Liputan6.com, Jakarta Dalam keseharian, seringkali kita menghadapi kejadian di mana rumah, kantor, atau tempat lainnya mungkin terganggu oleh keberadaan jin, setan, atau entitas supranatural lainnya. Gangguan ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, entah itu secara fisik seperti kesurupan, atau melalui gejala-gejala seperti cemas, gelisah, kurang semangat beribadah, bicara yang tak terkendali, serta keluhan fisik yang tak terjelaskan dan fenomena aneh lainnya.
Tidak jarang, gangguan semacam ini dipicu oleh berbagai alasan, seperti rasa iri, dengki, persaingan bisnis, atau bahkan dendam. Untuk melawan gangguan tersebut, biasanya orang melakukan upaya pengusiran, seperti membaca ayat-ayat Al-Quran. Namun, terkadang bacaan ayat-ayat Al-Quran tidak mampu mengusir jin, seperti yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW ketika kaum jin mendengarkan Al-Quran.
Baca Juga
Memiliki bekal berupa doa-doa pengusir jin dalam Islam menjadi langkah pertahanan diri yang fundamental. Dengan demikian, kita dapat menjaga diri sendiri dan memberikan bantuan kepada orang lain yang mungkin memerlukan perlindungan serupa.
Advertisement
1. Doa Yang Diajarkan Malaikat Jibril Kepada Rasulullah SAW
Kisah yang terdapat dalam beberapa kitab seperti Kitab An-Nur Al Wahhaj Fi Qishati Al Isra wal Mi’raj, Kitab Al-Anwar Al-Bahiyyah, dan Kitab Wa Huwa bil Ufuq Al-A’la, memberikan gambaran mengenai mukjizat yang diberikan Allah kepada Rasulullah saat perjalanan Isra Miraj.
Salah satu mukjizat tersebut adalah kemampuan Rasulullah untuk melihat jin. Selama perjalanan tersebut, Rasulullah dihadang oleh banyak jin Ifrit yang ingin menyerangnya dengan api di tangan mereka. Namun, malaikat Jibril datang dan menawarkan suatu kalimat yang mampu memadamkan api jin Ifrit dan membuatnya tersungkur.
Doa yang diajarkan langsung oleh Mailakat Jibril berbunyi:
أَعُوذُ بِوَجْهِ اللَّهِ الْكَرِيمِ، وَبِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا. وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ طَوَارِقِ اللَّيْلِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ.
A’udzu biwajhillahil karim, wabikalimatillahit-tammati lati la yujawizuhunna barrun wa fajrun, min syarri ma yanzilu minas-sama’i, wa min syarri ma ya’ruju fiha, wa min syarri ma dzara’a fil ardhi, wa min syarri ma yakhruju minha, wa min syarri fitanil laili wan nahari, wamin syarri thawariqil laili, wamin syarri kulli tharinin illa thariqan yathruqu bi khairin, ya rahman.
Malaikat Jibril kemudian mengajarkan doa pengusir jin yang sangat ampuh kepada Rasulullah. Doa tersebut menjadi senjata andalan untuk menghadapi gangguan jin yang kuat dan bermaksud jahat. Doa ini mencakup perlindungan dari segala bentuk kejahatan yang berasal dari langit maupun bumi, baik yang datang dari langit atau keluar dari bumi, serta dari fitnah-fitnah pada waktu malam dan siang.
Setelah Rasulullah membaca doa yang diajarkan oleh malaikat Jibril, jin Ifrit yang hendak menyerangnya langsung tersungkur dan api yang mereka bawa pun padam. Kejadian ini mengajarkan kita pentingnya memiliki perlindungan spiritual dalam menghadapi gangguan makhluk supranatural. Doa ini tidak hanya menjadi perlindungan bagi Rasulullah pada saat itu, tetapi juga menjadi pedoman bagi umat Islam untuk menghadapi tantangan serupa dalam kehidupan sehari-hari.
Advertisement
2. Ayat Kursi
Ayat Kursi, yang terdapat dalam Ayat 255 Surat Al-Baqarah, menjadi salah satu ayat Al-Qur'an yang paling menakuti bagi jin dan setan. Nabi Muhammad SAW menunjukkannya sebagai ayat yang sangat agung dan penuh keutamaan. Ayat Kursi secara tegas menyatakan keesaan Allah dan kekuasaan-Nya yang mutlak, memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang sifat-sifat Ilahi.
Keampuhan Ayat Kursi sebagai sarana pengusir jin yang sangat efektif diakui dalam sebuah hadis yang diceritakan oleh Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW memberikan petunjuk yang sangat berarti kepada umatnya, bahwa membaca Ayat Kursi sebelum tidur dapat menjadi perlindungan dari gangguan setan hingga waktu pagi. Ayat Kursi mengandung ungkapan pujian dan pengakuan terhadap kebesaran Allah, menegaskan bahwa Allah adalah Yang Hidup kekal, tanpa rasa kantuk dan tidur, serta memiliki pengetahuan yang meliputi segala sesuatu di langit dan di bumi.
Bunyi dari Ayat Kursi:
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
(Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim)
3. Doa Pengusir Jin dan Setan Pendek
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِ
Audzubillah himinas sayitoon nirrojiim.
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”
Advertisement
4. Surat Sad
Seseorang akan selalu diberikan perlindungan dan pertolongan dari godaan dan tipu daya setan.
Caranya adalah dengan selalu mengawali hari dengan membaca bismillah atau taawudz. Lanjutkan dengan melafalkan surat Sad ayat 41 berikut ini:
رَبَّهٗۤ اَنِّیْ مَسَّنِیَ الشَّیْطٰنُ بِنُصْبٍ وَّ عَذَابٍؕ
(Robbahuuu annii massaniyasy-syaithoonu binushbiw wa ‘azaab)
Artinya: “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana.” (QS. Sad: 41)
5. Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas
Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas dapat digunakan sebagai praktik untuk mengusir setan. Selain itu, jika kita merenungkan maknanya, sebetulnya pusat masalah ada di hati kita. Setan dan jin cenderung masuk melalui hati kita, memengaruhi manusia, dan menimbulkan rasa takut.
Oleh karena itu, mulai dari saat ini kita dapat memanfaatkannya sebagai bentuk zikir dan doa untuk menjauhkan setan dan jin dari lingkungan rumah kita.
Advertisement
6. Al Mukminun ayat 97-98
Bunyi dari surah Al Mukminun:
رَّبِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزٰتِ الشَّیٰطِیْنِۙ وَ اَعُوْذُ بِكَ رَبِّ اَنْ یَّحْضُرُوْنِ
(Robbi a’uudzubika min hamazaatisy-syayaathiin wa a’udzubika robbi ayyahdhuruun).
Artinya: “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan dan aku berlindung pula kepada-Mu ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku.”
7. QS.As-Shaffat ayat 7
Bunyi dari surah As-Shaffat ayat 7:
وَ حِفْظًا مِّنْ كُلِّ شَیْطٰنٍ مَّارِدٍ
(Wa hifzhon min kulli syaithoonin maarid).
Artinya : “Dan (Kami) telah menjaganya dari setiap setan yang durhaka.” (As-Saffat Ayat 7)
Advertisement
8. Azan
Dalam kitab Adzkar karya Imam Nawawi diungkapkan bahwa azan dapat efektif untuk mengusir makhluk halus.
Hal ini didasarkan pada hadis Nabi SAW, 'Jika kalian diganggu oleh makhluk halus, maka lantunkanlah azan.'
9. Basmalah
Selain Ayat Kursi, ayat yang paling ditakuti dan tidak disukai oleh jin dan setan adalah Ayat pertama pembuka Surat Al-Fatihah, yaitu kalimat Bismillahirrahmanirrahim yang artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." (QS Al-Fatihah Ayat 1) Ayat ini dapat memberikan perlindungan dari setan ketika dibaca, dengan seizin Allah.
Membaca Bismillah tidak hanya bermanfaat untuk mencegah masuknya setan, tetapi juga dapat mengusir setan itu sendiri. Salah satu keutamaan dari membaca Bismillah adalah setan menjadi lemah jika kita menyebutkan "Bismillah" setiap kali melakukan sesuatu.
Advertisement
10. Doa Nabi Sulaiman
Doa Nabi Sulaiman ini terdapat dalam Surat An-Naml ayat 30-31 yang berbunyi sebagai berikut.
بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْمِ , اَلَّا تَعْلُوا عَلَىَّ وَاْتُونِى مُسْلِمِيْنَ
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Janganlah kamu berlaku sombong kepadaku, dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.”