Liputan6.com, Jakarta Penemuan menakjubkan oleh ahli paleontologi telah menggegerkan dunia ilmiah. Sebuah mamalia mirip kucing, sebelumnya tidak diketahui, diketahui hidup lebih dari 30 juta tahun yang lalu.
Dalam laporan dari Newsweek, penemuan ini berasal dari penelitian lapangan yang dilakukan oleh tim peneliti dari Museum Nasional Republik Ceko dan Universitas Charles di Praha pada tahun 2017. Mereka berhasil menggali rahang kiri bawah hewan prasejarah ini di kotamadya Valeč, yang terletak di wilayah Karlovy Vary.
Baca Juga
Diharapkan bahwa analisis lebih lanjut terhadap fosil ini akan memberikan informasi tambahan mengenai perilaku, pola makan, dan lingkungan tempat mamalia tersebut ditemukan. Penelitian ini menyoroti urgensi pelestarian fosil dan pengembangan penelitian paleontologi sebagai kunci untuk mengungkap misteri masa lalu serta memberikan pemahaman baru tentang keragaman hayati di bumi kita.
Advertisement
1.Spesies Mirip Kucing
Kajian yang mendalam terhadap fosil ini membuka perspektif baru dalam memahami evolusi mamalia karnivora. Fosil tersebut mengungkapkan spesies yang belum pernah dideskripsikan sebelumnya, diberi nama Fejfarictis valecensis oleh para ilmuwan.
Spesies ini menjadi anggota awal Aeluroidea, kelompok mamalia karnivora yang mirip kucing, muncul lebih dari 30 juta tahun lalu dan tersebar di berbagai benua. Melalui analisis lebih lanjut, peneliti menegaskan bahwa F. valecensis mewakili genus yang sepenuhnya baru, menghadirkan wawasan baru dalam pemahaman tentang keragaman hayati di Eropa pada masa tersebut.
Prakarsa F. valecensis di Eropa menegaskan keberadaan kelompok mamalia karnivora seperti Anictis sejak permulaan periode tersebut. Temuan ini tidak hanya memperkenalkan spesies dan genus baru dalam katalog evolusi, tetapi juga memberikan pemahaman berharga tentang migrasi dan perkembangan kelompok mamalia karnivora selama periode waktu yang sangat jauh di masa lalu.
Advertisement
2. Perbedaan F. valecensis dari Anictis
Fosil F. valecensis, yang terungkap dari lapisan geologi berusia sekitar 33 hingga 34 juta tahun yang lalu, menyajikan petunjuk berharga mengenai perjalanan evolusi mamalia karnivora. Temuan ini menyoroti bahwa pada periode tersebut, yang ditandai oleh penurunan permukaan laut setelah peristiwa pendinginan global, Anictis dan F. valecensis dapat bermigrasi antara Asia dan Eropa.
Para peneliti menonjolkan perbedaan F. valecensis dengan Anictis melalui ciri-ciri rahang yang unik dan gigi yang masih sangat primitif, menunjukkan adaptasi yang belum sepenuhnya menuju pola makan karnivora eksklusif.
Prakarsa F. valecensis pada masa yang jarang terdokumentasi dalam fosil memberikan wawasan unik tentang adaptasi dan diversifikasi mamalia karnivora pada saat-saat penting dalam sejarah geologis. Penurunan permukaan laut dan perubahan iklim pada masa itu tampaknya memiliki peran sentral dalam membentuk distribusi dan evolusi kelompok ini di wilayah Eropa, mencerminkan kerumitan hubungan antara lingkungan dan evolusi makhluk hidup pada masa lalu.
“Setelah penemuan rahang pada tahun 2017, menjadi jelas bahwa penelitian ini akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan, karena rahang tersebut sangat tidak biasa dan kami juga menghadapi masalah dalam penanggalan lapisan geologis,” Boris Ekrt, seorang ahli paleontologi di Museum Nasional dan penulis penelitian tersebut, mengatakan dalam siaran pers.
“Penelitian ini melibatkan pembedahan halus dan mengungkap sisi lain gigi, yang selama ini tersembunyi di dalam batu,” lanjutnya. Berdasarkan morfologi giginya, kami kemudian membedakan bahwa itu adalah spesies yang sejauh ini tidak diketahui
3. Perilaku dan Gaya Hidup
Walaupun hanya rahang yang berhasil diidentifikasi dari spesies baru ini, fosil ini membuka pintu pemahaman terhadap perilaku dan gaya hidupnya. Menurut Jan Wagner, seorang ahli paleontologi di Museum Nasional yang terlibat dalam penelitian ini, hewan ini merupakan makhluk kecil yang aktif dalam berburu vertebrata kecil.
Menariknya, Wagner menambahkan bahwa hewan tersebut tidak mengesampingkan invertebrata atau bahkan buah beri dalam upayanya mencari makanan. Temuan ini memperkaya pengetahuan kita tentang adaptasi dan fleksibilitas spesies tersebut dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Walaupun hanya sebagian kecil dari makhluk tersebut yang terungkap, informasi ini membantu melukiskan ekosistem dan rantai makanan pada periode tersebut. Kemampuan spesies ini dalam berburu vertebrata kecil dan memanfaatkan sumber daya lainnya menggambarkan keterampilan bertahan hidup yang sangat dibutuhkan dalam lingkungan prasejarah. Penelitian lanjutan terhadap fosil ini berpotensi memberikan wawasan mendalam tentang dinamika ekologi pada masa tersebut dan turut berkontribusi pada pemahaman kompleks mengenai hubungan antarspesies di masa lalu.
Advertisement
Question and Answer
1. Apa asal usul kucing domestik?
Kucing rumahan memiliki leluhur yang sama, berasal dari kucing liar di Afrika Utara atau Asia Barat. Peneliti menemukan melalui studi DNA kucing purba dari seluruh dunia bahwa proses domestikasi kucing terjadi pada periode Neolitik dan kemudian berkembang hingga mencapai Mesir kuno.
2. Apa klasifikasi hewan mamalia?
Mamalia adalah kelompok hewan yang memberikan ASI. Contohnya adalah kucing, sapi, kambing, dan kuda. Mamalia memiliki tubuh berdarah panas, sehingga mereka selalu menjaga suhu tubuhnya tetap hangat. Sebagian besar mamalia melahirkan, meskipun ada juga yang bertelur.
Advertisement
3. Apakah mamalia termasuk hewan pemakan daging?
Meskipun beberapa mamalia bersifat omnivora, namun umumnya cenderung sebagai pemakan daging atau pemakan tumbuhan. Karena pencernaan daging dan tumbuhan berbeda, preferensi makanan antara satu dengan yang lainnya muncul. Sebagai contoh, beruang dapat menjadi pemakan daging sebanyak 70%, 50%, atau bahkan kurang dari 50%.
4. Apa saja contoh mamalia kecil?
Secara umum, mamalia kecil mencakup kelelawar, tikus, tupai, bajing, dan curut.
Advertisement
5. Mamalia terbesar apa yang masih hidup?
Paus biru (Balaenoptera musculus) adalah mamalia laut terbesar yang masih ada di dunia saat ini. Paus biru dapat mencapai panjang 33 meter dengan berat lebih dari 181 ton.