Sukses

Penemuan Terbaru, Buaya Salamander Miniature dengan Ukuran Hanya 6 cm!

Para ilmuwan temukan spesies salamander baru di Gunung Ngoc Linh, Vietnam. Salamander ini unik dengan warna mencolok, ukuran kecil (6 cm), dan berkontribusi pada keanekaragaman hayati wilayah tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, para ahli berhasil menggambarkan spesies salamander yang baru dan menarik, yang berasal dari genus Tylototriton dan ditemukan di hutan pegunungan yang selalu hijau di Gunung Ngoc Linh di Dataran Tinggi Tengah Vietnam.

Salamander ini memiliki karakteristik khusus, termasuk warna yang mencolok dan ukuran yang relatif kecil, hanya sekitar 6 cm. Penemuan ini berkontribusi pada keragaman hayati di wilayah tersebut, memberikan pemahaman lebih lanjut tentang adaptasi unik makhluk hidup dalam lingkungan alam yang kaya.

2 dari 9 halaman

1. Satu Keluarga dengan Salamander

Genus Tylototriton, yang lebih dikenal sebagai kadal air buaya ini merupakan kelompok salamander besar yang termasuk dalam keluarga Salamandridae. Awalnya dijelaskan pada tahun 1871, genus ini kini mengandung paling tidak 39 spesies yang mendiami kawasan hutan pegunungan di berbagai zona iklim muson Asia.

Spesies-spesies ini menyebar di seluruh benua Asia, melibatkan wilayah mulai dari Himalaya bagian timur, Nepal bagian timur, India bagian utara, Bhutan, Myanmar, hingga Tiongkok tengah dan selatan, serta menjangkau ke selatan melalui Laos, Thailand, dan Vietnam. Tylototriton mencakup tiga subgenera yang berbeda, yaitu Tylototriton, Yao Triton, dan Liangshan Triton.

3 dari 9 halaman

2. Tylototriton Ngoclinhensis

Spesies yang baru ditemukan akhir-akhir ini dinamai Tylototriton ngoclinhensis, yang secara umum dikenal sebagai kadal air Ngoc Linh. Terklasifikasi dalam subgenus Yao Triton, salamander ini menarik perhatian dengan ukurannya yang sedang dan tubuh yang tangguh, dengan panjang berkisar antara 6 hingga 6,7 cm.

"Penemuan ini sangat istimewa karena termasuk salah satu spesies yang paling berwarna di dalam genus Tylototriton," kata Trung My Phung, penulis utama studi ini. Tylototriton ngoclinhensis hanya dapat ditemukan di hutan pegunungan yang selalu hijau, berdekatan dengan sumber air di Gunung Ngoc Linh, di provinsi Kon Tum, Vietnam.

4 dari 9 halaman

3. Spesies Terancam Punah

Ini adalah pertama kalinya spesies kadal air buaya tercatat berasal dari Dataran Tinggi Tengah Vietnam.

“Terjadi pada ketinggian lebih dari 1.800 m, penemuan ini memecahkan rekor ketinggian untuk genus tersebut di negara ini, dengan wilayah jelajah sebelumnya tersebar antara 250 m,” kata Phung. “Selain itu, penemuan ini mewakili wilayah sebaran paling selatan dari genus yang diketahui hingga saat ini.”

Peneliti merekomendasikan agar spesies baru ini diidentifikasi sebagai Terancam Punah dalam Daftar Merah IUCN. Mereka menyatakan bahwa karena Tylototriton hanya ditemukan di Gunung Ngoc Linh, dengan distribusi yang terbatas pada satu populasi gunung kecil yang terisolasi, hal ini menunjukkan potensi ancaman yang tinggi.

Selain situasi zoogeografis yang unik dan kelangkaannya, penampilan berwarna-warni dari spesies kadal air buaya baru ini mungkin menarik perhatian kolektor ilegal. Seluruh spesies dari genus Tylototriton masuk dalam Lampiran Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES 2022), serta dalam Keputusan Pemerintah Vietnam No. 84/2021/ND-CP, sehingga spesies baru secara otomatis mendapat perlindungan berdasarkan peraturan ini. Penemuan Tylototriton ngoclinhensis diinformasikan melalui makalah yang dipublikasikan secara daring di jurnal ZooKeys.

 

5 dari 9 halaman

Question and Answer

1. Berapa ragam suku kadal saat ini?

Kini, dunia kadal melibatkan sekitar 40 suku, dengan variasi yang sangat mencolok dalam bentuk tubuh, warna, dan ukuran pada setiap jenisnya.

6 dari 9 halaman

2. Berapa jumlah jari pada alat gerak kadal?

Ketika melibatkan sistem pergerakannya, kadal memiliki empat kaki yang terdiri dari brachium di bagian paling atas, antebranchium di bawah brachium, manusia sebagai telapak tangan, dan digiti (jari-jari) dengan 5 pasang.

7 dari 9 halaman

3. Apakah kadal suka menggigit?

Meskipun beberapa kadal dapat menggigit manusia, jarang sekali gigitannya menyebabkan luka serius. Diketahui pula bahwa hanya biawak Komodo yang dapat membunuh manusia dan hewan ternak, baik sebagai respons terhadap gangguan atau sebagai bagian dari kebutuhan makanan.

8 dari 9 halaman

4. Apa makanan yang biasa dikonsumsi oleh kadal?

Daftar makanan kadal melibatkan serangga seperti nyamuk, belalang, atau larva, cacing, amfibia, dan bahkan sesama jenisnya. Beberapa kelompok kadal juga cenderung menyukai bangkai, sementara kadal besar seperti komodo mampu memangsa hewan besar lainnya, seperti unggas, rusa, atau babi hutan.

9 dari 9 halaman

5. Apakah membawa masuk kadal ke dalam rumah dapat berbahaya?

Semua jenis reptil membawa berbagai kuman, termasuk bakteri, virus, parasit, dan cacing. Salah satu penyakit yang dapat diakibatkan oleh kuman yang terdapat pada reptil adalah Salmonella.