5 Rekomendasi Bekas Lokasi Shooting Film Horror yang Bisa Kamu Datangi, Liburan Sambil Uji Nyali

Di Gunungkidul, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat Hutan Wanagama, yang sebelumnya menjadi tempat syuting untuk film horor terkenal KKN Desa Penari (2022). Pengelolaan hutan ini dilakukan oleh Fakultas Kehutanan UGM dan sebelumnya dikenal sebagai lokasi untuk berbagai kegiatan alam seperti kegiatan orientasi mahasiswa baru dan outbond.

Banyak orang yang sudah mengunjungi atau bertugas di hutan Wanagama merasakan aura keangkeran yang menyelimuti tempat tersebut, termasuk kru dan para aktor film KKN Desa Penari. Mereka telah mengalami berbagai peristiwa horor, mulai dari penampakan bayangan hitam dan putih, suara tawa, langkah kaki, hingga suara erangan.

Di kawasan PTPN VIII, Kampung Kertamanah, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, film Pengabdi Setan (2017) difilmkan. Dua rumah digunakan untuk pembuatan film tersebut. Satu rumah masih ditempati dan tidak boleh dimasuki, tetapi diizinkan untuk berfoto di depannya.

Rumah kedua, sebaliknya, kini dibiarkan kosong dan terbuka untuk umum. Untuk masuk, pengunjung harus membayar tiket seharga Rp 10.000. Rumah ini terkenal dengan cerita horornya yang menyeramkan.

Warga setempat sering melaporkan penampakan hantu, termasuk sosok meneer dan anak-anak Belanda, di sekitar rumah itu, baik siang maupun malam hari.

TPU Jeruk Purut yang terletak di Jakarta Selatan, dikenal karena cerita menyeramkan tentang roh pastur yang kehilangan kepalanya. Awal dari kisah yang menakutkan ini bermula ketika penjaga kuburan mengaku melihat hantu yang mengenakan pakaian seperti seorang pastur sambil membawa kepalanya sendiri dan didampingi oleh anjing hitam pada tahun 1986.

Informasi dari penjaga kuburan ini kemudian menyebar secara luas dan menjadi terkenal melalui film Hantu Jeruk Purut (2006). Masyarakat meyakini bahwa sosok hantu tersebut adalah seorang pastor yang kepalanya dipenggal.

Bangunan Lawang Sewu, yang menjadi lokasi syuting film "Lawang Sewu: Dendam Kuntilanak" (2007), telah memiliki reputasi yang menakutkan sebelum dimanfaatkan untuk keperluan syuting.

Ketika wilayah tersebut diduduki oleh Jepang, Lawang Sewu diubah menjadi penjara untuk tawanan Indonesia dan Belanda. Ruang bawah tanahnya yang sempit menjadi saksi banyaknya korban jiwa.

Beberapa orang mengklaim telah mencium aroma tak sedap, melihat penampakan hantu wanita berambut panjang, dan menemui bayangan misterius dengan mata berwarna hijau di dalam Lawang Sewu.

Area penyiksaan di lantai tiga juga terkenal menakutkan, dengan cerita bahwa tentara Jepang sering kali melakukan eksekusi di ruangan tersebut, yang menghasilkan jeritan mengerikan yang terdengar di malam hari.

Dahulu, Yogya Plaza Klenzer, yang kini dikenal sebagai Cityplaza Klender, menjadi tempat tragis dari peristiwa kerusuhan Mei 1998. Saat itu, sekelompok orang yang tidak dikenal menghasut penduduk setempat untuk menjarah Yogya Plaza. Namun, kelompok tersebut malah membakar mal tersebut dengan pintu terkunci dari luar, mengakibatkan 488 korban tewas.

Sejak insiden tersebut, beredar banyak kisah mistis, termasuk suara jeritan dan tangisan, aroma daging terbakar dan bau anyir, penampakan sosok dengan tubuh melepuh atau tidak lengkap, serta kejadian lift beraroma darah. Mall ini kemudian diangkat ke layar lebar dalam film yang berjudul "Mall Klender" (2014) oleh Hitmaker Studio dan Soraya Intercine Films.

Dalam pembuatan film ini, terdapat tiga lokasi syuting utama. Salah satunya berada di Cidahu, Sukabumi, sebuah pulau yang masih dirahasiakan, sedangkan yang lainnya terletak di hutan kota, tepatnya di hutan Cibubur.

Proses pengambilan gambar untuk film yang dipimpin oleh Hadrah Daeng Ratu tersebut berlangsung selama 14 hari di wilayah Ciloto, Puncak, Jawa Barat.

Manoj menuturkan lokasi syuting film yang disutradarai Kimo Stamboel itu akan berlangsung di sebuah daerah di Jawa Timur.

Film Kuyang mengambil lokasi syuting di kec. Kelapa Kampit Belitung Prov. Bangka Belitung.

Lokasi syuting film Siksa Kubur berlokasi di Terowongan Juliana yang terletak di Kampung Cimandala, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.