Liputan6.com, Jakarta - Dalam menjalin hubungan yang rumit, terdapat sebuah kebijaksanaan abadi yang telah melampaui generasi demi generasi, yakni jangan tidur dalam keadaan marah terhadap pasanganmu.
Meskipun ini terdengar seperti ungkapan sederhana, nasihat ini mempunyai arti yang sangat penting, didukung oleh anekdot pribadi dan wawasan psikologis.
Baca Juga
Oleh karena itu, ketahui alasan mengapa tidak boleh tidur dalam kondisi marah pada pasangan, seperti melansir dari Times of India, Rabu (17/1/2024).
Advertisement
1. Dampaknya pada kesejahteraan mental
Penelitian yang konsisten menekankan hubungan antara konflik yang belum terselesaikan dan kesejahteraan mental.
Tidur dengan perasaan marah yang berkepanjangan bisa meningkatkan tingkat stres dan meningkatkan kemungkinan mengalami emosi negatif keesokan harinya.Â
Mengatasi maslaah sebelum tidur tidak hanya meningkatkan kualitas tidur, tetapi juga berkontribusi dalam menumbuhkan pola pikir yang lebih positif.Â
2. Komunikasi adalah hal yang terpenting
Komunikasi yang efektif menjadi fondasi dari setiap hubungan yang berkembang. Membiarkan perselisihan terus berlanjut bisa mengakibatkan rusaknya komunikasi, sehingga menimbulkan jarak emosional di antara pasangan.Â
Dengan mengatasi permasalahan dan konflik sebelum tidur, pasangan secara aktif mendorong dialog terbuka, sehingga memperkuat hubungan mereka.
Â
3. Mencegah kebencian mengakar
Permasalahan yang tidak terselesaikan cenderung memburuk, sehingga berpotensi menimbulkan akumulasi kebencian seiring berjalannya waktu.
Tidur terus-menerus dengan amarah yang tidak terselesaikan bisa memicu pola penghindaran dan rasa frustasi yang diam-diam.Â
Menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan segera menjadi tindakan pencegahan terhadap penumpukan perasaan negative yang bisa merusak fondasi suatu hubungan.Â
4. Mendorong keintiman emosional
Menyelesaikan konflik sebelum tidur memupuk keintiman emosional. Berbagi kerentanan, mengungkapkan perasaan dan menghadapi tantangan secara kolaboratif membentuk rasa saling pengertian dan kedekatan.
Hubungan emosional ini merupakan elemen penting untuk kesuksesan dan kepuasan jangka panjang dalam suatu hubungan.
Advertisement
Tanda Hubungan Anda dan Pasangan Akan Bertahan Selamanya
Hampir semua pasangan yang menjalin hubungan serius dan berkomitmen ingin bertahan selamanya. Siapa yang ingin menginvestasikan waktu, tenaga, dan emosinya pada seseorang yang pada akhirnya akan menghancurkan hatinya, bukan?
Orang-orang yang menjalin hubungan jangka panjang dan sehat menunjukkan beberapa perilaku umum. Dibutuhkan lebih dari sekedar komunikasi, kepercayaan, dan cinta untuk memiliki hubungan yang sehat.
Jika Anda sedang menjalin hubungan baru dan bertanya-tanya apa yang harus Anda lakukan untuk mendapatkan kesempatan terbaik untuk bersama pasangan Anda selamanya, pertimbangkan untuk mencoba 6 hal ini. Berikut 6 hal yang bisa dilihat dari awal hubungan yang menandakan hubungan asmara akan bertahan selamanya dilansir dari Yourtango:
1. Menerima satu sama lain apa adanya
Apakah Anda dan pasangan saling menerima apa adanya tanpa berusaha mengubah satu sama lain? Jika jawabannya ya, kemungkinan besar Anda akan tetap bersama lebih lama bahkan seumur hidup. Menerima pasangan Anda apa adanya berarti Anda menerima keyakinan, kelemahan, dan kebiasaannya, baik itu sama dengan Anda (atau tidak).
Mencoba mengubah seorang pria mungkin hanya menimbulkan masalah karena Anda mengatakan kepadanya bahwa Anda tidak puas dengannya dan tidak mengaguminya. Ini akan menyiksa dia dan mungkin mengurangi cintanya kepada Anda. Apapun kebiasaan buruknya yang tidak Anda sukai, jika dia mencintai Anda dan merasa diterima, dia akan mengubah kebiasaan tersebut hanya untuk menyenangkan Anda.