Liputan6.com, Jakarta Selama ini, samudera telah menyimpan rahasia-rahasia tak terungkap di kedalaman yang sulit dijangkau oleh manusia. Di antara misteri-misteri ini, hiu laut dalam hadir sebagai penanda keajaiban alam bawah laut. Dari sekian banyak jenis hiu yang mendiami lautan, hiu laut dalam tampil sebagai makhluk yang paling khas. Terletak jauh di bagian paling gelap lautan, pada kedalaman yang tak terbayangkan, hiduplah beberapa hiu paling tidak biasa dan primitif di dunia. Dalam dunia yang penuh misteri ini, keberadaan hiu laut dalam menjadi suatu cerita yang mengundang penasaran dan menggugah imajinasi.
Banyak dari hiu-hiu ini menjalani kehidupan mereka di kedalaman yang sangat dalam, tempat yang jarang terlihat dan bahkan lebih jarang dipelajari oleh manusia. Kedalaman ini menjadi panggung bagi pertunjukan kehidupan yang eksotis dan unik, di mana hiu-hiu ini beradaptasi dengan lingkungan yang penuh tekanan, dingin, dan minim cahaya. Meskipun beberapa jenis hiu laut dalam telah diidentifikasi dan dipelajari, masih mungkin ada lebih banyak spesies yang belum ditemukan oleh ilmu pengetahuan. Keberadaan hiu-hiu yang hidup di bawah kedalaman 384 kaki ini mengundang pertanyaan baru dan membuka potensi penemuan-penemuan baru yang menakjubkan di dalam lautan yang luas.
Baca Juga
Hiu laut dalam mempertontonkan keberagaman dan adaptasi yang luar biasa. Meski dianggap dangkal bagi beberapa makhluk menakjubkan ini, hiu-hiu yang hidup di kedalaman tersebut telah berkembang menjadi spesies yang memiliki karakteristik unik dan unggul dalam bertahan hidup. Keahlian mereka dalam menyesuaikan diri dengan tekanan lingkungan yang luar biasa serta keterampilan mereka dalam berburu di dalam kegelapan lautan menjadikan mereka sebagai bagian integral dari ekosistem laut yang kompleks dan meruncing. Penelitian lebih lanjut terhadap hiu laut dalam diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keberagaman hayati dan keseimbangan alam bawah laut yang seringkali masih menjadi misteri bagi manusia.
Advertisement
Dalam penelusuran akan kehidupan hiu laut dalam, kita bukan hanya menjumpai aspek-aspek biologisnya, tetapi juga mengetahui tentang keberlanjutan lingkungan laut yang semakin terancam. Perubahan iklim, polusi, dan aktivitas manusia di lautan menjadi tantangan yang harus diatasi untuk melindungi habitat-habitat unik ini. Merangkum dari a-z-animals.com, artikel ini akan membahas 10 spesies hiu yang berada di laut dalam.
Â
10. Hiu Sixgill
Habitat kedalaman laut yang gelap dan misterius menyembunyikan makhluk ajaib, termasuk hiu sixgill tumpul yang juga dikenal sebagai hiu sapi. Keunikan hiu ini tak tertandingi, dengan moncong lebar dan tumpul serta panjang tubuh mencapai 20 kaki, menciptakan penampilan yang mengingatkan pada hiu primitif yang sudah lama punah. Ciri khas lainnya adalah keenam pasang celah insangnya, membedakannya dari hiu-hiu pada umumnya yang hanya memiliki lima pasang. Hiu sixgill tumpul memilih habitat di samudra Atlantik, Hindia, dan Pasifik, menghuni kedalaman antara 590 hingga 3.600 kaki, namun terkadang mereka dapat menjelajah hingga sekitar 8.000 kaki.
Kehidupan sehari-hari hiu sixgill tumpul menampilkan pola yang sangat dinamis. Mereka menjalani migrasi vertikal diurnal, berenang lebih dekat ke permukaan laut pada malam hari, biasanya mencapai kedalaman sekitar 984 kaki, untuk mencari makanan. Setelah kegiatan berburu mereka selesai, hiu ini kembali berenang ke kedalaman maksimum di dasar laut pada siang hari. Kebiasaan ini memberikan wawasan unik tentang adaptasi dan kecerdasan hiu sixgill tumpul dalam mengatasi tantangan kehidupan di kedalaman laut yang ekstrem.
Perlindungan terhadap hiu sixgill tumpul dan habitatnya menjadi krusial, terutama dengan ancaman perubahan iklim dan aktivitas manusia yang merugikan di lautan. Upaya konservasi dan penelitian lebih lanjut akan membantu kita memahami peran penting hiu ini dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut, serta bagaimana kita dapat melindungi keberlanjutan hidup mereka di tengah tantangan yang semakin kompleks.
Â
Advertisement
9. Hiu Goblin
Hiu Goblin, sering dijuluki sebagai "fosil hidup," mewakili kelompok langka dari keluarga Mitsukurinidae yang telah hidup jutaan tahun yang lalu. Ciri khas yang paling mencolok dari hiu ini adalah moncongnya yang sangat panjang dan rata, serta rahang menonjol yang dapat memanjang hingga ujung moncongnya saat sedang makan. Nama mereka diambil dari penampilan yang aneh ini, dengan kemiripan yang mencolok dengan makhluk mitologi seperti goblin. Meskipun penampilannya yang unik, Hiu Goblin memiliki ukuran yang mengesankan, biasanya tumbuh antara 10 hingga 13 kaki. Mereka tersebar di lautan besar, mendiami lereng benua bagian atas pada kisaran kedalaman 900 hingga 3.150 kaki, tetapi mampu menyelam hingga kedalaman yang mencapai 4.300 kaki.
Gigi hiu goblin bahkan ditemukan pada kabel bawah laut pada ketinggian 4.490 kaki, menunjukkan penyebaran dan adaptabilitas mereka yang luar biasa. Meskipun mereka dikenal sebagai perenang lambat, Hiu Goblin menjadi predator penyergap yang efisien, memakan mangsa seperti cumi-cumi dan ikan dengan keahlian khusus. Kehidupan mereka yang terpusat di kedalaman laut membuat mereka menjadi makhluk misterius yang menarik perhatian para ilmuwan laut dan pencinta alam.
Keberadaan Hiu Goblin memberikan wawasan unik tentang evolusi dan adaptasi makhluk laut dalam sejarah panjang bumi. Sebagai "fosil hidup," mereka memberikan gambaran tentang bagaimana spesies tertentu dapat bertahan dan berkembang seiring waktu, meskipun perubahan lingkungan yang ekstrem. Penelitian lebih lanjut terhadap hiu ini dapat membuka pintu untuk pemahaman lebih mendalam tentang ekosistem laut dan keseimbangan alam yang perlu dijaga.
8. Hiu Greenland
Hiu Greenland memegang predikat sebagai salah satu hiu paling luar biasa di dunia, bukan hanya karena ukurannya yang besar, tetapi juga karena kemampuannya untuk bertahan hidup di kedalaman yang mencengangkan. Diperkirakan memiliki umur antara 250 hingga 500 tahun, hiu ini menjadi makhluk laut yang memegang rekor umur terpanjang di antara semua jenis hiu. Dengan panjang yang mencapai sekitar 21 kaki, hiu Greenland memiliki moncong pendek dan bulat, serta sirip punggung dan sirip dada yang relatif kecil jika dibandingkan dengan ukurannya yang besar. Kehidupan mereka terpusat di perairan Arktik dan sub-Arktik di Samudra Atlantik Utara dan Arktik, menjadikan mereka sebagai penghuni lautan yang sangat adaptif.
Para ilmuwan menyaksikan keajaiban hiu Greenland ketika sebuah kapal selam sedang menyelidiki bangkai kapal SS Amerika Tengah dan melihat hiu ini hingga ketinggian 7.200 kaki. Informasi ini membuka jendela wawasan baru terkait perilaku dan keberadaan hiu Greenland yang cenderung hidup di beberapa wilayah terdalam di lautan. Migrasi tahunan hiu ini menarik perhatian karena didasarkan pada kedalaman perairan. Selama musim dingin, mereka bermigrasi ke perairan dangkal, sementara pada musim panas, mereka kembali ke perairan yang sangat dalam, menunjukkan adaptasi yang unik dalam menjalani siklus hidup mereka.
Keistimewaan hiu Greenland bukan hanya memberikan kontribusi penting dalam pemahaman ekologi laut, tetapi juga menyoroti pentingnya perlindungan terhadap habitat mereka yang kaya akan keanekaragaman hayati. Melalui penelitian lebih lanjut, mungkin kita dapat mengungkap lebih banyak rahasia tentang kehidupan yang luar biasa dan bertahan lama di kedalaman samudra yang gelap dan misterius.
Advertisement
7. Hiu Berjumbai
Hiu berjumbai, salah satu hiu laut dalam yang dianggap sebagai fosil hidup, menarik perhatian dengan karakteristik uniknya. Nama mereka berasal dari celah insang yang tampak seperti berjumbai atau berpohon, memberikan tampilan yang khas dan membedakan mereka dari hiu lainnya. Tubuh hiu berjumbai menyerupai belut, berwarna coklat tua, dan dapat mencapai panjang hingga 6,6 kaki. Di habitatnya, hiu ini menjadi predator efisien dengan menu makanan yang beragam, termasuk hiu kecil, ikan bertulang, cumi-cumi, dan gurita. Metode berburu mereka melibatkan menerjang mangsanya dan menelannya utuh.
Habitat hiu berjumbai terletak di lereng atas benua di samudra Atlantik dan Pasifik, biasanya di perairan dengan kedalaman mencapai 3.900 kaki. Meskipun demikian, keberadaan mereka sering kali terancam oleh aktivitas manusia. Hihi berjumbai seringkali menjadi tangkapan sampingan dalam kegiatan penangkapan ikan komersial, dan terkadang, mereka bahkan ditangkap di perairan dengan kedalaman ekstrem hingga 5.150 kaki. Ini menimbulkan keprihatinan terkait dengan pelestarian hiu berjumbai dan perlunya pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan.
Perlindungan hiu berjumbai tidak hanya penting untuk menjaga keberlanjutan spesies ini, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut secara keseluruhan. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya konservasi laut, diharapkan upaya perlindungan dan pengelolaan yang lebih ketat dapat diterapkan untuk melindungi hiu berjumbai dan spesies laut dalam lainnya.
6. Hiu Cookiecutter
Hiu cookiecutter, meskipun menjadi salah satu hiu terkecil yang pernah ada dengan panjang hanya antara 16 hingga 22 inci, memiliki karakteristik unik yang membuatnya menarik untuk dipelajari. Berwarna coklat tua, hiu ini memiliki fotofor di bagian bawahnya, organ yang menyerupai bintik-bintik bercahaya. Organ ini memainkan peran penting dalam kehidupan hiu cookiecutter, membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan perairan yang gelap dan dalam. Mereka tersebar di perairan hangat di seluruh dunia, dapat ditemukan pada kedalaman mencapai 12.100 kaki.
Aktivitas harian hiu cookiecutter sangat menarik, dengan kebiasaan hidup di kedalaman 3.200 kaki ke bawah dan naik ke kedalaman yang lebih dangkal pada malam hari, meskipun cenderung tetap berada di bawah 280 kaki. Cara mereka memburu mangsa juga unik, menggunakan gigi mereka untuk membuat lubang yang dalam dan bundar pada mangsanya saat digigit. Kekuatan gigi ini memungkinkan mereka untuk memangsa hewan yang jauh lebih besar dari diri mereka sendiri. Fakta bahwa banyak mamalia laut memiliki bekas luka dan luka akibat hiu cookiecutter menunjukkan betapa efektifnya strategi berburu mereka. Bahkan, telah tercatat bahwa hiu ini merusak kapal selam dengan menggigit, menyebabkan kerusakan pada bagian samping dan kabel sonar.
Interaksi hiu cookiecutter dengan manusia dan teknologi laut menyoroti pentingnya pemahaman dan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati laut. Dengan menggali lebih dalam tentang perilaku dan adaptasi hiu ini, dapat membantu dalam pengembangan strategi konservasi yang efektif dan pengelolaan yang berkelanjutan untuk melindungi hiu pemotong kue dan ekosistem laut tempat mereka hidup.
Advertisement
5. Hiu Bengkak
Hiu bengkak, merupakan salah satu spesies hiu kucing yang paling unik, menarik perhatian dengan strategi pertahanan yang unik dan tempat tinggal yang khas. Spesies hiu ini dapat ditemukan di perairan Samudera Pasifik, khususnya di antara California dan Meksiko bagian selatan, pada kedalaman mencapai 1.500 kaki. Hiu bengkak sering menghuni dasar laut berbatu, memilih celah batu sebagai tempat bersembunyi ideal selama sebagian besar hari. Meskipun ukurannya tidak terlalu besar, maksimal hanya mencapai 43 inci, hiu ini memperlihatkan keunikan dalam mekanisme pertahanannya.
Salah satu fitur paling menonjol dari hiu bengkak adalah kemampuannya untuk memperbesar tubuhnya sebagai respons terhadap ancaman predator. Ketika merasa terancam, hiu bengkak memasukkan ekornya ke dalam mulutnya dan menyedot air. Proses ini membuat perutnya membesar, meningkatkan ukurannya menjadi dua kali lipat dari ukuran normalnya. Strategi ini bertujuan untuk membuatnya tampak lebih besar dan kurang terjangkau oleh predator yang mungkin mengintai. Mekanisme pertahanan ini menunjukkan adaptasi yang luar biasa terhadap lingkungan laut yang penuh dengan potensi ancaman.
Habitat dan perilaku unik hiu bengkak memberikan wawasan yang berharga tentang dinamika kehidupan laut dan interaksi antara spesies-spesies di ekosistem bawah laut. Perlindungan terhadap hiu bengkak dan habitatnya juga menjadi penting untuk menjaga keberlanjutan spesies ini dan memahami peran mereka dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut yang kompleks.
4. Hiu Kitefin
Hiu kitefin, salah satu hiu bercahaya lainnya, menjadi makhluk yang menarik perhatian dengan penyebaran geografisnya yang luas dan kemampuan uniknya dalam memangsa mangsa yang jauh lebih besar. Hiu ini tersebar di beberapa populasi di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia, terutama dekat dasar laut. Meskipun mayoritas ditemukan pada kedalaman antara 660 hingga 2.000 kaki, beberapa individu telah tertangkap di kedalaman mencapai 5.900 kaki. Hiu kitefin memiliki ciri khas moncong yang sangat pendek dan bulat, dengan panjang rata-rata mencapai sekitar 4 kaki.
Salah satu aspek menarik dari hiu kitefin adalah kemampuannya untuk memangsa mangsa yang jauh lebih besar, termasuk paus. Dengan sirip layang yang mirip dengan hiu pemotong kue, hiu kitefin mampu mengambil sebagian besar hewan yang berukuran lebih besar dari dirinya sendiri. Mangsanya termasuk berbagai jenis hiu kecil, skate, dan ikan bertulang. Strategi berburu ini mencerminkan adaptasi yang luar biasa dan peran penting hiu kitefin dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut di berbagai wilayah dunia.
Penelitian lebih lanjut terhadap perilaku dan ekologi hiu kitefin dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang dinamika kehidupan laut dan interaksi antar spesies di ekosistem laut yang beragam. Dengan perlindungan yang tepat terhadap hiu kitefin dan habitatnya, mungkin kita dapat memahami lebih baik peran mereka dalam rantai makanan laut dan melindungi keanekaragaman hayati laut yang semakin rentan terhadap tekanan lingkungan.
Advertisement
3. Hiu Lentera Ninja
Hiu lentera ninja, spesies hiu laut dalam yang baru ditemukan pada tahun 2010, menambah kekayaan kehidupan laut di Samudra Pasifik Timur dengan karakteristik uniknya. Hiu ini menghuni sepanjang lereng benua di wilayah tersebut pada kedalaman yang mencengangkan, berkisar antara 2.740 hingga 4.735 kaki. Meskipun mereka termasuk dalam kategori hiu, ukuran hiu lentera ninja sangat kecil, tidak lebih dari 20 inci. Ciri khas yang membedakan mereka adalah warna hitam tubuhnya dan adanya tanda putih di sekitar mulutnya. Namun, yang paling menakjubkan adalah kemampuan bercahaya yang mereka miliki, berfungsi sebagai alat kamuflase dan daya tarik untuk mangsa.
Hiu lentera ninja menggunakan cahaya yang dipancarkan dari tubuhnya dengan cara yang cerdik untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Saat mencari makan di perairan dangkal, cahaya bercahaya pada perutnya meniru sinar matahari yang menyinari dari atas, menyembunyikan hiu tersebut dari predasi di bawahnya. Di sisi lain, ketika berada di kedalaman laut terdalam, cahaya yang mereka pancarkan berfungsi sebagai daya tarik yang menarik mangsa ke arah mereka. Kemampuan bercahaya hiu lentera ninja membuktikan bahwa strategi adaptasi yang unik dapat memberikan keuntungan besar dalam ekosistem laut yang beragam.
Penemuan hiu lentera ninja tidak hanya menyoroti kompleksitas kehidupan laut dalam, tetapi juga menunjukkan bahwa masih banyak spesies yang belum terungkap dalam lautan yang luas. Perlindungan terhadap habitat hiu ini menjadi penting untuk mendukung kelangsungan hidupnya dan memberikan kesempatan bagi ilmuwan untuk memahami lebih dalam peran dan interaksi mereka dalam ekosistem samudra yang belum terjamah.
2. Dogfish Portugis
Dogfish Portugis, menjadi salah satu spesies hiu laut dalam yang paling terdalam, menarik perhatian dengan kemampuannya hidup pada kedalaman mencapai 12.057 kaki. Sebarannya yang luas melintasi perairan dunia, tetapi spesies ini paling sering ditemukan di sekitar dasar laut terdalam. Dengan panjang tubuh yang mencapai sekitar 3 kaki, Dogfish Portugis merupakan hiu tidur yang dikenal karena kecenderungan untuk beristirahat di dasar laut. Penampilan mereka ditandai oleh warna coklat tua, moncong bulat dan pipih, serta keberadaan duri kecil di depan sirip punggungnya.
Diet Dogfish Portugis mencakup berbagai jenis makanan laut, utamanya cephalopoda dan ikan bertulang. Hihi ini juga terkadang memangsa hiu lain, menunjukkan adaptasi dan peran pentingnya sebagai predator laut dalam. Meskipun mereka tidak termasuk dalam kategori hiu besar yang sering dikenal oleh publik, peran mereka dalam rantai makanan laut dan ekosistem samudra yang luas sangatlah signifikan.
Penemuan dan pemahaman lebih lanjut terhadap Dogfish Portugis memberikan wawasan yang berharga tentang kehidupan laut dalam yang misterius. Perlindungan terhadap spesies ini dan habitatnya menjadi esensial untuk mendukung keberlanjutan ekosistem laut dan mempertahankan keanekaragaman hayati di dalamnya. Dengan terus menjelajahi kedalaman samudra, mungkin kita akan menemukan lebih banyak rahasia dan keajaiban yang masih disembunyikan di dasar laut terdalam.
Advertisement
1. Hiu Mulut Besar
Hiu mulut besar, menjadi salah satu hiu laut dalam yang sangat jarang terlihat, menyajikan misteri besar di kedalaman laut yang sulit dijangkau oleh manusia. Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1976, hanya kurang dari seratus individu hiu mulut besar yang berhasil terlihat oleh manusia, menunjukkan seberapa tersembunyi spesies ini di dalam laut. Seperti beberapa hiu lainnya seperti hiu penjemur dan hiu paus, hiu mulut besar adalah pemakan filter yang utama memakan plankton. Namun, yang membedakan mereka adalah mulut mereka yang sangat besar dan dipenuhi dengan gigi-gigi kecil. Dengan panjang mencapai 18 kaki, hiu ini memiliki warna hitam kecoklatan di bagian atas tubuhnya dan putih di bagian bawah.
Habitat hiu mulut besar mencakup perairan laut dalam di seluruh dunia, hidup hingga kedalaman yang mencapai 3.280 kaki. Seperti kebanyakan hewan laut dalam, kebiasaan hidup hiu ini melibatkan penghabisan hari-hari di kedalaman terdalam, dan mereka naik lebih dekat ke permukaan pada malam hari untuk mencari makan. Strategi ini merupakan adaptasi yang umum di antara makhluk laut dalam, mengingat bahwa kebanyakan plankton dan mangsa potensial bergerak mendekati permukaan laut pada malam hari. Meskipun informasi tentang hiu mulut besar masih terbatas, setiap penemuan atau pengamatan baru dapat memberikan wawasan tambahan tentang kehidupan dan perilaku spesies ini yang langka.
Perlindungan terhadap hiu mulut besar dan lingkungan laut dalam tempat mereka hidup menjadi sangat penting untuk mendukung keberlanjutan ekosistem laut. Keterbatasan pengetahuan tentang spesies ini menyoroti kebutuhan untuk lebih banyak penelitian dan pemahaman tentang kehidupan laut dalam yang terus menjadi misteri untuk manusia.
Apakah hiu hidup di laut?
Dari ratusan spesies hiu, satu perbedaan lain sangat penting antar hiu adalah tempat tinggal mereka. Kebanyakan hiu hidup di lautan.
Â
Advertisement
Di mana tempat tinggal ikan hiu?
Hiu terdiri dari kelompok spesies yang sangat banyak dan setiap spesies dapat beradaptasi dengan sangat baik sesuai dengan lingkungannya. Mereka dapat menghuni setiap bagian lautan kita, mulai dari laut dalam, terumbu karang, zona pelagis hingga lautan Arktik.
Â
Ikan hiu tinggal di kedalaman berapa?
Ikan ini merupakan predator dan habitatnya berada pada kedalaman antara 8 - 40 meter. Setiap jenis ikan hiu mempunyai laju renang membentuk pola yang khas dengan laju tertentu.
Â
Advertisement
Apakah Hiu Goblin berbahaya?
Di sisi lain, kita juga memiliki hiu goblin (Mitsukurina owstoni), yang meskipun memiliki penampilan mirip alien yang menyeramkan, dianggap tidak berbahaya bagi manusia. Dengan deretan gigi tajam dan rahang yang bisa memanjang keluar, hiu ini hidup di laut dalam dengan kedalaman hingga 1.300 meter.
Â
Hiu apa yang paling jahat?
Karena habitat yang fleksibel serta karakter agresifnya, hiu banteng sering dianggap sebagai hiu paling berbahaya di dunia. International Shark Attack File mencatat bahwa serangan hiu banteng berada di urutan ketiga terbanyak di dunia, di bawah hiu putih besar dan hiu macan.
Advertisement