Liputan6.com, Jakarta Formalin adalah disinfektan untuk membunuh bakteri dan jamur yang hanya boleh digunakan pada jasad manusia atau untuk keperluan medis.
Namun, masih ada beberapa oknum yang menambahkan formalin pada ikan segar. Melansir dari Dinas Kelautan dan Perikatan Provinsi Jawa Tengah, penggunaan formalin pada ikan segar sudah dilarang di Indonesia.
Meskipun begitu, Anda tidak perlu khawatir. Karena berdasarkan salah satu video yang diunggah oleh kanal YouTube Bunda Dewi, menjelaskan bagaimana cara menghilangkan formalin pada ikan segar berbekal satu bahan saja, yaitu cuka.
Advertisement
Dirangkum pada Senin (04/03/2024), berikut adalah caranya
Siapkan AIr Sebanyak 500 Ml
Langkah yang pertama, siapkan air sekitar 500 ml saja, lalu tuang ke dalam baskom yang nanti akan digunakan untuk merendam ikan segar.
Air yang digunakan tidak perlu banyak-banyak, yang penting cukup untuk merendam ikan. Selain itu, penggunaan air yang berlebihan dikhawatirkan tidak akan tercampur merata dengan cuka, sehingga formalin tidak benar-benar hilang.
Advertisement
Tuang Cuka ke dalam Air
Takaran cuka yang dituang hanya sekitar 5% konsentrat dari air yang digunakan, yang pada tahap ini hanya diperlukan tidak lebih dari 25 ml. Setelah dituang, aduk air dengan tangan agar cuka bisa tercampur merata.
Masukkan Ikan ke dalam Air
Sebaiknya, ikan segar sudah dicuci terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam air, agar formalin bisa hilang dengan lebih sempurna.
Masukkan ikan segar ke dalam rendaman air cuka, lalu tunggu selama 30 menit dalam keadaan terbuka.
Advertisement
Cuci Ikan Kembali
Setelah 30 menit, tiriskan ikan ke wadah yang lain untuk dicuci dengan air mengalir guna membersihkan sisa cuka dan formalin yang masih tertinggal.
Jika sudah, maka ikan segar dijamin sudah bebas formalin dan siap untuk dimasak dan diracik sesuai selera.
Bagaimanakah Ciri-ciri Ikan Segar yang Telah Diawetkan dengan Formalin?
Insang pada ikan yang masih segar memiliki warna merah terang yang cerah. Ikan yang telah diberi formalin akan menunjukkan daging yang terlihat pucat dan kusam setelah dipotong. Di sisi lain, ikan segar yang telah dipotong memiliki bekas sayatan yang cerah, sedikit kemerahan di sepanjang tulang belakangnya, serta isi perut yang masih utuh.
Advertisement
Apakah Formalin Boleh Digunakan untuk Makanan?
Penggunaan formalin pada makanan dilarang karena dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia. Menurut laporan yang dikutip dari Badan Internasional untuk Riset Kanker (IARC), formalin memiliki kemampuan untuk merangsang perut, mata, hidung, serta tenggorokan, dan juga bersifat sebagai zat yang dapat menyebabkan kanker.
Apa Ciri-ciri Makanan yang Mengandung Formalin?
Tanda-tanda tahu yang mengandung formalin dapat dikenali dengan relatif mudah. Bau tahu yang tercemar formalin biasanya lebih kuat, sementara teksturnya terasa lebih padat dan kenyal. Metode lain untuk menguji keberadaan formalin dalam tahu adalah dengan menjatuhkannya dari ketinggian sekitar setengah meter.
Advertisement
Bagaimana Cara untuk Memastikan Ikan Asin Mengandung Formalin?
Apabila ditemui ikan dengan konsistensi padat, kuat, dan tidak rentan rusak, kemungkinan besar ikan tersebut telah dicemari oleh formalin. Hal ini mengindikasikan bahwa ikan tersebut merupakan produk ikan asin yang mengandung formalin atau senyawa kimia beracun lainnya.
Apa Dampak Bahaya dari Formalin pada Makanan?
Efek dari terpapar formalin termasuk kemungkinan iritasi yang parah, keluarnya air dari mata, gangguan pada sistem pencernaan, organ hati, ginjal, pankreas, serta sistem saraf pusat. Pada hewan percobaan, paparan ini bisa menginduksi kanker, sementara pada manusia diyakini memiliki sifat karsinogenik (penyebab kanker).
Advertisement