Liputan6.com, Jakarta Jin qorin, sebagai entitas gaib yang tugasnya ditugaskan oleh Allah Swt. untuk mendampingi kehidupan manusia dan memiliki peran sentral dalam memengaruhi manusia.
Dalam ajaran Islam, jin qorin memiliki tanggung jawab untuk membimbing manusia menuju kebaikan atau keburukan. Meskipun dapat menjadi sahabat setia yang mendukung perbuatan baik, jin qorin juga bisa menjadi pemicu seseorang terjerumus dalam dosa dan perilaku buruk.
Baca Juga
Oleh karena itu, peran jin qorin memiliki relevansi signifikan dalam keseharian manusia. Sejalan dengan kebebasan manusia dalam menentukan pilihannya, jin qorin akan berperan sesuai dengan arah yang dipilih oleh individu tersebut. Penting untuk dicatat bahwa jin qorin dapat tergolong dalam dua jenis jin yang umumnya diakui oleh para ulama, yaitu jin Islam atau jin kafir.
Advertisement
Jin Islam tunduk dan patuh pada perintah Allah Swt., sehingga jin qorin yang termasuk dalam kategori ini akan membimbing manusia ke jalan yang benar dan baik. Di sisi lain, jin kafir mengikuti iblis dan cenderung membimbing manusia ke arah yang salah dan merugikan. Dengan demikian, penentuan apakah jin qorin masuk dalam jin Islam atau jin kafir bergantung pada sejauh mana jin tersebut patuh dan tunduk pada kehendak Allah Swt. Seiring dengan perjalanan hidup manusia, interaksi dengan jin qorin menjadi bagian dari ujian dan pilihan moral yang dihadapi oleh setiap individu.
1. Pengertian Jin Qorin Menurut Islam
Menurut informasi yang disampaikan oleh Balai Diklat Keagamaan Kementerian Agama Banjarmasin, kata 'jin' berasal dari kata 'janna' yang memiliki arti 'tersembunyi atau tidak terlihat.' Allah Swt. menciptakan jin dari api, sementara setan dianggap sebagai representasi makhluk yang jahat, tidak taat, dan memberontak terhadap kehendak Allah.
Dalam penjelasan Quraish Shihab, yang diungkapkan dalam karyanya berjudul 'Jin dalam Al-Qur'an' (2010), disebutkan bahwa makna harfiah jin adalah 'tersembunyi,' menunjukkan bahwa mereka adalah makhluk gaib yang dapat menyerupai manusia secara fisik. Dalam keyakinan bahwa manusia hanya dapat melihat jin secara langsung jika diberikan karomah atau keistimewaan oleh Allah, pemahaman tentang jin qorin menjadi relevan.
Jin qorin, dalam konteks ini, mengacu pada setan yang memiliki tugas khusus untuk menyebarkan kemungkaran dan menyesatkan manusia dengan izin Allah Swt. Konsep ini memperkuat gagasan bahwa interaksi antara manusia dan jin, terutama jin qorin, merupakan ujian moral yang memerlukan ketaatan manusia terhadap petunjuk Allah dalam menghadapi godaan dan pengaruh yang berasal dari makhluk gaib tersebut.
Advertisement
2. Dalil Tentang Jin Qorin dalam Al-Quran
Pengertian tersebut merujuk pada firman Allah Swt. dalam surat Al-Baqarah ayat 268 yang berbunyi:
اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاۤءِ ۚ وَاللّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۖ
Artinya, “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah: 268).
Quraish Shihab menjelaskan istilah qorin dalam bukunya yang berjudul Mistik, Seks, dan Ibadah (2006). Menurutnya, istilah atau penjelasan qorin terdapat dalam surat Az-Zukhruf ayat 36 sebagai berikut:
وَمَنْ يَّعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمٰنِ نُقَيِّضْ لَهٗ شَيْطٰنًا فَهُوَ لَهٗ قَرِيْنٌ
Artinya, “Dan barangsiapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (Al-Qur'an), Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya.” (Q.S. Az-Zukhruf: 36).
Menurut Quraish Shihab, kata ‘setan’ dalam ayat tersebut merujuk pada jin qorin yang dapat diartikan sebagai teman yang selalu menyertai.
3. Cara Melindungi Diri dari Jin Qorin
Rasulullah SAW, dalam sepanjang kehidupannya, didampingi oleh Jin Qorin. Namun, Allah SWT memberikan anugerah kepada Rasulullah untuk mengalahkan Jin Qorin tersebut. Sebagai hasilnya, Jin Qorin yang mungkin awalnya memiliki kecenderungan untuk menyesatkan, beralih untuk memeluk Islam dan hanya memberikan petunjuk kepada Rasulullah untuk berbuat baik.
Cerita ini mencerminkan kekuasaan Allah yang tidak terbatas dan kemampuan Rasulullah untuk mengatasi pengaruh negatif yang mungkin dimiliki oleh Jin Qorin. Bagi manusia umum, menaklukkan jin tidaklah mudah dilakukan. Hanya dengan keimanan yang kokoh, seseorang dapat mengurangi kekuatan jin dalam dirinya.
Salah satu metode yang disarankan untuk memperkuat iman dan melawan pengaruh jin adalah dengan secara rutin melakukan dzikir dan berdoa. Dengan melaksanakan praktik-praktik keagamaan ini, manusia dapat membangun perlindungan spiritual dan menjaga dirinya dari godaan atau pengaruh negatif yang mungkin berasal dari jin.
Dalam Surat Al-A’raf ayat 200, Allah menyatakan: "Dan jika kamu digoda oleh setan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-A’raf : 200)
Advertisement
Question and Answer
1. Apakah Jin dan Iblis identik?
Dalam konteks Al-Qur'an, terdapat perbedaan mendasar antara Jin dan Iblis. Keduanya disebut jin karena keberadaan mereka yang tidak dapat terlihat oleh manusia. Namun, perbedaan utamanya terletak pada asal-usul mereka. Iblis, meskipun termasuk dalam golongan jin, memiliki ciri khusus sebagai makhluk yang diciptakan dari api.
Sebaliknya, istilah setan merujuk pada seluruh bangsa jin dan manusia yang menunjukkan sifat durhaka serta memberontak terhadap Allah. Oleh karena itu, kendati Iblis merupakan jenis jin, tidak semua jin dianggap setan, melainkan hanya yang menunjukkan sifat durhaka, yang dapat disematkan dengan istilah setan dalam ajaran Al-Qur'an.
2. Ke mana arah Jin Qorin setelah manusia meninggal?
Tidak seperti jin lainnya, jin qorin tidak bisa diusir, dibunuh, atau dimusnahkan dengan membaca ruqyah atau mendengarkan adzan. Menurut ajaran Islam, jin qorin akan terus mengikuti manusia sepanjang hidupnya, bahkan hingga ajal menjemput.
Meskipun Al-Qur'an tidak menjelaskan secara eksplisit tentang tujuan atau kelanjutan jin qorin setelah manusia meninggal, keyakinan umumnya menyatakan bahwa jin qorin akan dimintai pertanggungjawaban perannya dan bersaksi pada hari kiamat tentang perbuatan serta amal perbuatan manusia yang pernah dihadapinya selama hidup.
Advertisement
3. Bagaimana penampilan Jin Qorin?
Beberapa pendapat menyebutkan bahwa Jin Qorin adalah entitas gaib yang merupakan bayangan tidak terlihat dari manusia yang didampinginya. Qorin dipercaya memiliki wujud, sifat, kepribadian, dan bahkan hobi serupa dengan manusia yang menjadi objeknya.
Meski demikian, ada kekhasan pada penampilan Qorin, yaitu tidak dapat menyerupai atau meniru Nabi Muhammad SAW. Perspektif ini menambahkan elemen misteri dalam pemahaman mengenai hubungan antara manusia dan Jin Qorin, serta menunjukkan batasan tertentu dalam kemampuan Qorin untuk menirukan keutamaan dan keistimewaan yang dimiliki oleh Rasulullah.