Liputan6.com, Jakarta Meskipun hingga saat ini para peneliti belum dapat dengan pasti menyatakan bahwa kebiasaan kurang tidur menyebabkan diabetes tipe 2, namun studi terbaru menunjukkan adanya lebih banyak bukti yang mengaitkan kurang tidur dengan komplikasi kesehatan yang serius. Meskipun mengonsumsi makanan sehat saja mungkin tidak cukup untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2 jika kurang tidur masih menjadi kebiasaan, pentingnya tidur seringkali tidak mendapat perhatian yang cukup dari banyak orang. Padahal, pola tidur juga memainkan peran yang penting dalam menjaga kesehatan.
Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah kondisi kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup hormon insulin atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Insulin merupakan hormon yang berperan dalam mengatur penyerapan gula darah oleh sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi. Kekurangan insulin dapat mengakibatkan peningkatan kadar gula darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Advertisement
Hubungan Antara Kurang Tidur dan Diabetes Tipe 2
Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 247.000 orang yang data mereka dikumpulkan antara tahun 2006 dan 2010 untuk UK Biobank, sebuah database biomedis yang luas. Penelitian bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara kualitas tidur yang buruk, pola makan, dan perkembangan diabetes tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang ditemukan antara pola makan sehat dan penurunan risiko diabetes tipe 2 pada partisipan yang tidur kurang dari enam jam setiap hari. Penelitian ini menyoroti bahwa menjaga kesehatan melampaui sekadar diet dan olahraga. Tidur, pola makan sehat, dan olahraga secara bersama-sama menjadi dasar penting bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Berapa Banyak Tidur yang Seharusnya Didapatkan Oleh Tubuh?
Selain diabetes tipe 2, kurangnya kualitas tidur juga dapat menyebabkan gangguan fungsi di siang hari yang berpotensi menurunkan prestasi akademis, meningkatkan konflik dan kesalahan di tempat kerja, atau menyebabkan kesulitan kesehatan mental. Banyak jenis penyakit seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, dan gangguan sistem saraf pusat telah terkait dengan kualitas tidur yang buruk. Hanya sekitar 1 hingga 2% dari populasi yang secara genetik membutuhkan waktu tidur lebih sedikit. Selebihnya, setiap individu membutuhkan jumlah tidur yang memadai setiap harinya. Mengingat pentingnya tidur bagi kesehatan secara keseluruhan, sangat disarankan bagi setiap individu untuk menetapkan dan mematuhi rutinitas tidur yang sehat masing-masing.
Advertisement
Apakah kurang tidur bisa menyebabkan diabetes?
Kurang tidur dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit dan gangguan kesehatan, termasuk diabetes.
Â
Apakah sering begadang bisa menyebabkan diabetes?
Begadang ternyata juga termasuk penyebab diabetes di usia muda. Sebab, begadang mengganggu ritme jam biologis tubuh sehingga menimbulkan perubahan hormon yang dapat mengganggu kerja insulin. Biasanya, mereka yang suka begadang atau kurang tidur mengalami prediabetes yang dapat mengarah pada diabetes.
Advertisement
Apa penyebab dari penyakit diabetes?
Faktor gaya hidup, seperti kurang melakukan aktivitas fisik, stres, dan konsumsi makanan tinggi gula, memainkan peran penting dalam terbentuknya penyakit ini. Selain itu, faktor genetik dan obesitas yang tidak ditangani dengan baik, cukup berpengaruh dalam peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Apakah sering mengantuk tanda diabetes?
Dokter Spesialis Endokrin Metabolik Ketut Suastika mengatakan, lesu dan mudah mengantuk menjadi salah satu seseorang terkena diabetes.
Â
Â
Advertisement
Apakah tidur jam 10 pagi bisa menyebabkan diabetes?
Tidur pagi sendiri tidak termasuk dalam faktor risiko utama untuk diabetes. Namun, pola tidur terbalik dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon insulin yang berperan dalam pengaturan gula darah.