Sukses

FBI: Pelaku Penembakan Donald Trump Remaja Berusia 20 Tahun

FBI mengatakan mereka telah mengidentifikasi seorang remaja berusia 20 tahun sebagai tersangka dalam upaya pembunuhan pada kampanye mantan Presiden Donald Trump.

Liputan6.com, Jakarta FBI mengatakan mereka telah mengidentifikasi seorang remaja berusia 20 tahun sebagai tersangka dalam upaya pembunuhan pada kampanye mantan Presiden Donald Trump.

Menurut FBI seperti dilaporkan oleh abc7chicago, Thomas Matthew Crooks dari Bethel Park, Pennsylvania menjadi subjek yang terlibat dalam penembakan yang menyebabkan satu penonton tewas, dua lainnya luka parah dan memicu kekacauan di acara tersebut.

Para pejabat yang mendapat penjelasan mengenai penyelidikan tersebut mengatakan kepada ABC News bahwa penembakan tersebut – sebuah perkembangan yang mengerikan menjelang Konvensi Nasional Partai Republik – sedang diselidiki sebagai upaya pembunuhan dan peluru tajam tampaknya ditembakkan dari luar batas keamanan. Kasus ini sedang diselidiki oleh FBI yang diawasi oleh Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman serta kantor kejaksaan AS di Pittsburgh dan terjadi di tengah meningkatnya ancaman.

Dinas Rahasia, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa seorang pelaku penembakan Donald Trump"melepaskan beberapa tembakan ke arah panggung dari posisi tinggi di luar tempat unjuk rasa" setelah itu para agen "menetralisir penembak, yang kini sudah meninggal."

Penembak menembakkan delapan peluru dari senapan jenis AR sambil bertengger di atap yang berdekatan dengan lokasi kejadian dan berjarak 200-300 yard pada saat penembakan, kata sumber penegak hukum kepada ABC News.

Para pejabat pada konferensi pers Sabtu malam mengatakan mereka perlu melakukan tes DNA usai Donald Trump ditembak, karena tersangka penembak tidak memiliki identitas.

“Ini masalah melakukan konfirmasi biometrik,” kata Agen Khusus FBI Kevin Rojek. “Jadi, tidak ada identifikasi pada individu tersebut, misalnya, jadi kami sedang melihat foto-fotonya sekarang dan kami mencoba memeriksa DNA-nya dan mendapatkan konfirmasi biometrik.”

Tampaknya ada darah di telinga kanan Trump saat dia diturunkan dari panggung, dan dia terlihat mengucapkan kata "pertarungan" dan mengepalkan tinjunya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Respons Donald Trump usai kena tembak

Seorang juru bicara Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas pertolongan pertama atas tindakan cepat mereka selama tindakan keji ini. Dia baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat."

Dalam pernyataan di Truth Social yang diposting beberapa jam setelah penembakan, Trump mengatakan dia "ditembak dengan peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya."

"Saya langsung tahu ada yang tidak beres karena saya mendengar suara mendesing, tembakan, dan langsung merasakan peluru menembus kulit. Banyak pendarahan yang terjadi, jadi saya baru sadar apa yang terjadi," tulisnya dalam postingan yang mengungkapkan turut berbela sungkawa kepada keluarga peserta kampanye yang terbunuh.

“Sungguh luar biasa tindakan seperti itu bisa terjadi di negara kita,” tambahnya.

 

3 dari 4 halaman

Curahan dukungan

Insiden ini mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia politik dan memicu kecaman dari kedua belah pihak serta curahan dukungan.

Presiden Joe Biden menyebut insiden itu “memuakkan” dan mengatakan “tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini.”

“Kita tidak bisa seperti ini. Kita tidak bisa memaafkan hal ini.”

Dan Wakil Presiden Kamala Harris mengatakan dia “lega dia tidak terluka serius.”

“Kekerasan seperti ini tidak memiliki tempat di negara kita,” tambahnya. “Kita semua harus mengutuk tindakan menjijikkan ini dan melakukan bagian kita untuk memastikan bahwa hal ini tidak menyebabkan lebih banyak kekerasan.”

Donald Trump Jr., mengatakan kepada ABC News bahwa dia telah berbicara dengan ayahnya, yang masih dirawat di rumah sakit. Dia mengatakan ayahnya "dalam semangat yang baik" karena dia masih dalam pengawasan, dan menambahkan bahwa ayahnya "tidak akan pernah berhenti."

 

4 dari 4 halaman

Putra Donald Trump bangga dengan semangat ayahnya

“Inilah semangat bertarung yang dibutuhkan Amerika!” Putra Trump, Eric, menulis dalam sebuah postingan di X atau Twitter dengan foto kepalan tangan ayahnya terangkat ke udara.

Dan putri Trump, Ivanka, menyebut penembakan itu "tidak masuk akal" dan menulis "Aku mencintaimu Ayah" di X.

Mantan Wakil Presiden Mike Pence berkata di X bahwa dia "berdoa untuk Presiden Trump dan mendesak setiap warga Amerika untuk bergabung dengan kami."

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro mengatakan, "Kami mengutuk kekerasan ini sekuat mungkin dan memuji Dinas Rahasia atas tindakan cepat mereka hari ini."

Senator Ohio J.D. Vance, yang termasuk dalam daftar calon wakil presiden Trump, menyalahkan Presiden Biden atas insiden tersebut, tanpa menjelaskan lebih lanjut atau mengutip bukti.

“Hari ini bukan sekadar insiden yang terisolasi,” tulis Vance di X. “Premis utama kampanye Biden adalah bahwa Presiden Donald Trump adalah seorang fasis otoriter yang harus dihentikan dengan cara apa pun. Retorika tersebut mengarah langsung pada percobaan pembunuhan terhadap Presiden Trump. "

Ketua DPR Mike Johnson bersumpah akan melakukan "INVESTIGASI LENGKAP TERHADAP KEJADIAN TRAGIS HARI INI" dalam pernyataannya di X.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.