Liputan6.com, Jakarta Kemoterapi adalah terapi yang menggunakan obat-obatan untuk mengobati kanker. Tujuannya adalah untuk menghancurkan sel-sel kanker dalam tubuh manusia. Obat kemoterapi dapat diberikan melalui berbagai cara, seperti melalui mulut, kulit, pembuluh darah, atau jalur lainnya. Ada berbagai jenis kemoterapi yang perlu dikenali dan dipahami untuk pengobatan yang efektif.
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai kemoterapi dilansir dari Health.com (07/03/2024).
Tujuan Kemoterapi
Tujuan dari pengobatan kemoterapi adalah untuk menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Selain itu, kemoterapi juga dapat mengurangi gejala nyeri dengan membantu mengecilkan ukuran tumor kanker. Tujuan kemoterapi dapat dibagi menjadi tiga tahap, tergantung pada stadium kanker:
1. Penyembuhan: Ketika kemoterapi berhasil menghancurkan seluruh sel kanker dalam tubuh, pengobatan dianggap sebagai penyembuhan.
2. Pengelolaan: Pada stadium kanker yang lebih lanjut di mana penyembuhan tidak mungkin, kemoterapi digunakan untuk mengecilkan tumor dan mencegah penyebaran lebih lanjut.
3. Kesejahteraan: Pada stadium kanker yang paling lanjut, kemoterapi digunakan untuk meredakan gejala yang dialami oleh pasien.
Advertisement
Jenis-jenis Kemoterapi
Ada beberapa jenis kemoterapi yang berbeda-beda dalam cara mereka melawan sel kanker. Biasanya, jenis-jenis kemoterapi ini diklasifikasikan berdasarkan cara kerja dan struktur kimianya:
1. Agen alkilasi (alkylating agents): Bertugas mencegah sel kanker untuk berkembang biak.
2. Antimetabolit: Mengganggu DNA dan RNA sel kanker untuk menghambat pertumbuhan mereka.
3. Antibiotik Anti Tumor: Merubah DNA di dalam sel kanker untuk mengobati kanker.
4. Inhibitor Topoisomerase: Obat yang diperoleh dari tumbuhan (alkaloid tumbuhan) yang mengganggu DNA sel kanker.
5. Inhibitor Mitotik: Alkaloid tumbuhan yang menghentikan pembelahan sel kanker.
6. Kortikosteroid: Bekerja dengan cara mengurangi peradangan atau pembengkakan pada tubuh.
Potensi Efek Samping dari Kemoterapi
Pengobatan kemoterapi seringkali menyebabkan beberapa efek samping yang dapat terjadi. Efek samping umum yang terkait dengan kemoterapi meliputi:
- Kelelahan
- Perubahan suasana hati
- Luka di area mulut
- Diare dan sembelit
- Mual dan muntah
- Infeksi
- Rambut rontok
- Memar dan perdarahan
Selain itu, kemoterapi juga berpotensi menyebabkan kerusakan jangka panjang pada organ-organ tertentu, seperti ginjal, jantung, saraf, dan sistem reproduksi.
Advertisement
Kemoterapi itu seperti apa?
Kemoterapi adalah pengobatan atau obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit kanker. Pada waktu yang lalu, pengobatan ini disebut dengan chemo. Pembedahan dan radiasi dapat membuang, membunuh dan merusakkan sel kanker di daerah tertentu, tetapi kemoterapi akan bekerja di seluruh sel tubuh, tanpa kecuali.
Â
Kemoterapi itu sakit apa tidak?
Pengobatan kemoterapi bisa menimbulkan rasa sakit atau tidak juga tergantung dengan proses pemberian obat kemoterapi pada Anda. Misalnya, saat obat diberikan lewat suntikan akan menyebabkan rasa nyeri seperti tersengat ketika jarum disuntikkan ke kulit.
Advertisement
Apa yang terjadi saat kemoterapi?
Efek samping dapat timbul selama kemoterapi diberikan atau dapat juga terjadi jangka panjang setelah kemoterapi diberikan. Efek samping yang sering muncul saat kemoterapi diberikan antara lain mual, muntah, rambut rontok, diare, penurunan nafsu makan, mudah Lelah, panas, sariawan, nyeri, konstipasi serta perdarahan.
Berapa lama kemoterapi kanker?
Kemoterapi biasanya dilakukan dalam durasi 1 minggu pengobatan dan 4 minggu istirahat.
Advertisement
Berapa Biaya untuk 1 kali kemoterapi?
Jika dilihat dari segi biaya, ongkos pengobatan kemoterapi relatif lebih murah jika dibandingkan dengan jenis pengobatan kanker yang lain. Untuk sekali kemo, biaya yang dibutuhkan mulai dari Rp 550 ribu sampai Rp 7 juta. Jadi tak heran kalau metode pengobatan ini merupakan salah satu yang paling banyak dipilih.