Liputan6.com, Jakarta Buah lemon (Citrus limon) merupakan jenis jeruk yang terkenal dengan rasa asamnya, serta warna cerah yang kekuningan. Buah ini kaya akan vitamin C dan senyawa antioksidan yang memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan tubuh.
Lemon termasuk dalam keluarga Rutaceae bersama dengan beragam jenis jeruk lainnya. Berikut adalah manfaat dan potensi risiko dari lemon serta saran untuk mengonsumsinya dalam hidangan dan camilan yang dikutip dari sumber health.com pada Senin (17/6/2024).   Â
Membantu Mencegah Batu Ginjal
Benda padat yang terbentuk di dalam saluran kemih maupun ginjal, yang dikenal sebagai batu ginjal atau nefrolitiasis, dapat dicegah.
Batu-batu tersebut terbentuk dari endapan mineral yang mengendap di saluran kemih dan terbentuk di dalam ginjal. Sekitar 10% dari populasi dapat terkena dampaknya.
Jeruk nipis memiliki jenis kandungan sitrat yang dikenal sebagai asam sitrat yang membantu meningkatkan tingkat sitrat dalam urin. Asam tersebut berikatan dengan kalsium dalam urin untuk mencegahnya jenuh.
Tidak hanya itu, jeruk nipis juga mengikat endapan mineral keras yang disebut kristal kalsium oksalat untuk mencegahnya tumbuh dan menjadi batu ginjal yang dapat menyebabkan rasa sakit.
Advertisement
Membantu Kesehatan Jantung
Lemon mengandung sejumlah besar vitamin C dan antioksidan lain yang mendukung kesehatan jantung.
Mengonsumsi jumlah vitamin C yang memadai akan membantu melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas, partikel tidak stabil yang bisa merusak sel-sel jika tidak dinetralkan.
Ini dapat membantu mencegah aterosklerosis, penumpukan plak di dalam arteri, yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Meningkatkan Penyerapan Zat Besi
Buah lemon mengandung lebih dari 30% kebutuhan harian akan vitamin C Anda. Vitamin C sangat diperlukan untuk meningkatkan penyerapan zat besi dan juga mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Ini membantu dalam meningkatkan penyerapan zat besi nonheme, yang umumnya ditemukan dalam makanan nabati seperti roti dan sereal yang diperkaya zat besi.
Menggabungkan makanan yang kaya akan zat besi dengan vitamin C akan membantu meningkatkan penyerapan zat besi dengan lebih efisien.
Hal ini sangat bermanfaat, terutama bagi individu yang mengikuti pola makan vegan atau vegetarian, yang biasanya mengonsumsi zat besi nonheme.
Advertisement
Mencegah Kerusakan Sel
Antioksidan yang terdapat dalam lemon dapat mencegah kerusakan sel yang berhubungan dengan berbagai kondisi kesehatan, seperti penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal kronis, dan kanker.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa buah lemon kaya akan antioksidan. Antioksidan ini terdapat dalam jus dan daging buahnya, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa kulit lemon mengandung antioksidan dalam jumlah yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Nutrisi pada Lemon
Sebuah lemon yang telah dikupas mengandung nutrisi sebagai berikut:
- Kalori: 17
- Lemak: 0,2 gram (g)
- Natrium: 1 miligram (mg)
- Karbohidrat: 5 gram
- Serat: 1,6 g, atau 6% dari DV
- Gula tambahan: 0 g
- Protein: 0,6 gram
- Vitamin C: 31 mg, atau 34% dari DV
Selain itu, lemon juga mengandung mikronutrien lainnya, seperti potasium, vitamin B6, dan thiamin. Mikronutrien ini adalah vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil.
Advertisement
Risiko Konsumsi Lemon
Biasanya, konsumsi lemon dalam takaran yang lazim dalam makanan dan minuman dianggap aman. Akan tetapi, keamanan mengonsumsinya dalam jumlah medis, seperti yang terdapat dalam suplemen konsentrat lemon, masih diragukan oleh para pakar.
Penggunaan lemon untuk aromaterapi, contohnya, yang melibatkan penyebaran minyak esensial lemon, umumnya dianggap aman. Namun, terdapat risiko potensial yang perlu diwaspadai, yaitu fototoksisitas. Fototoksisitas merupakan respon kulit yang berbahaya terhadap cahaya setelah terpapar bahan kimia tertentu.