Cara Mudah Bersihkan Sisik Ikan Tanpa Pisau, Hanya 5 Menit

Pertama-tama, siapkan beberapa potong ikan yang ingin dibersihkan sisiknya di dalam suatu wadah secara berjajar. Cara ini dapat digunakan bak untuk ikan dengan sisik yang keras maupun lunak.

Setelah itu, panaskan air beberapa ml sesuai dengan ukuran wadah yang digunakan. Siram ikan dengan air panas tersebut sampai ikan dalam wadah terendam dengan air panas.

Biarkan ikan terendam dalam air panas selama 3-5 menit. Durasi perendaman bergantung pada tekstur kekerasan sisik ikan. Jika sisik ikan sangat keras, maka bisa coba rendam lebih lama.

Jika sudah direndam selama 5 menit, coba ambil ikan satu per satu. Tekan dan usap sisik ikan yang sudah lunak karena terkena air panas sampai terpisah. Ulangi langkah ini sampai ikan yang terakhir.

Perlu diperhatikan, saat mengusap sisik ikan, ada baiknya untuk tetap menggunakan sarung tangan untuk berjaga-jaga.

Mulai dengan merendamnya dalam air hangat yang telah dicampur dengan perasan jeruk nipis dan sedikit garam. Ikan direndam selama sekitar 5 menit sebelum membersihkan sisik menggunakan pisau dengan teknik mengkerok yang agak dimiringkan. Agar lebih mudah, letakkan ikan di atas talenan sebelum melakukan langkah-langkah berikutnya.

Apabila tidak dihilangkan, sisik ikan dapat mengakibatkan penampilan hidangan tidak menarik dan kurang enak, mengurangi kelezatan saat menyantapnya. Tidak hanya itu, membersihkan sisik juga membantu mengurangi kemungkinan terkena kontaminasi penyakit, menjadikan ikan yang disajikan lebih aman untuk dikonsumsi.

Selama dua jam, sisik-sisik ikan direndam dalam air yang telah dicampur dengan deterjen, kemudian dicuci bersih menggunakan air segar sebanyak tiga kali. Setelah itu, rendam kembali sisik-sisik ikan dalam campuran air jeruk nipis dan air selama dua jam lagi agar aroma amisnya dapat hilang sepenuhnya.

Sisik ikan dapat dibagi menjadi lima jenis berdasarkan bentuk dan materi yang terdapat di dalamnya, yakni placoid, cosmoid, ganoid, cycloid, dan ctenoid.

Sisik, yang adalah lapisan terluar pada kulit ikan, berperan sebagai penghalang untuk mencegah penetrasi senyawa asing ke dalam tubuh ikan.