Liputan6.com, Jakarta - Soft drink atau minuman bersoda, yang mengandung gula berlebihan, bahan tambahan buatan dan sirup jagung fruktosa tinggi, bisa memberikan efek buruk pada kesehatan hati.
Hati memainkan peran penting dalam metabolisme gula dan ketika dibanjiri dengan kandungan gula yang tinggi dalam minuman ringan, hati mengalami proses metabolisme fluktosa menjadi lemak.
Hal ini, pada gilirannya, berkontribusi pada perkembangan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), suatu kondisi yang ditandai dengan penumpukan lemak di sel-sel hati.
Advertisement
Konsumsi minuman bersoda secara terus-menerus bisa memperburuk NAFLD, dan berkembang menjadi kondisi yang lebih parah seperti steatohepatitis non-alkohol (NASH) dan, dalam beberapa kasus, menyebabkan sirosis hati atau karsinoma hepatoseluler, suatu bentuk kanker hati.
Selain itu, tingginya kadar asam fosfat dalam minuman ringan jenis cola bisa menyebabkan peradangan hati.
Penelitian terhadap 100.000 perempuan
Melansir dari Times of India, Jumat (2/2/2024), sebuah studi yang dilakukan oleh para peniliti di Brigham and Women's Hospital, menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi minuman bersoda setiap hari berisiko lebih tinggi terkena penyakit seperti kanker hati dan hepatitis kronis.
Studi observasional ini melibatkan hampir 100.000 perempuan pascamenopause dari Women's Health Initiative dan diikuti selama lebih dari 20 tahun.
"Sepengetahuan kami, ini adalah studi pertama yang melaporkan hubungan antara asupan minuman bersoda dan kematian akibat penyakit hati kronis," kata penulis Longgang Zhao dari Brigham's Channing Division of Network Medicine.
Â
Efek lainnya dari minuman bersoda
Minuman bersoda bisa mempunyai dampak besar dan buruk terhadap kesehatan individu karena kandungan gulanya yang tinggi dan bahan kimia tambahan.
Konsumsi secara teratur dikaitkan dengan penambahan berat badan, peningkatan risiko diabetes, diabetes tipe-2 dan penyakit jantung.
Kandungan gula dan keasaman yang berlebihan pada minuman bersoda bisa mengikis enamel gigi sehingga menyebabkan masalah gigi seperti gigi berlubang dan pembusukan
Advertisement
1. Menyebabkan kenaikan berat badan
Salah satu konsekuensi paling umum dari konsumsi soda setiap hari adalah bertambahnya berat badan. Kebanyakan soda sarat dengan sirup jagung fruktosa tinggi atau gula lainnya, sehingga menyumbang kalori berlebih tanpa memberikan nilai gizi apa pun.
Terlalu seringnya asupan kalori kosong ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan konsumsi dan pengeluaran energi, yang pada akhirnya mengakibatkan penambahan berat badan dan peningkatan risiko obesitas.
Obesitas juga dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan masalah persendian.
2. Meningkatkan risiko diabetesÂ
Kandungan gula yang tinggi dalam soda bisa menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor kunci berkembangnya diabetes tipe 2.Â
Mengonsumsi minuman manis secara teratur bisa membebani respons insulin tubuh sehingga menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Seiring berjalannya waktu, hal ini bisa berkontribusi pada timbulnya diabetes, suatu kondisi kronis dengan implikasi kesehatan yang parah.
3. Merusak gigiÂ
Soda bersifat asam dan tinggi gula, kombinasi berbahaya bagi kesehatan gigi. Asam mengikis email gigi, membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan dan gigi berlubang.
Selain itu, gula dalam soda menjadi tempat berkembang biaknya bakteri di mulut, yang selanjutnya berkontribusi terhadap masalah kesehatan mulut seperti radang gusi dan penyakit periodontal.Â