Liputan6.com, Jakarta - Ketika Anda memikirkan film animasi terbaik asal Jepang, sebagian besar orang akan tertuju pada studio Ghibli. Tak dapat dipungkiri, studio yang didirikan Hayao Miyazaki bersama rekannya Isao Takahata, mendapat kepopuleran lewat beragam karya animasinya.
Studio Ghibli merupakan sebuah studio film animasi yang berbasis di Koganei, Tokyo, Jepang. Sebagian dari anime-nya mengandung unsur-unsur provokatif, imajinatif, dan emosional, yang telah mendapatkan pujian luas dari seluruh dunia.
Baca Juga
Studio animasi ini tak hanya dikenal oleh penggemar anime, melainkan juga orang awam yang tidak terlalu menyukai film animasi. Karya-karya yang dihasilkannya berorientasi pada detail dan kisah sosial atau realitas di dunia nyata, sehingga lebih mudah diterima oleh penonton. Oleh karena itu, studio Ghibli mendapat kepopuleran tersendiri dari penggemar film.
Advertisement
Melansir dari Sea Ign, Selasa (19/12/2023), berikut 11 film animasi terbaik studio Ghibli, yang wajib ditonton.
1. Howl's Moving Castle
Terinspirasi dari novel berjudul serupa karya penulis Inggris Diana Wynne Jones, Howl’s Moving Castle mengangkat kisah seorang pembuat topi muda, Sophie, yang berteman dengan penyihir bernama Howl yang tinggal di sebuah kastil ajaib.
Ketika penyihir lain cemburu kepada Sophie dan mengutuknya dengan usia tua, Howl harus menggunakan semua kemampuan magisnya demi menyelamatkan Sophie sebelum waktunya habis. Howl’s Moving Castle adalah tampilan luar biasa dari keterampilan animasi Miyazaki yang menafsirkan karakter untuk penceritaan dinamis.
Saat paruh kedua film berubah menjadi lebih gelap, ini menjelaskan bahwa Howl's Moving Castle adalah kontribusi Hayao Miyazaki terhadap cerita anti-perang di studio Ghibli. Animasi ini penuh dengan citra indah dan karakter menarik, Miyazaki menciptakan perjalanan menuju imajinasi murni.
2. Ponyo
Ponyo mengikuti kisah seorang putri ikan mas yang sangat ingin hidup di daratan dan anak laki-laki berusia lima tahun yang menjadi temannya. Dengan pengaruh little mermaid yang kental dengan metafora tentang polusi dan pelestarian laut.
Ponyo menampilkan animasi gambar tangan khas Miyazaki yang disajikan dalam gaya lebih hidup dan mengalir. Ponyo adalah film animasi kesepuluh Hayao Miyazaki, dan film kedelapan yang disutradarai Studio Ghibli.
3. The Tale of the Princess Kaguya
Kisah Putri Kaguya didasarkan pada monogatari abad ke-10, sejenis prosa naratif panjang khusus Jepang, yang disebut Kisah Pemotong Bambu. Tayangan ini mengikuti kisah bidadari yang ditemukan sedang tumbuh di batang bambu dengan seorang pemotong bambu.
Pemotong bambu tersebut dan istrinya menerima anak itu dan membesarkannya sebagai anak mereka. Anak itu dengan cepat tumbuh menjadi wanita cantik dan sangat diidamkan.
Singkat waktu, ia dikirim ke pengadilan untuk membuat pernikahan demi menguntungkan ayah angkatnya. Kaguya yang rindu kampung halaman menetapkan peran khusus bagi pelamarnya, yaitu pangeran dan Kaisar agar tidak dipaksa memilih suami.
Disutradarai oleh kolaborator lama Miyazaki dan salah satu pendiri Studio Ghibli, Isao Takahata, mereka mengandalkan palet cat air yang lembut untuk menanamkan narasi bergulir adaptasinya dengan kehidupan.
Advertisement
4. Grave of the Fireflies
Grave of the Fireflies mengadaptasi cerita pendek semi-otobiografi dari Akiyuki Nosaka menjadi film anti-perang yang sangat menyentuh di antara animasi Studio Ghibli lainnya.
Animasi ini menceritakan perjuangan dua anak untuk bertahan hidup di gurun yang keras, pasca menyerahnya Jepang pada akhir perang dunia II. Ini adalah kisah tentang kepolosan, kehilangan, kehancuran, dan harapan.
Perpaduan unik dari teknik animasi yang Takahate kerahkan untuk menghidupkan kisah suram ini, menciptakan gambaran yang realistis tanpa melewati batas ke dalam film tragedi. Grave of the Fireflies adalah meditasi tentang korban jiwa akibat perang yang menghasilkan mahakarya bagi Isao Takahata.
5. Porco Rosso
Porco Rosso mengubah kisah mantan petarung jagoan perang dunia I Italia, Marco Pagot, menjadi babi antropomorfik karena kutukan. Pemburu hadiah lepas yang mencari nafkah dengan mengejar bajak laut dikenal dunia sebagai "Porco Rosso," yang dalam bahasa Italia berarti “Crimson Pig.”
Animasi ini menampilkan narasi menakjubkan, yang memadukan fakta dan fantasi menjadi sebuah petualangan komedi. Selain itu, terdapat tema kasar yang membuat Porco Rosso memiliki kisah pahit dan manis tentang identitas, kekasih yang bernasib sial.
6. Kiki’s Delivery Service
Dihidupkan dengan palet warna yang semarak seperti pemeran utamanya, Kiki's Delivery Service mengikuti trainee penyihir muda bernama Kiki dan kucingnya yang tajam, Jiji, dalam kisah masa depan yang terinspirasi oleh cerita anak-anak dengan nama yang sama.
Kiki’s Delivery Service mengambil tema lebih dalam dengan nuansa patriarki yang halus, dan menyeimbangkan sisi sentimental dari animasinya. Kiki adalah karakter menyenangkan yang sempurna untuk menghidupkan kisah tentang kepercayaan diri, kesepian, dan pengambilan risiko.
7. The Cat Returns
Jika Anda ingin menonton kisah aneh namun ramah keluarga, The Cat Returns karya sutradara Hiroyuki Morita, dapat menjadi pilihan. Tayangan ini memiliki kisah sempurna tetapi tidak rumit.
Dengan menampilkan gaya yang lebih grittier, kartun, dan dunia yang realistis, cerita ini mengunjungi kembali dunia fitur Whisper of the Heart, dan menandai kembalinya Muta, si kucing gendut pemarah, dan Baron von Gikkingen, patung ajaib.
Haru adalah siswa sekolah menengah, yang menyelamatkan seekor kucing hanya untuk mengetahui bahwa kucing itu sebenarnya adalah seorang pangeran bernama Lune. Raja kucing yang bersyukur meminta Haru menikahi Lune.
Setelah melakukan perjalanan ke kerajaan kucing, fitur Haru mulai berubah menjadi kucing. Ketika dia dicegah meninggalkan kerajaan, Baron dan yang lainnya membantu Haru melarikan diri. The Cat Returns tidak pernah terlalu serius, justru mereka menawarkan pesta pora dan petualangan untuk membangun kisah tentang kehidupan remaja, yang rata-rata secara ajaib terbalik.
Advertisement
8. Princess Mononoke
Salah satu judul animasi studio Ghibli yang paling terkenal dan sering disalahpahami adalah Princess Mononoke. Mengangkat kisah epik seorang putri hutan yang bergerak melawan ancaman rumah masyarakat, Princess Mononoke memadukan kisah mitos, legenda, dan fantasi dengan gambaran tangan dan musik menggugah.
Hayo Miyazaki dengan sempurna menyeimbangkan keinginannya untuk terlibat dalam penerbangan fantasi intens yang berfungsi sebagai alegori berat, dan menghasilkan epik yang tidak akan terlupakan.
9. Nausicaä of the Valley of the Wind
Nausicaä of the Valley of the Wind adalah sebuah petualangan fiksi ilmiah pasca-apokaliptik, yang mengikuti pejuang dan seorang putri terampil bernama Nausicaä. Ketika sang putri menjalani kehidupan 1000 tahunnya setelah perang, ia menghancurkan peradaban.
Animasi ini ditulis dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki, cerita ini berkisah tentang upayanya untuk menyelamatkan komunitasnya dari bencana ekologi. Nausicaä of the Valley of the Wind adalah salah satu karya ilmiah terbaik dari Miyazaki.
Secara teknis, sebelum dirilis dalam studio Ghibli, film ini penuh dengan tema dan metafora yang kompleks, dan dianggap sebagai pendahulu dari hal-hal yang akan datang dari studio tersebut.
10. My Neighbor Totoro
My Neighbor Totoro berpusat pada dua gadis muda yang berteman dengan monster roh di dekat rumah baru mereka. Karya klasik Hayao Miyazaki adalah perjalanan manis ke masa kanak-kanak. Adegan pastoral sore musim panas yang tenang dan tokoh-tokoh yang lucu akan memenuhi My Neighbor Totoro dengan pesona dan kehangatan yang memikat.
Karya Miyazaki satu ini menciptakan kisah yang hampir sempurna tentang kepolosan, harapan, kesenangan, dan kegembiraan menjadi seorang anak-anak atau berjiwa muda.
11. Spirited Away
Spirited Away menjadikan studio Ghibli lebih dikenal oleh penggemar secara global. Ini adalah kisah mempesona yang terbuat dari cahaya, sihir, misteri, dan monster. Spirited Away adalah meditasi tentang alam, dunia roh, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan hal-hal duniawi.
Animasi ini berpusat pada Chihiro yang berusia 10 tahun dengan tidak sengaja berakhir di dunia dewa dan monster, saat pindah ke lingkungan baru bersama orang tuanya. Chihiro akhirnya terdampar di dunia bawah setelah orang tuanya berubah menjadi babi dan sungai membanjiri.
Chihiro harus belajar menavigasi dunia roh dan menemukan cara untuk melarikan diri sebelum melupakand namanya dan terjebak di sana selamanya. Karya seni khas Hayao Miyazaki ini memiliki narasi yang menyentuh hati dan bersatu dalam dongeng indah serta mendalam.
Advertisement