Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak program diet yang beredar dan bisa Anda lakukan sendiri. Misalnya saja seperti diet Mediterania hingga yang akhir-akhir ini cukup populer yaitu intermittent fasting. Namun sayangnya, ada beberapa informasi yang merupakan mitos dan tidak bisa dipercaya kebenarannya karena tidak akurat.
Melansir dari Healthline, Rabu (17/7/2024), para peneliti di University of Chicago Illinois meyakini intermittent fasting adalah salah satunya. Dalam artikel baru yang diterbitkan di Nature Review Endocrinology pada 19 Juni lalu, mereka berusaha untuk menghilangkan prasangka dari apa yang mereka simpulkan sebagai “mitos” umum tentang pola makan.
Baca Juga
Mitos-mitos tersebut mencakup peran intermittent fasting dalam menyebabkan pola makan yang tidak sehat, gangguan makan, memengaruhi massa otot dan masalah kesuburan.
Advertisement
Bahkan istilah “intermittent fasting” pun menyesatkan, kata seorang ahli diet terdaftar.
“Diet ini sepertinya melibatkan puasa sebentar-sebentar – dengan interval yang tidak teratur – tetapi sebagian besar protokol mengharuskan Anda berpuasa secara teratur,” kata Destini Moody, ahli diet terdaftar di Garage Gym Reviews.
Artikel tentang 7 mitos tentang intermittent fasting yang dibantah oleh ahli diet menjadi yang terpopuler di kanal Citizen6-Liputan6.com. Disusul dengan artikel tentang 5 manfaat buah plum untuk kesehatan, mengatasi diabetes hingga tingkatkan kesehatan jantung.
Sementara itu artikel terpopuler ketiga tentang 5 zodiak yang membutuhkan hubungan emosional kuat dalam komitmen.
Berikut Top 3 Citizen6:
1. 7 Mitos Tentang Intermittent Fasting yang Dibantah oleh Ahli Diet, Tak Usah Dipercaya Lagi
Penulis laporan baru ini memasukkan penelitian tentang dua jenis intermittent fasting yaitu alternate-day (beralih antara hari-hari yang mengonsumsi sejumlah kalori terbatas dan hari-hari makan sesuka hati) dan time-restricted (makan sesuai keinginan selama empat hingga 10 hour window).
Meskipun penulis yang melakukan penelitian terbaru menyimpulkan bahwa kedua jenis tersebut aman dan empat gagasan umum tidak benar, Healthline berbicara dengan pakar kesehatan tambahan untuk membahas penelitian terbaru.
Mereka memberikan lebih banyak nuansa untuk menjelaskan dengan lebih baik alasan para peneliti di balik kesimpulan mereka dan memperluas ilmu pengetahuan terbaru untuk membantu menghilangkan beberapa mitos yang umum diyakini tentang intermittent fasting.
2. 5 Manfaat Buah Plum untuk Kesehatan, Mengatasi Diabetes Hingga Tingkatkan Kesehatan Jantung
Plum menjadi salah satu buah yang sangat disukai karena paduan rasanya yang manis dan asam yang menyegarkan ketika dimakan. Buah plum memiliki lebih dari 2000 jenis yang berbeda dengan variasi ukuran dan warna yang mencakup kuning, ungu, hijau dan merah.
Keanekaragaman ini menambah daya tarik plum untuk dikonsumsi, baik sebagai camilan segar maupun bahan dalam berbagai hidangan.
Tidak hanya lezat, plum juga dikenal kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan antioksidan, vitamin dan mineralnya memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung keseimbangan tubuh dan melawan berbagai masalah kesehatan.
Antioksidan dalam plum, seperti flavonoid dan karotenoid, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Kandungan vitamin C yang tinggi dalam plum juga berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan kulit dan memperkuat pembuluh darah. Selain itu, buah ini juga mengandung vitamin A, K, dan sejumlah vitamin B kompleks yang mendukung berbagai fungsi tubuh secara keseluruhan.
Jadi, plum bukan hanya sekadar camilan enak, tetapi juga merupakan pilihan yang baik untuk meningkatkan asupan nutrisi harian dan mendukung gaya hidup sehat secara menyeluruh.
Berikut beberapa manfaat buah plum untuk kesehatan, seperti melansir dari Boldsky, Minggu (21/7/2024).
1. Mengatasi diabetes
Plum dikenal memiliki indeks glikemik rendah, sehingga mengkonsumsinya tidak menyebabkan lonjakan tajam dalam kadar gula darah. Hal ini menjadikan plum sebagai pilihan buah yang baik bagi mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Studi yang dilakukan pada tahun 2005 menunjukkan bahwa buah plum memiliki efek anti-hiperglikemik, yang berarti dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan trigliserida. Temuan ini mengindikasikan bahwa plum dapat berperan penting dalam mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan mengelola kondisi kesehatan terkait gula darah dengan lebih baik.
Jadi, menambahkan plum ke dalam pola makan sehari-hari dapat memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan metabolisme gula darah, selain dari rasanya yang lezat dan kaya akan nutrisi lainnya.
Advertisement
3. 5 Zodiak yang Membutuhkan Hubungan Emosional Kuat dalam Komitmen
Keterbukaan emosional adalah landasan hubungan yang sehat, memungkinkan individu untuk terhubung pada tingkat yang lebih dalam dan memupuk keintiman dan kepercayaan. Namun tidak semua individu mudah mengekspresikan emosinya secara terbuka dan jujur.
Seperti beberapa zodiak ini yang seringkali menginginkan lebih banyak keterbukaan emosional dalam hubungannya, seperti melansir dari The Signature Beauty Box, Sabtu (20/7/2024).
1. Cancer
Individu Cancer sangat sensitif dan intuitif, dengan dunia batin emosional yang kaya sehingga mereka sering kesulitan untuk berbagi dengan orang lain.
Diperintah oleh Bulan, planet emosi dan naluri, pemilik zodiak ini merasa kesulitan untuk terbuka dan mengekspresikan perasaan mereka secara terbuka dan jujur.
Meskipun mereka memiliki keinginan yang kuat untuk menjalin hubungan emosional, mereka mungkin takut akan penolakan atau penilaian, sehingga membuatnya tetap menjaga emosinya.
2. Pisces
Pisces dikenal sosok yang suka melamun dan imajinatif, dengan kecenderungan untuk mundur ke dalam pikiran dan fantasinya sendiri ketika merasa kewalahan atau tidak aman.
Diperintah oleh Neptunus, planet spiritualitas dan ilusi, Pisces mungkin kesulitan mengartikulasikan emosinya secara verbal, lebih memilih untuk mengekspresikan diri melalui cara-cara kreatif seperti seni, musik, atau puisi.
Meskipun memiliki kepekaan emosional yang dalam, mereka mungkin merasa sulit untuk mengomunikasikan perasaannya secara langsung kepada orang lain.