Tidak Usah Dipresto, Ini Cara Rebus Ayam Kampung Sampai Empuk Hanya 20 Menit

Liputan6.com, Jakarta Meskipun dikenal cukup alot, daging ayam kampung sebenarnya lebih enak untuk beberapa masakan seperti untuk soto atau gulai.

Salah satu cara terampuh agar daging ayam kampung tidak keras adalah dengan dipresto selama lima menit.

Namun jika tidak punya presto, maka jangan khawatir. Seorang warganet TikTok @mardatillahika memiliki cara tersendiri agar ayam kampung bisa empuk hanya dengan direbus selama 20 menit.

Ia sendiri tidak menggunakan panci presto, yang mana metodenya akan dirangkum secara lengkap berikut ini pada Kamis (8/8/2024).

Pertama-tama, siapkan daging ayam kampung yang sudah dipotong-potong. Di sisi lain, siapkan juga panci penggorengan di atas penggorengan. Alih-alih menambahkan minyak, panci penggorengan bisa langsung dipanaskan dengan api sedang.

Jika sudah panas, masukkan semua potongan daging ayam kampung pada panci sampai berbunyi dan mengeluarkan asap.

Usai semua potongan ayam diletakkan di atas panci, tuangkan air pada panci tersebut. Namun, air yang digunakan jangan banyak-banyak. Tuang air sampai merendam sekitar seperempat bagian ayam.

Sesudah menuangkan air, tutup panci rapat-rapat lalu tunggu sampai 20 menit. Pada tahap ini, daging ayam kampung akan mengalami proses pengempukan. Atur api kompor dengan intensitas sedang.

Jika sudah dua puluh menit, angkat tutup panci lalu aduk-aduk. Jika tekstur ayam kampung sudah cukup empuk, matikan kompor dan daging ayam kampung yang sudah empuk ini bisa segera diolah.

Ayam kampung, umumnya dipelihara secara alami tanpa mengonsumsi hormon pertumbuhan ataupun antibiotik. Dampaknya adalah dagingnya memiliki kandungan protein berkualitas tinggi, vitamin, dan mineral penting seperti zat besi, seng, dan fosfor yang lebih melimpah.

Ayam kampung dirawat tanpa mendapat perlakuan istimewa. Setelah berumur enam bulan, ayam kampung bisa dipanen. Sedangkan, ayam negeri dijaga atau dirawat oleh peternak di kandang atau ruangan luas.

Dari berbagai sumber dan penelitian, kesimpulannya adalah bahwa ayam kampung memiliki potensi kesehatan yang lebih tinggi daripada ayam broiler. Selain perbedaan jenis ayam, penting untuk dicatat bahwa nutrisi dalam daging ayam bervariasi tergantung pada bagian tubuh ayam yang dimakan.

Disamping berbagai keunggulan yang telah disebutkan, ayam kampung juga memiliki sejumlah kelemahan. Salah satunya adalah kesulitan dalam mendapatkan bibit yang berkualitas, serta hasil produksi telurnya yang cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan ayam ras. Selain itu, pertumbuhannya juga relatif lambat sehingga memerlukan waktu pemeliharaan yang lebih lama. Keadaan ini terutama disebabkan oleh tingkat produksi yang rendah dari bibit yang tersedia.

Perbedaan kandungan kolesterol dalam darah ditemukan pada berbagai macam ayam yang dikonsumsi. Hasil penelitian menunjukkan persentase tertinggi terdapat pada P4 (ayam pejantan) dengan rerata 298,33 mg/dl, sementara persentase terendah terdapat pada P3 (ayam kampung) dengan rerata 183,00 mg/dl.