Liputan6.com, Jakarta Jadi pendengar yang baik merupakan kemampuan yang sangat penting dalam menjalani hubungan, baik dengan teman, pasangan maupun rekan kerja. Bagi pria, kemampuan untuk mendengarkan seringkali jadi tantangan karena pada dasarnya pria berada pada posisi menjadi pemecah masalah atau pemberi solusi daripada berlama-lama jadi pendengar.
Pria yang tidak bisa mendengarkan lawan bicaranya dengan baik tentu saja tidak bukan sesuatu yang positif karena dapat merusak kualitas hubungan tersebut. Kemampuan mendengarkan bukanlah bawaan, melainkan sesuatu yang dapat dipelajari dan ditingkatkan seiring berjalannya waktu.
Baca Juga
Dengan beberapa tips sederhana, setiap pria bisa belajar menjadi pendengar yang baik dan memperkuat hubungannya dengan orang lain. Berikut ini adalah 7 tips jadi pria pendengar yang baik dikutip dari berbagai sumber.
Advertisement
1. Lakukan Kontak Mata
Kontak mata itu penting banget dalam obrolan langsung. Pastikan kamu menghadap orang yang sedang berbicara dan coba untuk mengedipkan mata di antara waktu yang sesuai. Jangan terlalu kaku dengan kontak mata yang terlalu lama. Kalau kamu ingin tunjukkan perhatian, coba lihat mata orang itu selama lima detik, lalu mata yang satunya selama lima detik, terus silih berganti, atau boleh juga lihat bibirnya sebentar. Kalau kamu ingin mengalihkan pandangan, lihatlah ke samping atau ke atas, jangan ke bawah, karena akan terlihat ingin cepat selesai ngobrol.
2. Perhatikan Isyarat Non Verbal
Perhatikan apa yang orang lain sampaikan lewat bahasa tubuh. Seperti ekspresi wajah, nada suara, dan gerakan bisa memberikan kamu banyak informasi sama dengan yang diucapkan melalui kata-kata. Perhatikan apakah sedang tersenyum, atau tangan sedang bersilang defensif, atau apakah menggosok-gosok mata seperti sedang lelah atau kesal. Bahkan saat melalui voice call, kamu bisa mengerti banyak dari suara orang lain, yang mungkin terdengar datar atau ceria.
3. Jangan Interupsi Ketika Seseorang Masih Berbicara
Kalau kamu memang tipe orang yang cepat berpikir atau cepat berkomentas, coba paksa dirimu untuk melambat supaya orang lain punya kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Karena ketika kamu interupsi, ini bisa membuat fokus orang tersebut hilang, dan terkesan kamu nggak punya waktu buat dengerin lebih lama. Beri jeda beberapa waktu sebelum kamu menyela pembicaraan. Memberi kesempatan pada orang lain untuk berbicara akan memudahkan kamu dalam memahami pesan yang disampaikan juga.
4. Dengarkan Tanpa Menghakimi
Kalau kamu mulai bereaksi secara emosional terhadap yang sedang dibicarakan, bisa mengganggu pendengaran terhadap hal selanjutnya yang akan disampaikan. Coba fokus saja pada pendengaran, jangan langsung asumsikan bahwa kamu tahu apa yang akan dikatakan selanjutnya.
5. Jangan Memaksakan Pendapat atau Solusimu
Meskipun nggak selalu mudah, namun mendengarkan dengan penuh perhatian bisa jauh lebih memuaskan daripada memberi solusi seseorang apa yang seharusnya dilakukan. Ketika orang tersebut mengalami masalah kesehatan, biasanya hanya ingin menceritakan bagaimana perasaannya, dan menumpahkan isi hati, daripada mendapat banyak saran tentang apa yang seharusnya dilakukan.
Advertisement
6. Tunjukkan Bahwa Kamu Mendengarkan
Anggukkan kepalamu, tersenyumlah, dan buatlah suara kecil seperti "iya" dan "uh huh", untuk menunjukkan bahwa kamu sedang mendengarkan dan mendorong pembicara untuk melanjutkan. Jangan melihat jam, bergerak-gerak gelisah, atau bermain-main dengan rambut atau kuku.
7. Tetap Fokus Mendengarkan
Kalau kamu merasa sulit fokus mendengarkan apa yang dikatakan seseorang, coba ulangi kata-katanya dalam pikiranmu saat mereka mengucapkannya. Hal ini akan memperkuat apa yang dikatakan dan membantumu untuk berkonsentrasi. Usahakan untuk menutupi gangguan seperti percakapan lain yang sedang berlangsung di ruangan. Dan pastinya jangan sering-sering lihat HPmu.
Nah, itu dia 7 tips jadi pria pendengar yang baik. Dengan mengaplikasikan tips-tips di atas, hubunganmu dengan teman, pasangan maupun rekan kerja akan jauh lebih sehat. Yuk, tunjukan empati dengan mendengarkan.
(*)