Liputan6.com, Jakarta Jengkol, yang dikenal dengan aroma kurang sedap dari asam amino berbau sulfur, masih menjadi favorit banyak orang karena setelah diolah, tekstur dan rasanya menjadi lezat. Jengkol goreng, salah satu varian populer, seringkali direbus sebelum digoreng dengan bumbu khusus.
Proses merebusnya memerlukan teknik tertentu agar teksturnya tidak tetap keras. Meskipun perebusan jengkol membutuhkan waktu dan gas yang banyak, pengguna YouTube Galeri Linda memberikan solusi dengan tutorial membuat jengkol goreng tanpa perebusan, tetapi tetap mempertahankan tekstur lembut bahkan setelah dingin selama sehari.
Baca Juga
Simak informasi selengkapnya, dikutip dari salah satu pengguna kanal YouTube Galeri Linda, pada Rabu (10/7/2024).
Advertisement
Langkah ke-1
Siapkan jengkol yang akan diolah dengan memastikan bahwa jengkol sudah mencapai tingkat kematangan yang tepat. Selanjutnya, lakukan proses pengupasan kulit, pembelahan menjadi dua bagian, dan pemotongan menjadi potongan kecil-kecil. Ini bertujuan untuk mempercepat proses pematangan saat menjalani tahap penggorengan.
“Pastikan jengkol yang akan kita goreng sudah benar-benar tua. Kemudian, semua jengkol ini kita belah dua, lalu kita potong-potong. Tujuannya supaya nanti ketika jengkol ini digoreng bisa mempercepat proses pematangan," ungkapnya.
Advertisement
Langkah ke-2
Kemudian, cuci potongan jengkol dengan menggunakan air mengalir. Pastikan semua bagian jengkol telah bebas dari getah. Setelah proses pembersihan selesai, tiriskan potongan jengkol.
“Saya akan cuci supaya bersih dan tidak ada getah pada jengkol," ucapnya.
Langkah ke-3
Tuangkan minyak goreng ke dalam wajan dan panaskan di atas api kompor. Setelah minyak mencapai suhu yang cukup, tambahkan potongan jengkol ke dalam wajan. Aduk terus hingga kulit jengkol mengelupas secara alami.
Advertisement
Langkah ke-4
Setelah matang dan berwarna cokelat, angkat jengkol. Pindahkan potongan jengkol ke dalam mangkuk berisi air panas dan 1 sendok makan garam, rendam selama 3-5 menit.
“Inget ya, perendaman jengkol ini cukup 3 sampai 5 menit saja, jangan terlalu lama. Supaya tetap terasa tekstur jengkol gorengnya ketika dimakan,” jelasnya lebih lanjut.
Proses perendaman dengan air garam bertujuan menghentikan pemasakan. Tiriskan jengkol setelah direndam selama 3-5 menit. Jengkol bisa langsung dikonsumsi atau dimasak kembali dengan bumbu. Dengan hasilnya, jengkol terlihat empuk dan pulen sepanjang hari.
Baguskah Makan Jengkol?
Dikutip dari halodoc yang ditinjau oleh dr. Rizal Fadli, bahwa jengkol memiliki peran efektif dalam pencegahan anemia karena mengandung kadar zat besi yang tinggi, membantu proses produksi sel darah merah dalam tubuh. Oleh karena itu, bagi wanita, disarankan untuk mengonsumsi jengkol selama menstruasi sebagai pengganti sel darah merah yang hilang dengan sel darah merah yang baru.
Advertisement
Kenapa Jengkol Bisa Bau?
Jengkol, setelah mengalami proses pencernaan, dapat menghasilkan aroma tidak sedap pada urin, terutama jika dikonsumsi dalam keadaan segar sebagai lalapan. Penelitian dan uji laboratorium menunjukkan bahwa jengkol mengandung serat tinggi, asam jengkolat, vitamin (meskipun jenisnya belum teridentifikasi dengan jelas), dan mineral.
Apakah Masak Jengkol Harus Direndam Dulu?
Sebelum direbus, jengkol perlu direndam lebih dulu. Rendam selama satu hingga dua hari. Ganti airnya secara berkala agar bau tidak sedapnya berkurang
Advertisement
Apa Efek Samping Makan Jengkol?
Berikut adalah risiko dari konsumsi jengkol berlebihan: gejala yang dapat muncul mencakup nyeri perut, mual, diare, muntah, ketidaknyamanan saat buang air kecil, dan keberadaan darah dalam urine.
Apakah Jengkol Bisa Menyebabkan Kolesterol dan Darah Tinggi?
Meskipun tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa jengkol tidak berkontribusi terhadap kolesterol, hal ini tidak berarti bahwa konsumsi makanan ini tidak memiliki risiko. Disarankan untuk tidak mengonsumsi jengkol secara berlebihan karena kandungan asam jengkolatnya dapat membentuk kristal dalam saluran kencing atau ginjal.
Advertisement