10 Hewan Paling Pintar di Bumi Berdasarkan Data Terbaru 2024

Merpati mampu mengenali bayangan dirinya sendiri dan mengidentifikasi orang serta tempat dalam jangka waktu yang lama. Mereka juga bisa mengenali huruf-huruf alfabet Inggris dan membedakan antara dua orang dalam gambar.

Meskipun otaknya kecil dan belum sepenuhnya berkembang, pikiran mereka mirip dengan manusia, dan struktur otaknya sebanding. Mereka bisa menyelesaikan labirin, mengingat rute, dan menangani tugas-tugas kompleks.

Gagak memiliki kemampuan taktik kelompok yang rumit saat bertarung, seperti manuver mengapit, serta mampu belajar berbicara dan memiliki ingatan yang kuat. Mereka bahkan bisa menghafal rute dan jadwal pengangkutan sampah untuk mencuri makanan dari truk dengan lebih efisien. Selain itu, gagak memiliki otak terbesar di antara semua spesies burung dan telah terbukti mampu mengenali wajah manusia.

Gurita di penangkaran menunjukkan tingkat kecerdasan tinggi dengan merencanakan pelarian dan merusak objek di sekitarnya. Mereka bahkan bisa melempar batu dan membuka stoples. Di alam liar, gurita bisa menyamar sebagai batu untuk bergerak tanpa terdeteksi oleh predator.

Babi memiliki 20 suara komunikasi, dan induk babi bernyanyi saat memberi makan anak-anaknya. Mereka responsif terhadap emosi dan menunjukkan empati, yang merupakan keunikan langka di dunia hewan.

Burung beo ini memiliki kecerdasan setara dengan anak manusia berusia lima tahun. Mereka bisa belajar ucapan manusia serta menguasai banyak kosakata, hingga ratusan kata. Selain itu, burung beo abu-abu Afrika memahami konsep penalaran spasial, mengenali bentuk dan warna, serta dapat belajar tentang hubungan antara objek yang berbeda maupun serupa, serta hubungan atas dan bawah.

Simpanse memiliki DNA yang 98% mirip dengan manusia. Hewan ini berasal dari Afrika sub-Sahara dan mahir menggunakan alat, sering kali mengimprovisasinya dengan bahan yang tersedia. Mereka juga menggunakan strategi psikologis dalam keluarga mereka dan memanipulasi orang lain untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Para ilmuwan telah menemukan bahwa simpanse dewasa mengajarkan bahasa isyarat kepada anak-anak mereka, sebuah fenomena yang menarik.

Gajah memiliki struktur sosial yang kompleks dan sering terlihat berpartisipasi dalam ritual pemakaman serta berduka jika kehilangan anggota keluarganya. Gajah dapat menggunakan alat dan mengobati dirinya sendiri, misalnya dengan memakan daun tertentu untuk menyembuhkan penyakit atau menginduksi persalinan. Gajah juga dikenal sebagai salah satu hewan yang melakukan tindakan altruistik, bahkan mengorbankan diri demi keselamatan kawanan atau anak-anak mereka.

Orangutan mampu menggunakan alat, belajar bahasa isyarat, dan memiliki struktur sosial kompleks yang melibatkan ritual. Mereka memiliki kemampuan untuk memahami alasan di balik suatu tindakan, menunjukkan kemampuan kognitif yang luar biasa. Di penangkaran, mereka sukses menggunakan alat dan membangun struktur sederhana.

Lumba-lumba tidak hanya mudah dilatih, tetapi juga mampu mengenali dirinya sendiri di cermin, memahami tanda-tanda asing pada tubuhnya, dan mengenali gambar di televisi. Lumba-lumba memiliki daya ingat yang mengesankan, mampu mengingat panggilan pasangan setelah berpisah selama lebih dari 20 tahun. Mereka menggunakan bahasa khusus untuk komunikasi internal dan beralih ke "bahasa umum" saat bertemu lumba-lumba lain, serta berkolaborasi dengan manusia dan paus pembunuh palsu untuk berburu secara efektif.

Simpanse merupakan primata tercerdas di dunia. 

Simpanse adalah hewan dengan IQ paling tinggi karena memiliki 98% DNA yang sama dengan manusia.

Lumba-lumba memiliki IQ sebesar 1,67, lebih tinggi daripada anjing. Otak mereka yang kompleks membantu dalam ekolokasi untuk berkomunikasi dan bernavigasi.

Dalam berbagai spesies hewan, orangutan dan simpanse dikenal sebagai yang paling cerdas. Terkadang, manusia cenderung mengabaikan keberagaman kecerdasan alami hewan tersebut, meremehkan kemampuan mereka.

Pudel adalah salah satu ras anjing paling cerdas di dunia, didukung oleh bukti ilmiah dari studi yang membandingkan kecerdasan berbagai ras anjing.