Sukses

Jangan Abaikan Kutil Kulit di Leher, Bisa Jadi Tanda Diabetes

Apakah skin tag ini bisa menjadi tanda diabetes? Tidak semua orang yang memiliki skin tag akan mengalami diabetes, dan ada juga yang tidak mengalami skin tag sama sekali.

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda melihat adanya benjolan kecil mirip daging di sekitar leher, ketiak, atau area kulit lainnya? Itu mungkin adalah skin tag---atau kutil kulit yang seringkali tidak menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Banyak orang bahkan tidak menyadarinya sampai mereka menyentuhnya.

Namun, apakah skin tag ini bisa menjadi tanda diabetes? Tidak semua orang yang memiliki skin tag akan mengalami diabetes, dan ada juga yang tidak mengalami skin tag sama sekali.

Menurut Dr. Soumya Jagadeesan, seorang Associate Professor di bidang Dermatologi di Amrita Hospital, Kochi, skin tag, atau yang juga dikenal dengan sebutan acrochordon, adalah pertumbuhan jinak pada kulit yang biasanya berwarna sama dengan kulit sekitar, meskipun bisa juga menjadi lebih gelap.

Skin tag paling sering muncul di area leher, ketiak dan lipatan inguinal (biasanya di daerah intertriginosa), meskipun mereka bisa muncul di hampir semua bagian tubuh,” ucap Dr. Soumya, seperti mengutip dari Times of India, Jumat (26/7/2024).

Dr. Soumya menjelaskan bahwa skin tag dapat bervariasi dalam warna, tekstur, ukuran, dan bentuk dasar. Biasanya, mereka tidak menimbulkan gejala dan pertumbuhannya sangat lambat.

Skin tag seringkali berkaitan dengan resistensi insulin dalam tubuh. Dr. Dheeraj Kapoor, kepala Divisi Endokrinologi di Rumah Sakit Artemis, Gurgaon, menjelaskan bahwa skin tag sering muncul di area seperti leher dan ketiak. Ini terjadi karena insulin tidak berfungsi dengan baik, yang bisa menjadi tanda peringatan bahwa diabetes mungkin akan muncul di masa depan.

“Mereka tidak selalu menandakan kontrol gula yang buruk. Beberapa tanda lain bisa menjadi penggelapan dan penebalan kulit di daerah leher yang disebut Acanthonis nigricans, juga dapat menunjukkan risiko diabetes yang akan datang,” kata Dr. Dheeraj.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Periksakan ke dokter

Kondisi ini sering terlihat pada individu yang mengalami kelebihan berat badan. Namun, begitu skin tag muncul, penting untuk segera melakukan pemeriksaan.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Anda tidak mengidap diabetes, penting untuk tetap melakukan pemeriksaan rutin tahunan, terutama jika Anda berada dalam kategori pradiabetes.

“Pasien dengan skin tag seringkali memiliki kondisi kesehatan lain seperti obesitas, diabetes, atau pradiabetes. Oleh karena itu, sangat penting bagi dokter untuk mendorong kebiasaan makan yang sehat, olahraga dan perilaku lainnya,” tambah Soumya.

Selain itu, beberapa skin tag bisa sulit dibedakan dari tumor jinak tertentu yang terkait dengan sindrom genetik atau varian dari karsinoma sel basal. Jadi, dalam kasus skin tag yang tampak tidak biasa, sebaiknya konsultasikan dengan ahli untuk mendapatkan penilaian yang lebih akurat.

3 dari 4 halaman

Gejala diabetes lainnya

Berikut beberapa gejala diabetes lainnya yang sering diabaikan:

1. Penurunan berat badan tak terjelaskan

Penurunan berat badan yang tidak Anda inginkan atau tidak dapat dijelaskan bisa menjadi tanda diabetes.

Ketika tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan baik untuk energi, ia mulai membakar cadangan lemak dan otot sebagai pengganti. Akibatnya, Anda mungkin kehilangan berat badan meskipun pola makan Anda tidak berubah.

2. Luka yang sulit sembuh

Salah satu tanda umum diabetes adalah keterlambatan dalam penyembuhan luka. Diabetes memengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga proses penyembuhan bisa melambat.

Penderita diabetes sering mengalami masalah dengan aktivasi sistem kekebalan tubuh. Jumlah sel kekebalan yang dikirim untuk menyembuhkan luka dan kemampuannya untuk bertindak seringkali berkurang. Jika sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi dengan baik, penyembuhan luka menjadi lebih lambat dan risiko infeksi meningkat.

4 dari 4 halaman

4. Penglihatan kabur

Tingginya kadar gula darah dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk penglihatan. Kadar gula yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di mata, kondisi ini dikenal sebagai retinopati. Jika tidak ditangani, retinopati bisa berujung pada masalah penglihatan serius atau bahkan kebutaan.

5. Sulit berkonsentrasi dan lesu

Ketika tubuh tidak dapat memanfaatkan makanan dan glukosa secara efektif, Anda mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi dan merasa terus-menerus lesu. Gejala ini seringkali dikira sebagai perubahan suasana hati atau kelelahan biasa, padahal bisa jadi merupakan tanda adanya masalah dengan gula darah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.