Liputan6.com, Jakarta Ketersediaan air bersih masih menjadi salah satu masalah di Indonesia. Malahan, krisis pencemaran air di Indonesia tergolong situasi yang mendesak. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 melaporkan terjadi pencemaran air di 10.683 desa. Di Jakarta saja, Badan Perencanaan Pembangunan Nasiona (Bappenas) menyoroti fakta bahwa 45% dari sumber air tanah telah terkontaminasi oleh bakteri berbahaya.Â
"Tak dapat dipungkiri, salah satu tantangan yang dihadapi dalam penyediaan air bersih di Indonesia adalah kualitas air baku yang belum memenuhi standar. Ini dikarenakan pencemaran yang disebabkan oleh limbah domestik dan industri," ungkap Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nusa Idaman Said.
Lebih lanjut, Nusa mengatakan perlunya teknologi pengelolaan air yang mampu meningkatkan kualitas air. Menyadari urgensi dari situasi tersebut, Viessmann memperkenalkan Vitopure S2-2G sebagai stasiun pengolahan air yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan air di Indonesia.Â
Advertisement
"Ini menjadi manisfestasi dari komitmen kami untuk menyediakan solusi air bersih dan aman. Pendekatan inovatif kami telah memperhitungkan berbagai faktor seperti variasi kualitas air dan kontaminan regional untuk memastikan kinerja dan keandalan yang optimal," tutur Head of Sales Southeast Asia Viessmann Climate Solutions Richard Hua saat ditemui di Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Richard menjelaskan bahwa sistem penyaringan empat tahap Vitopure S2-2G yang canggih mampu mengurangi kekeruhan hingga 95% dan koliforma hingga 99% dengan tingkat efektivitas yang bergantung pada kualitas sumber air dan laju aliran aktualnya.
Lebih lanjut, ia menguraikan bahwa Vitopure S2-2G dirancang untuk memurnikan berbagai sumber air yang menjadi tantangan air di Indonesia. Sistem ini menggabungkan konfigurasi pasir kuarsa berlapis ganda untuk menyaring dan menghilangkan partikel padat yang besar, sedimen, alga dan lumut secara efisien.Â
Â
Teknologi penyaringan air harus disesuaikan
Selain itu, lapisan garnet tambahan secara efektif menyaring partikel yang lebih kecil dan telur cacing, memastikan pemurnian air secara menyeluruh. Karbon aktif semakin meningkatkan kualitas air yang diolah dengan menyerap warna, bau, dan klorin.
Terkait inovasi penyaringan air, Nusa mengatakan bahwa ada berbagai macam teknologi filtrasi air. Misalnya, pengendapan kimia, penyaringan konvensional seperti penggunaan pasir dan karbon aktif, lalu penyaringan dengan membran yang menggunakan teknologi yang lebih canggih dibanding konvensional.
"Dengan kata lain, memang teknologinya perlu disesuaikan dengan karakteristik air yang akan diolah atau ditingkatkan kualitasnya," tambah Nusa.
Â
Advertisement
Dilengkapi teknologi sinar UV
Untuk itulah, Vitopure S2-2G dilengkapi dengan teknologi sinar UV, memberikan lapisan perlindungan tambahan untuk menjamin air yang bersih dan aman bagi keluarga, mengurangi kekhawatiran mengenai konsumsi air. Model ini merupakan bagian dari rangkaian pemurni air Vitopure yang komprehensif dari Viessmann, yang mencakup enam seri: S1, S2, S3, S4, S5, dan S6.Â
Setiap seri memiliki fitur unik yang disesuaikan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga, seperti mencuci, mandi, dan minum, dan ditawarkan dalam versi listrik dan non-listrik. Viessmann Vitopure S2-2G telah tersedia di pasaran dengan harga Rp9.900.000,-.