Liputan6.com, Jakarta Ketika berada di alam terbuka, persiapan menghadapi serangga dan makhluk lain menjadi suatu keharusan. Terkadang, dampak besar dan bahkan risiko berbahaya dapat muncul dari kehadiran serangga kecil.
Dalam daftar terkini yang dipublikasikan oleh Reliant Pest Management, mereka menggunakan Indeks Nyeri Serangga Schmidt untuk mengenali serangga dengan sengatan paling parah di Amerika Utara.
Baca Juga
Daftar tersebut menyoroti beberapa serangga yang perlu diwaspadai, dengan puncaknya termasuk serangga yang memiliki sengatan paling mematikan. Informasi ini menjadi pedoman krusial bagi mereka yang sering beraktivitas di alam terbuka, membantu agar lebih berhati-hati terhadap potensi bahaya selama petualangan mereka.
Advertisement
1. Tarantula Hawk
Elang tarantula, nama yang diberikannya berasal dari kebiasaannya memberi makan tarantula kepada anak-anaknya. Di sisi lain, tawon raksasa membedakan diri dengan sengatan yang sangat kuat, yang panjangnya mencapai seperempat inci.
Sengatan tawon ini dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa pada makhluk kecil, bahkan mampu melumpuhkannya. Individu yang disengat oleh tawon raksasa ini akan mengalami rasa sakit yang intens selama setidaknya lima menit. Peringatan bagi para petualang, serangga ini dapat ditemukan di tempat-tempat menakjubkan seperti Taman Nasional Grand Canyon.
Advertisement
2. Warrior Wasp
Tawon prajurit, sering dianggap setara dalam tingkat kepedihan dengan tarantula elang. Mereka menyebar di wilayah seperti Kosta Rika dan Meksiko, terutama di habitat tropis. Makhluk ini, seperti yang dijelaskan oleh Coyote Peterson, menarik perhatian dengan penampilannya yang memikat berwarna biru yang mencolok.
Oleh karena itu, meskipun memukau secara visual kewaspadaan sangat diperlukan saat berinteraksi dengan tawon prajurit ini di lingkungan tropis.
3. Bullet Ant
Advertisement
4. Tingkat Nyeri Dijelaskan
Indeks Nyeri Serangga Schmidt, skala yang dibuat oleh ahli entomologi Justin O. Schmidt di Arizona, menjadi pedoman bagi peneliti untuk menggambarkan kepedihan akibat gigitan serangga.
Secara gamblang, jika pernah digigit semut api, itu hanya akan mencapai skala 1 dalam indeks ini. Namun, serangga yang baru saja Anda baca tentang mencapai angka empat dalam skala tersebut, menunjukkan tingkat kepedihan yang jauh lebih tinggi. Referensi yang menarik untuk memahami sejauh mana rasa sakit yang dapat disebabkan oleh berbagai gigitan serangga.
5. Hal yang Harus Dihindari
Bear Grylls, seorang pakar bertahan hidup menjelaskan daftar serangga besar yang sebaiknya dihindari, termasuk lebah, nyamuk, dan kutu. Meskipun beberapa dapat menimbulkan ketidaknyamanan, makhluk lain dapat menularkan penyakit atau bahkan mengancam nyawa Anda.
Beberapa tips yang dapat diterapkan, misalnya ketika terkepung oleh lebah, segera tutupi wajah dan lari. Lindungi diri dari gigitan nyamuk dengan memakai pakaian yang menutupi area terbuka dan menggunakan obat anti-nyamuk. Apabila terkena gigitan kelabang, bersihkan luka dan segera cari pertolongan medis. Mengetahui cara mengatasi serangga dan makhluk lain di alam terbuka selalu menjadi hal penting untuk menjaga keselamatan Anda.
Advertisement
Question and Answer
1. Apa saja ciri-ciri serangga?
Â
Serangga memiliki beberapa karakteristik khas yang membedakannya dari makhluk lain. Mulut serangga dirancang untuk berbagai fungsi, termasuk menggigit, mengunyah, menghisap, dan menjilat.
Struktur kaki serangga berubah sesuai dengan fungsinya. Bagian kepala serangga dilengkapi dengan satu pasang mata, yang dapat berupa mata ganda atau mata tunggal, serta satu pasang antena yang berfungsi sebagai alat peraba. Selain itu, serangga dapat dijumpai hidup di berbagai habitat, baik di darat maupun di air tawar. Ciri-ciri ini mencerminkan adaptasi serangga yang beragam terhadap lingkungan tempat mereka berada.
2. Bagaimana cara serangga berkembang biak?
Proses reproduksi serangga melibatkan beragam metode, serupa dengan hewan-hewan lain. Selain beberapa burung dan serangga seperti ayam, angsa, kupu-kupu, dan semut, sebagian besar jenis burung dan serangga termasuk dalam kategori hewan ovipar yang bereproduksi dengan meletakkan telur.
Pendekatan ini juga umum ditemukan pada sebagian besar ikan, reptil, dan amfibi. Proses bertelur menjadi cara yang efisien bagi banyak spesies untuk memastikan kelangsungan hidup keturunan mereka, dengan telur memberikan lingkungan yang aman dan terlindungi untuk perkembangan embrio sebelum lahir.
Advertisement
3. Berapa jenis spesies serangga di Indonesia?
Di antara 751.000 spesies golongan serangga, sekitar 250.000 spesies terdapat di Indonesia (Borror, 1992).
4. Serangga termasuk jenis hewan apa?
Serangga memiliki nama ilmiah Insecta dan termasuk dalam kelas Arthropoda yang merupakan binatang beruas. Serangga juga dikenal dengan sebutan heksapoda, berasal dari gabungan kata "heksa" yang berarti 6 (enam) dan "podos" yang berarti kaki.
Advertisement