Sukses

Heboh Penemuan Fosil Kepiting Raksasa di New Zealand

Fosil kepiting yang berumur 8,8 juta tahun ditemukan tertanam dalam batuan.

Liputan6.com, Jakarta Fosil dari kepiting berukuran besar telah ditemukan oleh Karl Raubenheimer, seorang pecinta fosil yang berkeliling di sekitar daerah Taranaki, Selandia Baru pada tahun 2008.

Saat itu, ia melihat sebuah capit yang menonjol dari sebuah batu di sekitar rumahnya. Setelah mengamati secara lebih teliti, ia menyadari bahwa capit tersebut berasal dari sebuah kepiting besar yang terawetkan dengan baik.

Raubenheimer memutuskan untuk menyumbangkan temuannya tersebut kepada Museum Te Papa Tongarewa di Selandia Baru.   

2 dari 3 halaman

Temuan Fosil Kepiting Raksasa

Dalam Jurnal Geologi dan Geofisika Selandia Baru, dilaporkan bahwa Raubenheimer telah menemukan spesies kepiting yang sama sekali baru dengan dua temuan yang mengagumkan.

Nama yang diberikan pada fosil tersebut adalah Pseudocarcinus karlraubenheimeri sebagai penghargaan terhadap penemu, yaitu Karl Raubenheimer.

Salah satu penulis studi, Barry W. M. van Bakel, seorang pakar paleontologi dari Universitas Utrecht di Belanda, menyatakan, "Kami menemukan fosil kepiting terbesar yang pernah ditemukan, dan ini sungguh menarik."

3 dari 3 halaman

Fosil Pseudocarcinus Karlraubenheimeri

Sebagai sejarah, P. karlraubenheimeri bertahan hidup sekitar 8,8 juta tahun lalu saat masa Zaman Miosen, berbagi lingkungan dengan beragam jenis kepiting yang besar maupun kecil.

Temuan fosil yang lebih besar dari Raubenheimer menampilkan karapas seluas delapan inci serta capit yang besar dengan panjang sama, berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Kate Evans dalam Scientific American.

Secara mungkin, kepiting ini menetap di perairan yang mencapai kedalaman beberapa ratus meter. Fosil kepiting tersebut kemungkinan mati karena dampak letusan Pusat Vulkanik Mohakatino yang berdekatan.

Saat itu, kawasan tersebut merupakan pusat aktivitas vulkanik dengan gas-gas dari lubang-lubang ventilasi di dasar laut yang menambahkan nutrisi ke dalam air.

Meskipun P. karlraubenheimeri telah punah, keturunannya masih bertahan hingga saat ini, yaitu Pseudocarcinus gigas, yang dikenal juga sebagai kepiting raksasa selatan atau kepiting raksasa Tasmania, adalah kerabat langsung dari makhluk purba tersebut.

Kepiting modern ini bahkan memiliki ukuran yang lebih besar dari P. karlraubenheimeri, dengan capit yang dapat mencapai panjang 20 inci. Beratnya bisa mencapai 37 pon, sebanding dengan berat bayi manusia.  Â