Penampakan Elang Raksasa Berburu Monyet dan Menyantapnya

Seekor Elang yang menjadi fokus adalah jenis elang terbesar di dunia apabila dinilai dari dimensi tubuhnya serta luas rentang sayapnya, meskipun sebenarnya tak memiliki massa yang seberat elang harpy atau elang Steller.

Namun, burung ini memiliki bobot yang bisa mencapai 18 kilogram!

Warna bulunya cokelat panjang di bagian punggung, sedangkan di bagian bawahnya berwarna putih, dan di wajahnya terdapat campuran kedua warna tersebut.

Matanya yang tajam berwarna biru-hijau, sementara paruhnya berwarna biru-abu-abu yang melengkung ke atas. Cakar yang kuat dan penuh energi menjadi kelebihan utama dalam kegiatan berburunya.

Elang-e lang tersebut membidik hewan primata seperti kera atau monyet yang biasa mereka temui di habitat hutan. Namun, sering kali, monyet-monyet ini menunjukkan perlawanan yang sangat kuat.

Agar bisa sukses dalam mengejar monyet, kerjasama antara sepasang elang Filipina menjadi sangat penting. Salah satu elang akan mengalihkan perhatian kera sementara yang lain akan melakukan serangan dari atas untuk menangkap mangsanya.

Secara umum, mereka memburu berbagai hewan seperti lemur terbang, tupai, dan kelelawar buah. Selain itu, mereka juga memperoleh makanan dari mangsa-mangsa lain seperti ular, kadal, dan burung-burung kecil.

Burung ini tergolong dalam kategori sangat terancam menurut Daftar Merah IUCN.

Evaluasi pada tahun 2016 menemukan bahwa hanya terdapat sekitar 180 hingga 500 individu dewasa yang tersebar di antara 11 hingga 100 lokasi yang berbeda. Selain itu, populasi mereka mengalami penurunan yang signifikan dan terpecah belah secara ekstrem.

Ancaman utama yang dihadapi meliputi hilangnya habitat akibat aktivitas pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan hutan, dan dampak perubahan iklim.

Untuk mengatasi tantangan ini, berbagai kawasan yang dilindungi telah didirikan, termasuk Taman Alam Gunung Kitanglad dan Gunung Apo di Mindanao, serta Taman Alam Pegunungan Sierra Madre Utara di Luzon.

Elang Jawa cenderung menghuni wilayah hutan hujan tropis yang tetap hijau sepanjang waktu, dari dataran rendah hingga ketinggian sekitar 2.200 meter dan terkadang bahkan mencapai 3.000 meter di atas permukaan laut.

Burung elang Jawa merupakan hewan yang langka dan dianggap sebagai spesies yang menjadi simbol, serta berada dalam status konservasi yang terancam punah menurut daftar merah IUCN tahun 2016. Burung elang Jawa yang telah dibebaskan merupakan individu yang sebelumnya ditangkap dan kini berada di Pusat Penyelamatan Satwa Bali (PPS Bali) sejak tanggal 24 Januari 2023.

Burung Elang Martial, merupakan penghuni setia di daerah Afrika sub-Sahara. Dengan jangkauan sayap mencapai 8,5 kaki, burung ini bukan saja salah satu dari elang terbesar yang masih hidup saat ini, tetapi juga termasuk yang memiliki kekuatan yang luar biasa.

Saat seorang fotografer tidak bersembunyi atau menyamar, elang juga akan memperhatikan. Untuk mengarahkan perhatian pada satu subjek atau objek, dalam hal ini fotografer, elang akan mengamati dari sudut atau arah yang berbeda.

Burung elang merupakan makhluk bersifat endotherm (berdarah panas), memiliki tubuh yang dilindungi oleh bulu bulu penuh. Elang melakukan reproduksi dengan menghasilkan telur yang terbungkus oleh cangkang yang keras di dalam sarang yang dibangunnya. Mereka merawat keturunannya hingga mampu terbang.