Apakah Mungkin Kondom Bisa 'Tertinggal' di Dalam Miss V?

Terdapat beberapa metode untuk mengidentifikasi apakah kondom terperangkap di dalam organ intim wanita.

Tanda yang paling mencolok adalah tidak ditemukannya kondom setelah pasangan melakukan hubungan seksual.

Kondisi di mana kondom terperangkap tidak seberisiko lupa memasukkan tampon, namun bisa menjadi penyebab infeksi.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan bernapas dalam-dalam.

Organ intim wanita terhubung dengan leher rahim yang biasanya hanya melunak dan terbuka saat proses persalinan atau tindakan medis tertentu. Kondom umumnya hanya dapat mencapai tingkat leher rahim sebelum berhenti.

Meskipun kondom yang tertinggal mungkin tidak menimbulkan risiko kesehatan secara langsung, kondisi tersebut dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan atau penularan infeksi menular seksual.

Pilihan pertama dalam mengatasi kondom yang tersangkut adalah segera menghubungi dokter atau layanan kesehatan terdekat.

Alternatifnya, Anda dapat mencoba mengatasinya sendiri.

1. Pertama, cuci tangan dengan air dan sabun.
2. Duduklah di bak mandi yang berisi air hangat atau di atas toilet. Walau berdiri dan menunduk dapat membantu kondom keluar, posisi tersebut mungkin kurang nyaman.
3. Pastikan untuk rileks dan hindari menegangkan atau mengencangkan otot vagina.
4. Oleskan sedikit pelumas pada jari untuk memudahkan proses pengeluaran kondom.
5. Gunakan gerakan seperti mengait untuk mengeluarkan kondom dengan lembut.
6. Pastikan untuk mengeluarkan seluruh bagian kondom karena pecahan yang tertinggal di dalam vagina dapat menyebabkan masalah.

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kondom tersangkut di dalam vagina:

• Pastikan pasangan Anda menarik kondom dengan benar: Pasangan sebaiknya memegang bagian dasar kondom saat menariknya, terutama jika ereksi mulai menurun. Idealnya, pasangan akan memberi tahu jika kondomnya hilang.
• Gunakan kondom dengan benar: Pastikan pasangan Anda memilih kondom dengan ukuran yang sesuai. Kondom harus pas dan nyaman serta dapat digulung ke bawah pada penis yang sedang ereksi.
• Gunakan pelumas: Pelumas membantu mengurangi risiko kondom tersangkut, mencegah luka bakar, dan robekan yang dapat membuat hubungan seksual menjadi tidak nyaman atau tidak aman.

Meskipun jarang terjadi, kondom masih bisa terlepas. Menurut beberapa studi, sekitar 28-33% pengguna kondom mengalami masalah seperti robek, lepas, atau keduanya. Dalam satu penelitian, dari 834 kejadian pemakaian kondom selama berhubungan seks, 7% kondom terlepas saat berhubungan dan 8% terlepas saat penarikan.

Apabila kondom yang digunakan oleh pria terlalu kecil dibandingkan dengan ukuran penisnya, hal itu dapat mengakibatkan kebocoran atau sobeknya kondom, yang kemudian meningkatkan risiko pembuahan dan kehamilan. Sebaliknya, ketika pria menggunakan kondom yang terlalu longgar atau lebih besar dari ukuran penisnya, ada kemungkinan kondom akan terlepas dan tertinggal di dalam vagina.

Apabila kondom tidak segera dilepaskan setelah penis mulai mengendur, ada potensi bahwa cairan sperma dapat keluar dari bagian pangkalnya.

Setelah menggunakan kondom, tampak kulit penis yang menonjol keluar. Kondom yang awalnya terasa sempit, tiba-tiba terasa lebih longgar.

Gunakan jari untuk menjepit bagian tengah lingkaran kondom saat hendak digunakan, hal ini bertujuan untuk mencegah udara masuk. Letakkan kondom di atas ujung penis sambil memegang ujungnya, pastikan penis telah ereksi sepenuhnya. Dengan lembut, buka gulungan kondom ke arah pangkal penis.