Liputan6.com, Jakarta Hampir seluruh lapisan masyarakat di Indonesia mengonsumsi beras sebagai makanan pokok sehari-hari. Oleh karena itu ketersediaan, kualitas dan kebersihan beras menjadi hal yang sangat penting.
Meski begitu, beras tidak luput dari risiko kesehatan, salah satunya adalah dihinggapi kutu,
Baca Juga
Hal tersebut bisa terjadi saat beras disimpan dalam stok yang sangat banyak pada tempat yang lembab. Selain itu, kualitas dan kebersihan beras yang dibeli juga menjadi faktor timbulnya kutu pada beras.
Advertisement
Namun jangan khawatir, kutu beras masih bisa dibersihkan secara efektif seperti yang dijelaskan oleh TikToker dengan akun @adleiv. Dalam cara yang dibagikan, ia hanya menggunakan 3 bahan dapur saja untuk mengusir kutu beras.
Kira-kira, bahan apa saja yang digunakan? Dirangkum pada Kamis (13/6/2024), temukan jawabannya pada tahapan berikut.
Simpan Beras di Tempat yang Tepat
Menyetok beras dalam jumlah yang banyak sekaligus memang bukanlah hal yang bagus karena dapat mendatangkan banyak kutu. Namun jika sudah terlanjur dibeli, maka beras harus disimpan di tempat yang tepat.
Yang pasti, beras harus disimpan di tempat dengan suhu yang sejuk dan agak kering. Karena tempat yang lembab dengan suhu tinggi hanya akan mengundang banyak kutu untuk hinggap pada beras.
Advertisement
Jemur Beras
Jika beras yang disimpan ternyata tetap dihinggapi kutu, maka jangan langsung panik dan membuang beras. Jemur dulu beras tersebut untuk agar kutu yang hinggap bisa keluar.
Namun, sebenarnya dengan menjemur beras saja kurang efektif dan hanya sedikit kutu saja yang keluar dari beras. Karena itulah dibutuhkan 3 bahan dapur untuk mengusir kutu beras tersebut.
Tambahkan Daun Jeruk, Daun Salam dan Bawang Putih
Melansir dari WebMD, penggunaan bahan alami untuk mengusir kutu lebih baik dari pada bahan kimia karena dapat mengganggu kesehatan mata, kulit, dan pernapasan.
Nah contoh bahan alami yang paling ampuh untuk mengusir kutu beras adalah daun jeruk, daun salam dan bawang putih.
Letakkan saja ketiga bahan tersebut pada beras yang dijemur untuk mengusir kutu.
Advertisement
Beras Sudah Bebas dari Kutu
Hanya dalam beras menit setelah beras ditambah 3 bahan tadi, hampir semua kutu pada beras akan keluar sampai beras benar-benar bersih.
Cara ini sangat efektif untuk mengusir kutu beras karena tidak memakan waktu yang lama. Namun perlu diingat, lakukan cara ini di luar ruangan agar kutu tidak mengotori rumah.
Agar Beras Tidak Kutuan Dikasih Apa?
Pastikan wadah beras benar-benar bebas dari kelembaban. Karena beras mampu menyerap kelembapan dan mungkin menjadi tempat yang cocok untuk pertumbuhan bakteri, kuman, serta jamur. Salah satu cara untuk mencegah beras dari serangan kutu adalah dengan meletakkan daun salam di atasnya saat disimpan.
Advertisement
Apakah Garam Bisa Menghilangkan Kutu Beras?
Beras perlu direndam di dalam air yang telah dicampur garam selama beberapa jam sebelum proses memasaknya dimulai. Tindakan ini dilakukan untuk membantu memastikan kematian kutu dan telur-telur mereka. Dengan demikian, beras akan menjadi bersih dan dapat dijamin keamanannya saat dikonsumsi.
Apakah Bawang Putih Bisa Menghilangkan Kutu Beras?
Menggunakan bawang putih adalah langkah yang simpel. Dapat diletakkan beberapa siung bawang putih di area yang kerap didatangi kutu beras, seperti dalam wadah penyimpanan beras atau tepung. Aroma kuat yang dihasilkan oleh bawang putih mampu menghalau kutu beras serta menghindarkan mereka dari menetap di produk kering.
Advertisement
Apakah Bubuk Kopi Bisa Menghilangkan Kutu Beras?
Masukkan serbuk kopi ke dalam wadah plastik. Setelah itu, buatlah beberapa lubang kecil di plastik tersebut dan letakkan wadah plastik yang berisi kopi di atas beras. Kutu tidak menyukai aroma kuat dari kopi yang tercium.
Berapa Lama Kutu Beras Bertahan Hidup?
Hama kutu beras memiliki siklus hidup selama 30-45 hari pada kondisi yang optimal, dengan suhu ideal sekitar 29 derajat Celcius, kelembaban 70%, dan kadar air biji sebesar 14%. Imago dari kutu beras dapat bertahan hidup tanpa makanan selama sekitar 36 hari, seperti yang diungkapkan oleh Sitepu dan rekan-rekannya pada tahun 2004.
Advertisement