Sukses

Rebus Babat Agar Empuk dan Tak Bau Prengus, Begini Caranya

Trik merebus babat tanpa kapur sirih: gunakan jahe, serai, dan daun salam untuk tekstur empuk.

Liputan6.com, Jakarta Babat, salah satu jenis jeroan yang banyak digemari, sering kali menjadi pilihan lauk pendamping nasi. Dengan rasa gurih dan tekstur kenyal, babat dapat menjadi hidangan yang sangat menggugah selera. Namun, untuk mendapatkan tekstur babat yang empuk dan bebas dari bau prengus, proses memasaknya harus dilakukan dengan tepat.

Banyak orang memilih menggunakan panci presto untuk merebus babat agar teksturnya empuk. Meski begitu, terkadang babat masih mengeluarkan bau prengus saat disajikan. Salah satu cara tradisional untuk menghilangkan bau ini adalah dengan menambahkan kapur sirih dalam proses perebusan. Namun, jika Anda tidak memiliki kapur sirih, ada trik lain yang bisa Anda coba.

Akun TikTok @salsabilahidayatullah_ baru-baru ini membagikan trik efektif untuk merebus babat tanpa menggunakan kapur sirih. Menurut pengguna akun tersebut, metode ini dapat membuat babat selembut kulit ayam, meskipun terlihat agak licin dan alot saat diproses.

Berikut langkah-langkah yang dilansir dari Briliofood.net, Jumat (26/07/2024):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 16 halaman

Persiapan Babat

Mulailah dengan membersihkan babat dengan menyiramnya menggunakan air mendidih. Selanjutnya, gunakan sendok untuk mengerok babat dan menghilangkan kotoran yang menempel. Bilas babat sampai benar-benar bersih.

3 dari 16 halaman

Perebusan

Perebusan: Panaskan air dalam panci hingga mencapai titik didih. Setelah air mendidih, masukkan babat ke dalamnya. Untuk menghilangkan bau prengus pada babat, tambahkan beberapa rempah pilihan seperti jahe, serai, dan daun salam. Rempah-rempah ini tidak hanya membantu menghilangkan aroma tak sedap, tetapi juga memberikan cita rasa yang lebih kaya pada babat.

4 dari 16 halaman

Proses Memasak

Didihkan babat dengan api kecil selama kurang lebih 2 jam. Menggunakan api kecil sangat penting untuk menghemat gas dan memastikan babat menjadi lembut sempurna.

Setelah proses perebusan selesai, babat siap diolah menjadi berbagai hidangan sesuai selera Anda. Dengan cara ini, Anda dapat menikmati babat yang empuk dan lezat tanpa khawatir tentang bau prengus.

5 dari 16 halaman

Olahan Babat yang Populer

Setelah Punya trik merebus babat agar tekstur empuk dan tak bau prengus berikut adalah olahan babat yang populer saat ini

6 dari 16 halaman

Babat Gongso

Babat Gongso adalah hidangan khas Jawa Tengah yang memikat dengan perpaduan rasa gurih dan pedasnya. Proses memasaknya melibatkan babat yang diolah bersama bumbu kecap manis, cabai merah, bawang merah, bawang putih, serta rempah-rempah aromatik seperti ketumbar dan jintan. Tekstur babat yang kenyal menyatu sempurna dengan bumbu-bumbu tersebut, menghasilkan cita rasa yang kaya dan memanjakan lidah. Biasanya disajikan dengan nasi putih, Babat Gongso menjadi sajian yang tak hanya lezat, tetapi juga menggugah selera siapa pun yang mencicipinya.

7 dari 16 halaman

Babat Kuah

Babat Kuah merupakan sajian yang memanjakan lidah dengan kuahnya yang kental dan bumbu yang meresap sempurna. Hidangan ini sering kali diperkaya dengan aneka sayuran seperti wortel, kentang, dan daun bawang, menambah kelezatannya. Kuah dari Babat Kuah biasanya diracik menggunakan kaldu daging yang dipadu dengan rempah-rempah seperti daun salam, serai, dan lengkuas, menciptakan cita rasa yang mendalam dan menyegarkan.

8 dari 16 halaman

Babat Kecap

Babat Kecap adalah sajian lezat yang menggabungkan babat dengan kecap manis, menciptakan perpaduan rasa manis dan gurih yang memikat. Dalam proses memasaknya, babat biasanya dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, dan cabai, lalu dimasak hingga bumbu meresap sempurna. Hidangan ini sangat nikmat disajikan bersama nasi putih hangat atau lontong, menjadikannya pilihan yang sempurna untuk santap siang atau malam Anda.

9 dari 16 halaman

Babat Bakar

Babat Bakar adalah sajian lezat yang terbuat dari babat yang dibumbui dengan rempah-rempah pilihan dan kecap manis, lalu dibakar hingga kering. Hidangan ini menawarkan perpaduan rasa gurih yang menggoda, dengan tekstur luar yang renyah namun tetap kenyal di dalam, menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

10 dari 16 halaman

Sop Babat

Sop Babat adalah hidangan sup yang memanjakan lidah dengan babat sebagai bintang utamanya, disajikan dalam kuah bening yang penuh cita rasa. Sup ini biasanya dilengkapi dengan sayuran segar seperti wortel, tomat, dan daun bawang, serta diperkaya dengan bumbu-bumbu yang menyegarkan. Kuahnya yang ringan namun harum menjadikan sop babat pilihan sempurna untuk dinikmati dalam berbagai kesempatan.

11 dari 16 halaman

Pertanyaan Seputar Babat

12 dari 16 halaman

Babat itu bagian apa di sapi?

Salah satu gank jeroan adalah babat. Bagian dalam perut sapi atau kambing yang berbentuk seperti handuk ini bisa diolah jadi makanan yang lezat. Lebih lezat lagi diolah hingga empuk dan tidak alot. Tiap Hari Raya Idul Adha, olahan babat paling dicari.

13 dari 16 halaman

Apa manfaat makan babat?

Melansir WebMD, babat merupakan sumber protein tanpa lemak yang sangat baik dan umumnya murah. Protein membantu perut tetap kenyang dan memungkinkan tubuh memperbaiki jaringan yang rusak, serta membangun otot.

14 dari 16 halaman

Babat apa yang paling enak untuk dimakan?

Perut yang kedua adalah retikulum alias Babat Sarang Lebah . Ini juga disebut sebagai 'bonnet' dalam bahasa Perancis -- yang mendekati bentuknya. Ini adalah perut yang paling sering disiapkan dan paling empuk.

15 dari 16 halaman

Apakah babat berlemak?

100 gram babat mengandung kalori yang tidak terlalu tinggi, yakni 85 kalori. Ada juga 12 gram protein dan 3,7 gram lemak. "Jadi sebetulnya dia tidak terlalu jelek, tapi kolesterolnya memang cukup tinggi di angka 125 miligram per 100 gram babat

16 dari 16 halaman

Mengapa babat sapi berbau?

Babat bukanlah produk tercantik dan penampilan serta baunya bisa bervariasi. Mengapa baunya sangat tidak enak? Karena pada lapisan perut hewan itulah fermentasi pencernaan dimulai . Baunya bisa sedikit berbau hingga sangat menyengat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini