Sukses

Resep Simpel Jamu Kayu Manis untuk Atasi Masuk Angin dan Perut Kembung, Mudah dan Enak

Sebagai salah satu tanaman rempah yang banyak dijumpai di Indonesia, kayu manis sering masuk dalam bahan olahan makanan dan minuman khas Indonesia, salah satunya jamu. Mari simak ulasannya lebih lanjut.

Liputan6.com, Jakarta Kayu manis memiliki nama latin Cinnamomum aromaticum. Meski banyak dan mudah dicari di Indonesia, ternyata rempah satu ini adalah tanaman asli Myanmar. Namun demikian, aromanya yang khas dan bisa menambah cita rasa membuat tanaman satu ini banyak digunakan sebagai bahan tambahan baik dalam makanan maupun minuman khas Indonesia.

Selain cita rasa, kayu manis juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Salah satu contohnya adalah olahan jamu kayu manis yang dipercaya bisa membantu mengatasi masuk angin dan masalah perut kembung.

Dirangkum dari beberapa sumber pada Selasa (23/4/2024), berikut resep sederhana jamu kayu manis, serta beragam khasiat lainnya.

2 dari 11 halaman

Bahan-Bahan yang Dibutuhkan

Berikut bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat jamu kayu manis:

  • 5 gr kayu manis
  • 10 gr jahe
  • 5 cengkeh
  • 5 gram pulasari
  • 5 gr adas
  • 5 gr biji pala
  • Gula aren secukupnya
  • 800 ml air bersih
3 dari 11 halaman

Cara Membuat Jamu Kayu Manis

  1. Rebus seluruh bahan dalam 800 ml air.
  2. Rebus bahan-bahan tersebut hingga airnya surut dan tersisa kurang lebih 450 ml.
  3. Jika air sudah menyusut, angkat dan saring jamu tersebutJamu kayu manis siap dikonsumsi.
  4. Disarankan untuk mengonsumsi 3 kali sehari dengan takaran 150 ml sekali konsumsi.
4 dari 11 halaman

Kandungan Kayu Manis

Melansir dari Siloam Hospitals, salam satu sendok teh bubuk kayu manis (2,6 gr) mengandung:

  • 6,42 kkl2
  • 1 gr karbohidrat
  • 26,1 mg kalsium
  • 11,2 mg potasium
  • 1,66 mg forfor
  • 1,56 mg magnesium
  • 0,21 mg zat besi
  • 0,39 mg vitamin A
5 dari 11 halaman

Manfaat Kesehatan Kayu Manis

Kayu manis memiliki beragam manfaat kesehatan, seperti:

  • Menurunkan gula darah 

Menurut Diabetes Research and Clinical Practice (2019), kayu manis bermanfaat dalam membantu proses penurunan kadar gula darah puasa pada pengidap diabetes tipe 2 dan prediabetes.

  • Mengatasi infeksi gigi dan mulut

Salah satu studi di tahun 2020 menyatakan bahwa konsumsi kayu manis efektif melawan infeksi jamur Candida penyebab kandidiasis oral.

  • Mencegah Alzheimer

Journal of Alzheimer’s Disease (2013) menemukan bahwa kandungan cinnamaldehyde dan epikatekin dalam kayu manis mampu mencegah terjadinya penumpukan protein di otak penyebab alzheimer.

  • Menjaga kesehatan jantung

Melansir dari Hellosehat, kandungan cinnamaldehyde dan cinnamic acid  dalam kayu manis bisa mengendalikan tekanan darah dan melemaskan pembuluh darah, sehingga secara tidak langsung membantu menjaga kesehatan jantung.

6 dari 11 halaman

Efek Samping Konsumsi Kayu Manis Berlebihan

Meski bermanfaat untuk kesehatan, nyatanya konsumsi kayu manis dalam jumlah besar memiliki efek samping. Dilansir dari Hellosehat, berikut beberapa kemungkinan efek sampingnya:

  • Iritasi mulut dan gigi
  • Dermatitis 
  • Sesak napas
  • Alergi
  • Bronkitis
  • Penurunan kadar gula darah secara drastis
  • Mengganggu kesehatan liver
  • Meningkatkan risiko kanker
7 dari 11 halaman

Rebusan Kayu Manis dan Cengkeh untuk Obat Apa?

Membantu pencernaan, kombinasi teh kayu manis, jahe, dan cengkih mampu meredakan gejala seperti kembung, gas, serta gangguan pencernaan.

8 dari 11 halaman

Apa Manfaat Kayu Manis dan Sereh?

Jahe, kayu manis, sereh, dan rempah-rempah lainnya memiliki kandungan bahan alami yang berperan sebagai antioksidan.

9 dari 11 halaman

Bolehkah Kayu Manis Diseduh Air Panas?

Kayu manis dapat direbus atau diseduh dengan air mendidih sebelum diminum.

10 dari 11 halaman

Bolehkah Minum Rebusan Kayu Manis saat Perut Kosong?

Rutin minum air rebusan kayu manis saat lambung kosong dapat mempercepat proses metabolisme serta mengurangi hasrat untuk makan.

11 dari 11 halaman

Apa Manfaat Air Rebusan Jahe Ketumbar dan Kayu Manis?

Mencegah dan mengobati peradangan, melawan mikroorganisme penyebab infeksi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta menjaga keseimbangan hormon reproduksi. Merangsang pertumbuhan sel baru yang lebih sehat untuk regenerasi tubuh.