Sukses

Eksplorasi Kestrel, Pesona Predator Kecil dengan Serba Unik

Alap-alap Amerika (Falco sparverius) adalah elang kecil yang tersebar luas dari Alaska hingga Argentina. Dikenal dengan bulu berwarna-warni, ukurannya antara 8-12 inci dengan berat rata-rata 4,1 ons. Betina cenderung lebih besar, menunjukkan keahlian berburu. Selain ukuran fisik, alap-alap memiliki kebiasaan unik.

Liputan6.com, Jakarta Alap-alap Amerika, secara ilmiah dikenal sebagai Falco sparverius adalah jenis elang yang kerap diabaikan namun menyimpan sejumlah fakta menarik. Meskipun ukurannya kecil, elang ini menyebar luas dari Alaska hingga Argentina.

Dikenal karena warna-warni bulunya, alap-alap Amerika menjadi salah satu burung pemangsa terkecil di Amerika Utara, dengan panjang berkisar 8-12 inci dan lebar sayap 20-24 inci. Ukurannya yang relatif kecil sering membuatnya disamakan dengan burung-burung seperti blue jay atau merpati berkabung.

Meskipun mungil, alap-alap Amerika tetap menjadi predator tangguh dengan berat rata-rata sekitar 4,1 ons atau 117 gram. Keberhasilannya dalam berburu dan melibas mangsa terlihat dari kemampuan tersebut. Menariknya, terdapat dimorfisme seksual yang mencolok di mana betina cenderung lebih besar daripada jantan yang merupakan ciri umum pada berbagai spesies burung pemangsa. Selain itu, alap-alap Amerika memiliki kebiasaan unik dan menarik yang menambah daya tariknya sebagai predator kecil.

2 dari 10 halaman

1. Laki-laki Terlihat Berbeda dengan Perempuan

Alap-alap Amerika menarik perhatian dengan perbedaan mencolok dalam dimorfisme seksual, menjadi salah satu dari hanya tiga spesies predator di Amerika Utara yang menunjukkan perbedaan warna dan pola antara jantan dan betina. Sebelum mencapai dewasa, perbedaan tersebut sudah dapat terlihat melalui warna bulu mereka.

Jantan alap-alap mempesona dengan punggung dan ekor yang berwarna oranye kemerahan, dilengkapi garis hitam, serta sayap berwarna abu-abu dengan bulu primer hitam dan bintik putih pada sayap sekunder. Di sisi lain, betina tampak lebih coklat kemerahan dengan garis-garis gelap tebal di ekor dan punggung, tanpa warna abu-abu. Payudara jantan didominasi warna putih dengan sentuhan oranye, sementara payudara betina berwarna krem dengan bintik-bintik coklat.

Uniknya warna dan pola ini tidak hanya menambah daya tarik visual alap-alap Amerika, tetapi juga memberikan petunjuk visual penting untuk mengidentifikasi jenis kelamin sejak usia dini. Faktor ini menambah daya tarik khusus saat mengamati dan memahami kehidupan burung ini di alam liar.

3 dari 10 halaman

2. Namanya Berarti “Falco Burung Pipit”

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, alap-alap sering disebut sebagai burung pipit, meskipun sebenarnya lebih dekat hubungannya dengan elang peregrine daripada burung pipit lainnya dalam genus Accipiter. Nama ilmiah mereka, Falco sparverius, yang berarti 'elang burung pipit,' semakin menimbulkan kebingungan karena sering kali mereka disebut sebagai burung pipit padahal termasuk dalam genus Falco.

Kemampuan alap-alap dalam melayang memungkinkannya mengawasi mangsanya dari ketinggian, memberikan keunggulan dalam kegiatan berburu. Meskipun namanya dapat menyesatkan, alap-alap Amerika menunjukkan adaptasi yang luar biasa dalam pola makan mereka, memanfaatkan berbagai sumber makanan yang mencakup baik burung maupun hewan kecil lainnya.

4 dari 10 halaman

3. Kestrel Menyimpan Makanannya

Alap-alap Amerika menunjukkan tingkat kecerdasan yang mengagumkan melalui kebiasaan menyimpan sisa makanannya. Jika alap-alap tidak dapat mengonsumsi seluruh makanan yang mereka dapatkan, mereka akan dengan cerdik menyembunyikan kelebihan makanan tersebut di berbagai lokasi seperti rongga pohon, tiang pagar, semak-semak, atau tempat tertutup lainnya.

Tindakan ini memungkinkan mereka memiliki cadangan makanan yang bisa dimanfaatkan di masa depan, berperan sebagai sumber energi ketika mereka mengalami kesulitan dalam menangkap mangsa. Selain itu, kegiatan menyembunyikan makanan juga berfungsi sebagai strategi perlindungan, mencegah hewan lain yang mungkin bersaing untuk mendapatkan sumber makanan yang sama agar tidak merampas hasil tangkapan alap-alap.

Kemampuan alap-alap dalam menyimpan dan mengelola sumber makanan menunjukkan tingkat adaptasi yang luar biasa, membuktikan bahwa kecerdasan mereka tidak hanya terbatas pada kemampuan berburu, tetapi juga mencakup taktik penyimpanan untuk menjamin kelangsungan hidup mereka dalam situasi sulit.

5 dari 10 halaman

4. Mereka Tidak Berada di Puncak Rantai Makanan

Walau alap-alap Amerika terkenal sebagai predator yang gesit, ukuran tubuh mereka yang kecil menjadikan mereka rentan terhadap penurunan posisi dalam rantai makanan. Sebagai pemangsa burung kecil, alap-alap dapat menjadi mangsa bagi burung yang lebih besar.

Predator diurnal seperti elang ekor merah, elang Cooper, elang tajam, dan goshawk utara seringkali melihat alap-alap sebagai potensi mangsa. Meskipun aktif pada siang hari, alap-alap juga menjadi sasaran bagi burung hantu dan bahkan beberapa jenis burung gagak serta ular Amerika.

Kestrel berhadapan dengan risiko dari berbagai predator, terutama ketika mereka terbang di langit terbuka atau berada di area terbuka. Oleh karena itu, meskipun kecil, alap-alap tetap berada dalam kerangka kompleks ekosistem, di mana interaksi antara predator dan mangsa membentuk keseimbangan dinamis di alam liar.

6 dari 10 halaman

5. Populasi Menurun

Walau alap-alap Amerika dikenal sebagai salah satu elang yang umum di belahan bumi barat, sayangnya, populasi mereka mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan Survei Pembiakan Burung Amerika Utara dari tahun 1966 hingga 2019, tercatat bahwa populasi alap-alap mengalami penurunan sekitar 1,41% setiap tahun, menyebabkan total penurunan mencapai sekitar 53% dalam rentang waktu 60 tahun.

Bagian timur Amerika Serikat mencatatkan penurunan yang paling drastis, yang sebagian besar disebabkan oleh penggunaan pestisida yang merugikan sumber makanan alap-alap, yaitu serangga. Kontaminasi pestisida juga berpotensi merugikan kemampuan reproduksi mereka dengan mengurangi ukuran sarang dan tingkat penetasan. Ditambah lagi, kerugian habitat akibat deforestasi dan penghancuran tempat bersarang menjadi faktor tambahan yang turut berkontribusi pada penurunan populasi alap-alap.

Meskipun saat ini masih tergolong sebagai spesies yang relatif kurang mendesak, apabila kecenderungan penurunan ini berlanjut, diperkirakan populasi alap-alap dapat mengalami penurunan tambahan sebesar 50% pada tahun 2075. Oleh karena itu, upaya konservasi dan perlindungan habitat menjadi sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup alap-alap Amerika.

7 dari 10 halaman

Question and Answer

Apakah burung falcon dapat ditemui di Indonesia?

Alap-alap Coklat atau yang dikenal sebagai Brown Falcon, hidup di Papua, termasuk di wilayah Australia dan Tasmania.

8 dari 10 halaman

2. Mengapa kecepatan burung falcon sangat tinggi?

Alap-alap kawah dapat mencapai kecepatan hingga 390 km/jam. Peregrine Falcon, yang juga dikenal sebagai alap-alap kawah, merupakan salah satu spesies alap-alap berukuran besar dengan panjang sekitar 50 cm. Burung ini memiliki bulu berwarna hitam, kelabu, dan biru, paruh kuning besar dengan ujung hitam lancip, serta ekor yang pendek.

9 dari 10 halaman

3. Apakah Kestrel termasuk dalam kategori dilindungi?

Burung Predator Terkecil di Amerika ini termasuk spesies yang tidak dilindungi dan memiliki status konservasi "least concern" menurut IUCN Red List.

10 dari 10 halaman

4. Burung mana yang diakui sebagai yang terkuat di dunia?

Elang harpy merupakan salah satu burung terkuat di dunia yang mendiami hutan tropis di Amerika Tengah dan Selatan sebagai predator puncak. Dengan kemampuan mengangkat hingga 18 kg (40 lbs), elang harpy, terutama betina yang lebih besar dan lebih kuat, mampu membawa mangsa yang lebih berat daripada jantan.