Sukses

Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Naiknya Asam Lambung?

Sebagai makanan alternatif yang banyak disukai masyarakat Indonesia, seringkali gorengan dijadikan takjil ketika berbuka. Namun, bagaimana efek berbuka dengan gorengan bagi penderita asam lambung?

Liputan6.com, Jakarta Selain tradisi berbuka dengan yang manis-manis, seperti kurma, kolak atau es buah, gorengan juga biasa dijadikan camilan berbuka sebelum mengonsumsi makanan berat. Rasanya yang dominan gurih, sangat cocok dikombinasikan dengan makanan manis pencuci mulut.

Sebagaimana umum diketahui, gorengan memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan. Sehingga, hal konsumsi gorengan sebenarnya kontras dengan tujuan berpuasa yang mana salah satunya untuk menyehatkan tubuh. 

Maka dari itu, penting sekali untuk memastikan makanan yang dikonsumsi saat berbuka dan sahur mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang makanan berbuka dan sahur, terutama bagi pengidap asam lambung agar puasa berjalan lancar dan tubuh semakin sehat. 

Informasi ini dirangkum dari beberapa sumber pada Selasa (12/3/2024).

2 dari 11 halaman

1. Hindari Konsumsi Gorengan Langsung saat Berbuka

Baiknya, jika memang sangat ingin makan gorengan, konsumsilah setelah makan berat. Sebagaimana dilansir dari situs halodoc.com, penderita asam lambung memiliki lambung yang cukup sensitif terhadap makanan berminyak. 

Meminimalisir konsumsi gorengan ketika sahur juga sangat dianjurkan. Hal ini karena makanan asin akan menimbulkan rasa haus berlebihan saat menjalani puasa karena sifat garam yang mengikat air. Sebaiknya, konsumsi gorengan saat sahur dihindari, dan utamakan makan sahur dengan gizi seimbang agar puasa lancar.

3 dari 11 halaman

2. Hindari Konsumsi Es Langsung saat Berbuka

Dianjurkan untuk minum air dengan suhu normal terlebih dahulu saat waktu berbuka tiba. Hal ini karena dikhawatirkan konsumsi es langsung saat berbuka puasa dapat mengganggu pencernaan.

Informasi dari halodoc.com menyebutkan bahwa suhu es yang dingin akan menghambat aktivitas enzim dan asam lambung. Akibatnya, timbul berbagai gangguan sistem pencernaan, seperti diare, mual, dan perut kembung.

4 dari 11 halaman

3. Hindari Minuman Berkarbonasi

Minuman bersoda mengandung gelembung karbondioksida yang dapat menaikkan produksi gas pada saluran pencernaan. Jika dikonsumsi pada saat berbuka dimana perut dalam keadaan kosong seharian, maka produksi kadar asam lambung akan naik. Hal ini lah yang dapat menimbulkan maag hingga sensasi panas yang timbul di dada.

5 dari 11 halaman

4. Perhatikan Makanan Manis saat Berbuka

Berbuka dengan yang manis memang dianjurkan untuk mengembalikan energi tubuh setelah seharian berpuasa. Namun demikian, tidak semua makanan dengan “rasa manis” baik dikonsumsi saat iftar. 

Dilansir dari British Nutrition Foundation melalui laman hellosehat.com menyarankan untuk menghindari makanan dan minuman manis dengan banyak gula tambahan ketika berbuka. Karenanya, daripada menjadikan kue-kue manis atau es buah dengan tambahan banyak susu kental manis, buah-buahan alami bisa jadi opsi yang lebih sehat dan aman.

6 dari 11 halaman

5. Usahakan Jangan Meninggalkan Sahur

Durasi puasa yang panjang tentu akan sangat terbantu dengan selalu membiasakan makan sahur. Sehingga, metabolisme lancar dan tubuh memiliki cadangan energi yang cukup untuk melakukan berbagai aktivitas selama menjalankan ibadah puasa. 

Adapun tips yang diberikan dr. Annta dilansir dari disway.id kurang lebih ketika  sahur, penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat dan dapat disertai dengan segelas susu sebagai sumber protein. Idealnya, porsi makanan yang lengkap, termasuk karbohidrat, sayuran, dan lauk pauk, tetap dipertahankan.

Bagi yang memiliki masalah lambung, penting untuk mengurangi bahkan menghindari konsumsi makanan pedas dan asam. Serta, hindari makan langsung dalam porsi besar. 

7 dari 11 halaman

Kenapa Buka Puasa Tidak Boleh Makan Gorengan?

Nah, asupan kalori berlebih tentu saja tidak baik bagi kesehatan. Jika terus-menerus mengonsumsi gorengan dalam jumlah banyak selama berbuka puasa, risiko terkena penyakit diabetes dan obesitas bisa meningkat.

8 dari 11 halaman

Apa Efek Samping dari Gorengan?

Makan gorengan dalam jumlah banyak ternyata juga akan meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung, diabetes, hingga obesitas. Makanan yang dilapisi dengan tepung dan digoreng memiliki kandungan kalori yang tinggi.

9 dari 11 halaman

Penyakit Apa yang Disebabkan Oleh Gorengan?

Melansir dari Healthline, mengonsumsi gorengan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, mengurangi kadar kolesterol HDL, hingga obesitas yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Dua studi observasional besar menemukan bahwa semakin sering orang mengonsumsi gorengan maka semakin besar risiko penyakit jantung.

10 dari 11 halaman

Berapa Kalori dalam 1 Buah Gorengan?

Gorengan mengandung sampai 140 kalori. Jadi, penting untuk membatasi konsumsi gorengan jika ingin menjaga kesehatan jantung dan organ tubuh lain. 

11 dari 11 halaman

Apakah Boleh Makan Gorengan di Pagi Hari?

Makanan berlemak tinggi seringkali sulit dicerna oleh sistem pencernaan. Makan gorengan di pagi hari dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Misalnya seperti perut kembung, mulas, atau diare, yang dapat mengganggu produktivitas Anda sepanjang hari.

Video Terkini