Liputan6.com, Jakarta - Di dunia yang terlalu "berisik" dan ramai seperti saat ini, menjadi seorang introvert rasanya tidak selalu mudah. Di mana Anda mungkin akan sering mengalami kesulitan untuk menemukan posisi dan bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu, rasanya pasti akan sangat melelahkan juga untuk terlalu lama dalam keramaian.
Namun, bukan berarti menjadi seorang introvert adalah sebuah kelemahan. Sebab, Anda hanya memiliki cara berbeda dalam menjalani kehidupan. Maka ada baiknya, dengan beberapa pelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, Anda sebenarnya bisa membuat kebahagiaan dan kepuasan yang sama layaknya teman-teman yang tergolong ekstrovert juga.
Baca Juga
Dilansir dari The Expert Editor, Rabu (22/5/2024), berikut beberapa pelajaran hidup yang perlu dipelajari setiap introvert jika ingin benar-benar bahagia. Yuk, selami dan coba praktikkan supaya kehidupan Anda menjadi lebih baik. Ini dia tipsnya:
Advertisement
1. Tidak apa-apa untuk diam
Menjadi seorang introvert seringkali berarti kita lebih pendiam dibandingkan orang lain. Dan dalam masyarakat yang menganut ekstroversi, hal ini terkadang terasa merugikan. Padahal, sebenarnya tidak seperti itu.Â
Keheningan bukanlah sebuah kelemahan. Namun merupakan sebuah kekuatan. Hal ini memungkinkan Anda untuk mendengarkan, mengamati, dan memahami dengan cara yang mungkin terlewatkan oleh orang lain.
Para introvert biasanya dapat menemukan kegembiraan dan kepuasan besar di saat-saat tenang. Lalu dengan menyadari hal ini adalah langkah pertama untuk menerima sifat introvert Anda dan menemukan kebahagiaan.
2. Memiliki waktu sendirian itu sangat penting
Satu hal yang sering dilakukan atau mungkin diabaikan sebagai seorang introvert adalah pentingnya waktu sendiri. Memang tidak bisa dipungkiri kalau Anda juga perlu untuk bersosialisasi dengan teman-teman di akhir pekan. Namun, tidak boleh dilupakan juga untuk "me time."
Sebab, waktu menyendiri tidak hanya menyenangkan untuk dimiliki. Akan tetapi, juga penting bagi para introvert. Inilah waktu kita untuk memulihkan tenaga, merenung, dan menyendiri.
Jadi jangan merasa bersalah karena membutuhkan waktu sendirian. Itu tidak egois, karena ini termasuk bentuk self-care. Luangkan waktu yang Anda perlukan untuk memulihkan tenaga dan jangan biarkan siapa pun membuat Anda merasa buruk karenanya.
3. Anda tidak harus menjadi social butterfly
Berlawanan dengan anggapan umum, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa diraih secara universal. Terutama dalam hal bersosialisasi. Meskipun banyak orang menganggap keterlibatan sosial yang terus-menerus sama dengan kebahagiaan, penelitian menunjukkan sebaliknya bagi para introvert.
Bagi introvert, kebahagiaan berasal dari kualitas daripada kuantitas dalam interaksi sosial. Daripada berkembang di tengah kerumunan besar dan ramai, Anda pasti lebih menemukan kepuasan dalam percakapan intim dengan orang kepercayaan Anda yang mungkin bisa dihitung jari.
Advertisement
4. Jangan lupa menerapkan batasan
Anda pasti menyadari bahwa bagi para introvert, menjalani dunia yang sering kali terlalu berisik, terlalu kacau, dan terlalu menuntut bisa terasa seperti perjuangan yang terus-menerus dan tidak ada habisnya, ya. Maka dari itu, sangat penting agar Anda bisa menetapkan batasan (boundaries) yang tepat.
Dengan menetapkan batasan berarti mengenali batasan pribadi Anda dan mengomunikasikannya secara efektif kepada orang lain. Ini tentang dengan percaya diri mengatakan tidak ketika diperlukan, tanpa menyerah pada rasa bersalah.
Ingat, energi Anda sangat berharga. Dengan menetapkan batasan yang jelas, Anda menciptakan tempat perlindungan di mana Anda dapat memulihkan semangat Anda, menemukan hiburan, dan pada akhirnya merasakan rasa bahagia yang lebih memuaskan.
5. Tidak apa-apa meminta bantuan orang lain
Dalam hidup, pasti Anda tidak bisa lepas dari perasaan kewalahan dalam menghadapi sesuatu. Kemudian, pasti ada perasaan untuk bisa menghadapi semuanya sendirian.
Padahal, kenyataannya tidak boleh seperti itu. Sebaiknya Anda belajar bahwa tidak apa-apa meminta bantuan ketika Anda membutuhkan hal tersebut. Meminta bantuan bukan berarti Anda lemah, melainkan Anda menyadari kalau Anda merupakan makhluk sosial.
Jangan takut untuk menghubungi orang lain ketika Anda membutuhkan dukungan atau bantuan. Kita semua membutuhkan bantuan dari waktu ke waktu, dan tidak ada salahnya mengakui bahwa Anda tidak dapat melakukan semuanya sendiri.Â
6. Temukan jalan sendiri menuju kebahagiaan
Dalam mengejar kebahagiaan, kita mudah terjebak dalam membandingkan perjalanan kita dengan orang lain. Namun perlu ingat, apa yang berhasil untuk satu orang belum tentu berhasil untuk orang lain. Apalagi jika menyangkut introvert dan ekstrovert.
Jalan Anda menuju kebahagiaan mungkin terlihat berbeda dari apa yang sering digambarkan oleh masyarakat. Ini mungkin melibatkan lebih banyak momen tenang, lebih banyak kesendirian, dan lebih banyak introspeksi. Dan itu tidak masalah.
Advertisement