Liputan6.com, Jakarta Bagi para pencinta drakor, pasti sering memerhatikan bagaimana menu orang Korea yang disajikan setiap hari. Meskipun makanan yang dihidangkan cukup banyak, tapi ternyata berat badan yang dimiliki mereka juga tampak ideal dan tidak kelihatan gemuk.Â
Apalagi kalau misalnya Anda berkesempatan untuk berjalan-jalan di Korea Selatan, mungkin Anda juga akan melihat bahwa mayoritas orang-orang di sana memiliki tubuh ideal dan juga bugar. Kok bisa seperti itu, ya?
Sementara orang lain kesulitan dan sering merasa frustrasi dengan berat badan mereka, orang Korea cenderung mempertahankan bentuk dan berat badan mereka meskipun sudah makan makanan yang banyak.
Advertisement
Sebenarnya berat badan seseorang dipengaruhi oleh faktor genetik, nutrisi, dan juga fisik yang berbeda-beda. Namun orang Korea kebanyakan fokus pada pola makan atau asupan makanannya untuk menjaga berat badan.
Nah, jika Anda sendiri penasaran tentang bagaimana orang Korea bisa makan banyak berat badan tetap, coba bacalah artikel ini sampai habis. Dihimpun dari MyKoreanAddiction, Rabu (10/1/2023), ada beberapa alasan di balik orang Korea makan begitu banyak dan berat badannya tidak bertambah.
1. Memiliki Metabolisme Tinggi
Dengan tingkat metabolisme yang tinggi, tubuh membakar lebih banyak kalori dengan cepat saat beraktivitas bahkan saat istirahat. Salah satu alasan mengapa orang Korea makan banyak tanpa menambah berat badan adalah karena mereka memiliki metabolisme yang tinggi.
Masakan Korea biasanya mencakup makanan berprotein tinggi yang dapat meningkatkan metabolisme, seperti tahu dan rumput laut. Selain itu, metabolisme yang tinggi diyakini bersifat turun-temurun karena sebagian bersifat genetik.
Hal ini dapat diartikan bahwa genetika berperan penting dalam menentukan laju metabolisme atau komposisi tubuh seseorang.
2. Menghindari Makanan Cepat Saji dan Olahan
Meskipun terdapat banyak restoran cepat saji ala Barat di Korea Selatan, masyarakat Korea bersikeras untuk menghindari makanan cepat saji karena makanan tersebut tidak ideal untuk pola makan yang seimbang.
Makanan cepat saji mengandung banyak kalori, natrium, dan lemak tidak sehat. Selain itu, juga rendah nutrisi, antioksidan, dan serat. Meskipun beberapa orang kadang-kadang makan makanan cepat saji, mereka tetap menghindari makan berlebihan karena dapat menyebabkan risiko kesehatan seperti obesitas, peradangan, dan masalah pencernaan.
Mereka juga menghindari makan makanan olahan dan memasukkan bahan-bahan olahan ke dalam makanan mereka karena bahan pengawet dan nilai gizinya rendah.
3. Tidak atau Jarang Mengonsumsi Roti
Meskipun banyak yang percaya bahwa roti adalah sumber karbohidrat yang baik dan cara yang bagus untuk merasa kenyang dan menghindari keinginan untuk makan berlebihan sepanjang hari, orang Korea cenderung mengecualikannya dari makanan mereka.
Alasannya karena roti tersebut diproses, rendah nutrisi, dan tinggi gula. Ini juga mengandung gluten, yang membuatnya sulit dicerna.
Sebagai alternatif sumber karbohidrat yang lebih sehat, mereka lebih memilih makan nasi yang selalu ada dalam makanan mereka—dipasangkan dengan makanan bergizi.​
Advertisement
4. Konsumsi Makanan Berfermentasi
Secara tradisional, makanan fermentasi terkenal seperti kimchi (kubis fermentasi), cheonggukjang (kedelai), dan jeotgal (makanan laut asin) banyak dikonsumsi oleh masyarakat Korea.
Makanan dan minuman fermentasi mendukung penurunan berat badan dan meningkatkan kesehatan usus serta kekebalan tubuh. Mereka sangat penting dalam masakan Korea.
Jadi orang Korea tidak perlu melakukan upaya ekstra untuk memasukkannya ke dalam menu makanan mereka. Sebab hal ini pada dasarnya menjelaskan mengapa orang Korea bisa hidup sehat dengan mudah.
Namun, apa yang membuat makanan fermentasi bermanfaat bagi kesehatan dan penurunan berat badan? Jawabannya adalah fermentasi itu sendiri. Ini adalah proses di mana mikroorganisme seperti bakteri, ragi, dan jamur memecah dan mengubah karbohidrat dan gula menjadi bakteri asam laktat untuk mengawetkan dan membuat makanan lebih sehat.​
5. Jarang Mengonsumsi Makanan Manis
Orang Korea biasanya tidak memasukkan hidangan penutup atau hidangan manis ke dalam makanan mereka. Jadi, alih-alih makan yang manis-manis, mereka malah makan buah-buahan agar merasa kenyang setelah makan.
Namun saat ini, makanan penutup Korea yang populer seperti bingsu (es serut Korea dengan topping sehat seperti buah cincang atau kacang merah) sering menjadi santapan orang Korea. Terutama saat musim panas.
Sama seperti masyarakat lainnya, masyarakat Korea juga mendambakan makanan manis seperti coklat, permen, dan kue. Mereka mungkin memakannya untuk memuaskan selera mereka.
Namun mereka mengonsumsinya dalam jumlah sedang untuk menghindari asupan gula yang tinggi, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan berbagai risiko kesehatan.
Advertisement
6. Memasak Makanan Sendiri
Orang Korea lebih memilih makanan rumahan daripada makanan cepat saji dan makanan restoran untuk memastikan kualitas dan nilai gizi. Dengan menyiapkan makanan sendiri, memberi mereka kendali atas porsi dan isi makanan, sehingga bermanfaat. Terutama bagi mereka yang menjalani diet ketat.
Meskipun makanan buatan sendiri memungkinkan mereka menyiapkan dan menyantap makanan sesuai keinginan mereka, hal ini juga mencegah mereka mengonsumsi perasa buatan, bahan berlemak atau olahan, serta mengetahui alergen terhadap makanan tertentu.
7. Banyak Berjalan dan Bersepeda
Selain pola makan yang sehat, masyarakat Korea menjalani gaya hidup aktif untuk menjaga bentuk tubuh dan berat badan tetap terkendali.
Mereka cenderung banyak berjalan kaki atau berjalan kaki dibandingkan menggunakan transportasi umum untuk mencapai tujuan. Beberapa bahkan menggunakan aplikasi untuk melacak jumlah langkah yang mereka ambil dalam sehari!
Bersepeda adalah alternatif yang bagus untuk berjalan kaki dan menggunakan transportasi umum karena efektif membakar kalori. Ini juga merupakan latihan kardio yang sangat baik dan hobi yang menyenangkan.​