Sukses

Spesies Pterosaurus Baru, Serupa Raptor, tapi dengan Tangan Panjang dan Cakar Menyerupai Pedang

Venetoraptor gassenae, spesies baru pterosaurus, muncul dari kerangka parsial 230 juta tahun lalu di Brasil selatan. Panjangnya sekitar 1 meter dan berat 4-8 kg. Temuan ini membuka jendela baru pada kehidupan di Trias Akhir, mengungkap misteri dan kontribusi penting dalam pemahaman evolusi dan adaptasi reptil terbang pada masa itu di wilayah Brasil selatan.

Liputan6.com, Jakarta Genus dan spesies baru dari prekursor pterosaurus telah mengukir tempatnya dalam sejarah paleontologi, muncul dari sisa-sisa kerangka parsial yang berusia 230 juta tahun, ditemukan di wilayah selatan Brasil. Penemuan ini memberikan cahaya baru pada kehidupan pada zaman Trias Akhir, menyingkap misteri masa lampau sekitar 230 juta tahun yang lalu di wilayah yang kini dikenal sebagai Brasil. Dinamai sebagai Venetoraptor gassenae, reptil ini membuka jendela pengetahuan terhadap beragamnya bentuk kehidupan pada periode tersebut.

Venetoraptor gassenae, dengan panjang sekitar 1 meter (3,3 kaki), membawa kita kembali ke masa pra-sejarah dengan kehadiran yang tangguh dan unik. Dengan berat berkisar antara 4 hingga 8 kilogram, spesies ini menawarkan gambaran nyata tentang ukuran dan bobot pterosaurus pra-sejarah. Penemuan ini menjadi penanda penting dalam rekonstruksi evolusi dan adaptasi reptil terbang pada era tersebut.

Penelitian mendalam tentang Venetoraptor gassenae membuka lembaran baru dalam pemahaman kita tentang sejarah alam Brasil selatan dan kompleksitas ekosistemnya pada Trias Akhir. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan spesies baru ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang variasi hayati pada masa lalu, memberikan wawasan berharga tentang dinamika evolusi dan adaptasi makhluk hidup di bumi ini.

Dengan ditemukannya Venetoraptor gassenae, terbuka pintu bagi penelitian lebih lanjut yang dapat membuka rahasia masa lalu dan memberikan kontribusi pada pembentukan pemahaman kita tentang evolusi kehidupan di Bumi. Merangkum dari sci.news, berikut ulasannya.

2 dari 10 halaman

1. Venetoraptor Gassenae Mengungkapkan Awal dari Prekursor Pterosaurus

Venetoraptor gassenae, makhluk purba yang termasuk dalam keluarga Lagerpetidae, mengungkapkan sisi paling awal dari prekursor pterosaurus. Lagerpetidae, sebagai keluarga yang paling awal menyimpang, memberikan pandangan unik tentang evolusi dan perkembangan kelompok ini selama zaman Trias. Menurut ahli paleontologi dari Universitas Federal Santa Maria, Rodrigo Temp Müller, dan rekan-rekannya, dinosaurus dan pterosaurus memiliki akar yang bersama dari zaman Trias Tengah atau awal Trias Akhir. Meskipun keduanya mengalami kepunahan akhir Trias, dinosaurus dan pterosaurus menjadi tetrapoda dominan di darat dan langit selama periode Jurassic dan Cretaceous. Namun, karena kekurangan catatan fosil yang memadai, asal usul kelompok-kelompok ini menjadi subjek perdebatan selama beberapa dekade.

Dalam konteks ini, penemuan baru-baru ini, termasuk Venetoraptor gassenae, menandai langkah signifikan menuju pemahaman yang lebih baik tentang prekursor dinosaurus dan pterosaurus. Penemuan ini memberikan kontribusi substansial untuk memecahkan teka-teki seputar asal usul dan evolusi kelompok-kelompok ini. Dengan lebih banyak spesimen fosil yang ditemukan, penelitian ini menjadi kunci dalam merinci keragaman dan adaptasi makhluk-makhluk yang berperan penting dalam membentuk ekosistem darat dan udara selama masa lalu Bumi.

Dengan gelombang penemuan baru, para ilmuwan mendapatkan gambaran yang semakin jelas tentang perjalanan evolusi dinosaurus dan pterosaurus. Catatan fosil yang langka dan baru-baru ini ditemukan membuka pintu luas bagi pemahaman kita tentang peran kritis keluarga Lagerpetidae dan kontribusi mereka dalam membentuk lanskap biologis pada periode sejarah Bumi yang krusial.

 

3 dari 10 halaman

2. Spesimen yang Berupa Fragmen Membatasi Analisis Ekomorfologi

Penelitian terbaru menyoroti keberagaman taksonomi dari kelompok-kelompok prekursor dinosaurus dan pterosaurus, yang jauh melampaui perkiraan sebelumnya. Beberapa sub-klade, seperti aphanosaurus, lagerpetids, dan silesaurid, sekarang diketahui tersebar di seluruh benua kuno Pangaea. Temuan ini membuka wawasan baru tentang seberapa luas dan beragamnya ekosistem dan habitat yang mereka huni selama zaman Trias. Dengan pemahaman yang ditingkatkan tentang distribusi geografis kelompok-kelompok ini, kita dapat lebih baik menggambarkan dinamika evolusi dan adaptasi mereka dalam lingkungan purba.

Meskipun penelitian ini membawa kemajuan, masih ada tantangan signifikan dalam pemahaman tentang tengkorak dan bagian kerangka lainnya dari pendahulu dinosaurus dan pterosaurus. Beberapa spesimen masih hanya berupa fragmen atau tidak terawetkan dengan baik, membatasi analisis ekomorfologi dan makro-evolusi yang lebih mendalam. Kesenjangan pengetahuan ini menjadi penghalang dalam merinci perubahan bentuk dan perkembangan evolusi dari kelompok-kelompok ini. Meskipun begitu, upaya untuk menutupi kekurangan data fosil terus menjadi fokus penelitian untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang evolusi makhluk-makhluk ini selama masa lalu.

Seiring dengan langkah-langkah positif dalam pemahaman kelompok-kelompok prekursor, tantangan dan kesulitan masih ada. Namun, semakin banyaknya temuan baru dan kemajuan dalam teknologi penelitian fosil memberikan harapan bahwa masa depan penelitian ini akan membuka lebih banyak rahasia masa lalu dan mengisi celah pengetahuan yang masih ada dalam kajian evolusi dinosaurus dan pterosaurus.

4 dari 10 halaman

3. Karakteristik Unik yang Mirip Raptorial

Venetoraptor gassenae menghadirkan kombinasi ciri-ciri yang mengherankan, memperkaya pemahaman kita tentang evolusi dan adaptasi pterosaurus. Salah satu karakteristik menariknya adalah paruh yang tajam, mirip dengan raptorial, yang mengejutkan dengan kemunculannya sekitar 80 juta tahun sebelum dinosaurus. Para ahli paleontologi menyoroti bahwa paruh semacam itu, yang sekarang umum pada burung modern, dapat memiliki fungsi yang bervariasi, seperti merobek daging atau mengonsumsi buah keras. Dalam konteks Venetoraptor gassenae, paruh ini ditemani oleh cakar besar berbentuk sabit, menunjukkan adanya adaptasi khusus yang mungkin digunakan untuk menangani calon mangsa.

Pentingnya paruh dan cakar pada Venetoraptor gassenae tidak hanya terbatas pada aspek predasi. Para ahli berhipotesis bahwa kombinasi ini dapat memberikan manfaat tambahan dalam aktivitas sehari-hari makhluk ini. Selain digunakan untuk menangkap mangsa, paruh yang raptorial dan cakar besar mungkin berperan dalam membantu Venetoraptor gassenae memanjat pohon. Dengan peralatan seperti ini, spesies ini dapat mengeksplorasi berbagai ekosistem dan mendapatkan keuntungan evolusioner dalam mencari makanan dan tempat tinggal.

Penemuan Venetoraptor gassenae membuka pintu untuk mendalami peran dan adaptasi unik dalam evolusi pterosaurus. Kombinasi ciri-ciri yang luar biasa ini menggambarkan keanekaragaman strategi hidup dan adaptasi pada periode waktu yang penting dalam sejarah bumi. Pemahaman lebih lanjut tentang peran paruh dan cakar ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kehidupan dan dinamika lingkungan pada masa itu.

5 dari 10 halaman

4. Kerangka Ditemukan di Lapisan Trias Atas Brasil

Sebagian besar kerangka Venetoraptor gassenae, yang berhasil terpelihara dengan baik, ditemukan di lapisan Trias Atas di Brasil. Menariknya, lapisan fosil yang sama yang menyimpan penemuan beberapa dinosaurus tertua di dunia turut mengungkapkan keberadaan makhluk purba ini. Para peneliti merinci bahwa informasi anatomi dari spesies baru ini, ketika digabungkan dengan data dinosaurus lain dan prekursor pterosaurus, membuka perspektif baru.

Analisis ini menunjukkan bahwa perbedaan morfologi pada prekursor seperti Venetoraptor cenderung lebih mendekati pterosaurus Trias daripada dinosaurus Trias. Penemuan ini menyoroti keragaman ekomorfologi pada kelompok ornithodiran, kelompok yang mencakup dinosaurus dan pterosaurus, mengungkapkan bahwa keberhasilan evolusi keduanya dapat ditarik kembali ke variasi bentuk tubuh yang lebih luas yang mendahului kelahiran dinosaurus dan pterosaurus.

Temuan menarik para peneliti ini membawa pemahaman kita tentang evolusi ornithodiran ke tingkat yang lebih dalam. Hasil studi ini menunjukkan bahwa keragaman morfologi di antara kelompok ornithodiran telah mulai berkembang di antara garis keturunan awal yang berbeda, bukan hanya setelah munculnya dinosaurus dan pterosaurus. Temuan ini menggambarkan kompleksitas dalam proses evolusi, mengungkap bahwa kelompok ornithodiran mengeksplorasi berbagai bentuk tubuh dan strategi adaptasi jauh sebelum munculnya dinosaurus dan pterosaurus. Studi ini memberikan kontribusi berharga dalam memahami keragaman hayati di era pra-sejarah dan memberikan wawasan baru tentang sejarah awal evolusi kehidupan di Bumi.

Penemuan penting ini, yang dikonfirmasi dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal Nature, menandai langkah maju dalam pengetahuan kita tentang sejarah paleontologi dan membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut untuk mengungkap lebih banyak misteri masa lalu.

6 dari 10 halaman

Pterosaurus apa yang paling besar?

Peneliti senior Steve Brusatte mengatakan bahwa dearc adalah pterosaurus terbesar yang diketahui dari periode Jurassic, dan itu memberitahu kita bahwa pterosaurus lebih besar jauh lebih awal dari yang kita duga, jauh sebelum periode Cretaceous.

 

7 dari 10 halaman

Apakah pterosaurus termasuk dinosaurus?

Pterosaurus masih seperti dinosaurus pada umumnya, namun tidak seperti reptil lainnya, pterosaurus lebih dekat hubungannya dengan burung dibandingkan biawak, buaya, komodo ataupun reptil hidup lainnya.

 

8 dari 10 halaman

Pterodactyl makan apa?

Untuk hidup, pterosaurus memakan daging yang terdiri dari kadal, bayi dinosaurus, serangga, ikan, hingga bangkai.

9 dari 10 halaman

Kenapa Pterodactyl tidak termasuk dinosaurus?

Dinosaurus memiliki lubang kosong di rongga panggul mereka dan jambul panjang di tulang lengan atas mereka, sedangkan pterodactyl tidak memiliki keduanya.

 

10 dari 10 halaman

Dinosaurus apa yang Mirip T Rex?

Dinosaurus yang satu ini dari segi bentuknya memang agak mirip dengan T-rex.

Video Terkini