Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak individu, tidur di malam hari bisa membawa tantangan tersendiri, terutama jika rasa sakit di tubuh terasa lebih parah. Entah itu karena kaki yang pegal setelah berlarian atau cedera bahu yang mengganggu, sensasi-sensasi ini bisa terasa lebih intens saat Anda berbaring untuk beristirahat.
Namun, jika Anda merasakan sakit baru yang tidak pernah Anda alami sebelumnya di malam hari, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Ini bisa jadi sinyal dari tubuh Anda bahwa ada masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
Baca Juga
Rasa sakit yang muncul di malam hari, terutama di kaki, bisa jadi lebih dari sekadar akibat kelelahan. Menurut para ahli medis, jika Anda merasakan ketidaknyamanan atau nyeri yang tidak biasa setelah berbaring, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kolesterol tinggi.
Advertisement
Kolesterol tinggi dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan berbagai masalah, termasuk nyeri pada kaki. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala semacam ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Â
Gejala kolesterol yang terlihat di kaki
Meskipun kolesterol tinggi dapat memiliki dampak besar pada kesehatanmu, seringkali kondisi ini tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga sulit untuk mendeteksi adanya masalah sebelum terlambat.
Salah satu jenis kolesterol, yaitu low-density lipoprotein (LDL) atau yang dikenal sebagai "kolesterol jahat," dapat menumpuk di dinding pembuluh darah Anda dalam proses yang disebut aterosklerosis. Penumpukan ini menyebabkan penyempitan arteri, yang pada gilirannya menghambat aliran darah.
Kondisi ini dikenal dengan nama penyakit arteri perifer (PAD). Kaki dan tungkai seringkali menjadi indikator awal dari masalah ini, karena otot kaki sangat sensitif terhadap perubahan dalam aliran darah.
Â
Jika mengalami kolesterol sakit di kaki bisa terasa lebih sering
Pada tahap awal, rasa sakit mungkin hanya muncul saat Anda beraktivitas karena otot kekurangan oksigen. Namun, seiring dengan perkembangan kondisi ini, rasa sakit tersebut bisa mulai muncul bahkan saat malam hari, saat Anda beristirahat.
Dr. Jeff Foster, seorang dokter umum dan pendiri H3 Health di Inggris, menjelaskan kepada Daily Express bahwa saat arteri semakin menyempit, rasa sakit di kaki bisa menjadi lebih sering dan lebih intensif.Â
"Awalnya saat arteri menyempit, rasa sakit muncul saat aktivitas karena otot kehabisan oksigen lebih cepat, tetapi karena semakin parah, rasa sakit bisa muncul di malam hari," ucap Jeff Foster.
Advertisement
Gejala kolesterol lainnya di kaki
Dokter mengatakan bahwa penyakit arteri perifer (PAD) bisa menampakkan gejalanya tidak hanya di malam hari, tetapi juga pada siang hari. Gejala ini sering berupa rasa sakit yang berat atau sensasi terbakar yang bisa dirasakan di berbagai bagian kaki, mulai dari pantat hingga betis saat Anda berjalan.
Namun, saat gejala ini muncul di malam hari, seringkali berupa kejang atau kram di jari kaki, bagian depan kaki, atau tumit. Ini adalah penjelasan dari Dr. Darren Schneider, direktur Pusat Bedah Vaskular dan Endovaskular di Rumah Sakit Presbyterian New York/Weill Cornell Medical Center, seperti dilansir dari Healthline.
Dr. Schneider menjelaskan bahwa rasa sakit ini biasanya bisa dikurangi dengan cara sederhana seperti menggantungkan kaki di sisi tempat tidur atau duduk di kursi. Dengan cara ini, gravitasi membantu aliran darah kembali ke kaki dengan lebih baik.
Namun, jika Anda mengalami gejala seperti ini di malam hari, itu sebaiknya dianggap sebagai peringatan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Merupakan langkah penting untuk memeriksakan diri agar masalah kesehatan Anda bisa ditangani dengan tepat dan tidak berkembang lebih lanjut.
Kenali tanda peringatan utama dari "darurat" kesehatan
Pada akhirnya, penyumbatan arteri yang semakin parah akan menyebabkan gejala yang lebih intens dan mengganggu.
"Pasien mungkin juga memperhatikan anggota tubuh atau kaki mereka—atau di mana pun yang tersumbat—mulai terlihat pucat, [lebih] dingin, tertusuk jarum, dan tidak ada denyut nadi," kata Foster. “Kalau sudah begini, ini darurat."
Untuk menjaga kesehatan Anda dan memastikan kolesterol tetap terkontrol, penting untuk melakukan tes darah setidaknya sekali setiap lima tahun. Ini akan membantu Anda memantau kadar kolesterol dan mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.
Jika memungkinkan, pelajari juga riwayat kesehatan keluarga Anda untuk mengetahui apakah Anda perlu melakukan tes kolesterol lebih sering. Dengan begitu, Anda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan menjaga kesehatan Anda dengan lebih baik.
Advertisement
Lakukan perubahan gaya hidup
Anda juga dapat mengontrol kadar kolesterol Anda dengan mengubah pola makan dan gaya hidup. Mulailah dengan menghindari makanan yang tinggi lemak jenuh, yang biasanya ditemukan dalam produk hewani seperti mentega, keju, dan daging merah.
Sebagai alternatif, tingkatkan konsumsi makanan yang kaya serat, seperti oatmeal dan kacang-kacangan, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Lemak tak jenuh sehat, yang bermanfaat bagi tubuh, dapat ditemukan dalam makanan seperti alpukat, minyak zaitun, dan berbagai jenis kacang.
Selain itu, penting untuk menghindari produk tembakau, karena merokok dapat mempercepat pengerasan arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk penyakit arteri perifer (PAD).
Upayakan juga untuk tetap aktif dengan berolahraga secara teratur, disarankan antara 150 hingga 300 menit setiap minggu. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda tidak hanya membantu mengendalikan kolesterol tetapi juga mengurangi risiko berbagai penyakit kardiovaskular dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence