Sukses

Puasa Rajab 2024: Jadwal, Bacaan Niat dan Ketentuannya

Lantas kapan jadwal puasa Rajab 2024 dan bagaimana bacaan niat puasa Rajab? Berikut ulasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Rajab menjadi salah satu bulan yang sangat istimewa bagi seluruh umat muslim. Untuk itu, umat Islam dianjurkan memuliakan bulan Rajab dengan meningkatkan amalan dan ibadahnya.

Ada berbagai amalan shaleh yang bisa dilakukan selama bulan Rajab, seperti sholat sunah, puasa sunah atau pun sedekah.

Melansir dari NU Online, Jumat (11/1/2024), melaksanakan puasa di bulan Rajab ini dianjurkan atau sunah. Hal ini didasarkan pada penjelasan Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu’in. Ia menulis, bahwa bulan paling utama untuk ibadah puasa setelah Ramadan ialah bulan-bulan yang dimuliakan Allah dan Rasulnya. Yang paling utama ialah Muharram, kemudian Rajab, lalu Dzulhijjah, terus Dzulqa‘dah, terakhir bulan Sya‘ban.

Selain itu, Rasulullah SAW juga pernah melaksanakan puasa di bulan Rajab. Hal ini didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim. Hadits ini merupakan dialog tanya jawab dari Utsman ibn Hakim al-Anshari kepada Sa’id ibn Jubair.

“Saya bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa Rajab, beliau menjawab berdasarkan kisah dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW senantiasa berpuasa sampai kami berkata nampaknya beliau akan berpuasa seluruh bulan. Namun suatu saat beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, nampaknya beliau tidak akan puasa sebulan penuh.” (HR: Muslim)

Lantas kapan jadwal puasa Rajab 2024 dan bagaimana bacaan niat puasa Rajab? Ini dia.

Jadwal Puasa Rajab 2024:

  • 3 Rajab 1445 H atau 15 Januari 2024
  • 6 Rajab 1445 H atau 18 Januari 2024
  • 10 Rajab 1445 H atau 22 Januari 2024
  • 13 Rajab 1445 H atau 25 Januari 2024
  • 14 Rajab 1445 H atau 26 Januari 2024
  • 15 Rajab 1445 H atau 27 Januari 2024
  • 17 Rajab 1445 H atau 29 Januari 2024
  • 20 Rajab 1445 H atau 1 Februari 2024
  • 24 Rajab 1445 H atau 5 Februari 2024
  • 26 Rajab 1445 H atau 8 Februari 2024

Berikut bacaan niat puasa Rajab sebelum subuh dan siang hari.

2 dari 4 halaman

Niat Puasa Rajab Sebelum Subuh

Berikut niat puasa Rajab untuk dibaca sebelum Subuh.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghadin ‘an ada-i sunnati rojaba lillahi ta‘ala.

Artinya,

"Aku berniat puasa sunah Rajab besok hari karena Allah Taala."

3 dari 4 halaman

Niat Puasa Rajab Siang Hari

Berikut niat puasa Rajab untuk dibaca siang hari.

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma hazal yaumi ‘an ada-i sunnati rojaba lillahi ta‘ala.

Artinya,

" Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah Ta’ala."

4 dari 4 halaman

Ketentuan Puasa Rajab

Menurut Imam al-Ghazali (w. 1111 M), kesunahan berpuasa lebih ditekankan pada hari-hari yang memiliki kemuliaan. Momen memperoleh kemuliaan tersebut adakalanya dalam setiap tahun, setiap bulan, bahkan setiap minggu. 

Dalam kategori tahunan terdapat pada bulan Dzulhijjah, Muharram, Rajab, dan Sya’ban (Imam al-Ghazali, Ihyâ ‘Ulumiddîn, juz 3, h. 431). Sementara itu, pelaksanaan puasa Rajab dilakukan hanya beberapa hari saja dan tidak boleh selama satu bulan penuh. 

Dikatakan oleh al-Ghazali, sebagian sahabat Nabi Muhammad SAW memakruhkan puasa Rajab selama satu bulan penuh karena dianggap menyerupai puasa bulan Ramadhan. 

Sebagai saran, puasa Rajab sebaiknya dilakukan saat bertepatan hari-hari utama agar pahalanya lebih besar. Seperti pada ayyâmul bidh (tanggal 13, 14, dan 15), hari Senin, hari Kamis, dan hari Jumat (al-Ghazali, Ihyâ ‘Ulumiddîn, juz 3, h. 432).