir seperti dirangkum dari The Pop Verse.