Liputan6.com, Jakarta Kerupuk adalah camilan yang tak terpisahkan dari berbagai menu makanan Indonesia. Dengan rasa gurih dan teksturnya yang renyah, kerupuk seringkali menjadi pelengkap sempurna untuk berbagai hidangan utama. Namun, masalah umum yang sering dihadapi adalah kerupuk yang sudah melempem. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti penyimpanan yang tidak tepat atau terlalu lama terpapar udara. Kerupuk yang melempem tentu mengurangi kenikmatan saat disantap, dan banyak orang mencari cara untuk mengembalikan kerenyahannya tanpa harus dimasak ulang.
Dalam era yang semakin terhubung melalui media sosial, berbagai solusi kreatif untuk masalah sehari-hari sering dibagikan. Salah satunya adalah trik mengembalikan kerupuk melempem ke tekstur renyahnya dengan cara yang sederhana dan efisien. Baru-baru ini, sebuah video viral di TikTok oleh akun @kulinerannyabunda memperkenalkan metode yang tidak memerlukan pemanasan ulang seperti oven atau microwave. Trik ini sangat mudah diikuti dan menjanjikan hasil yang memuaskan dalam waktu singkat.
Baca Juga
Menurut video yang diunggah oleh akun TikTok @kulinerannyabunda, ada trik mudah untuk mengembalikan kerupuk melempem menjadi renyah kembali hanya dalam waktu satu jam.
Advertisement
Berikut langkah-langkahnya dilansir dari Briliofood.net, Jumat (02/08/2024):
Masukkan Kerupuk ke dalam Wadah Plastik
Untuk mengembalikan kerupuk yang melempem menjadi renyah kembali, simpanlah kerupuk tersebut dalam wadah plastik yang memiliki penutup rapat. Jika Anda tidak memiliki wadah seperti itu, Anda bisa membungkusnya dengan plastik wrap untuk mencegah kerupuk menyerap udara, yang dapat membuatnya sulit kembali renyah.
Advertisement
Simpan di Kulkas
Untuk menjaga kerenyahan kerupuk, simpanlah wadah berisi kerupuk di dalam kulkas selama sekitar satu jam. Suhu dingin di dalam kulkas akan membantu mempertahankan tekstur renyah pada makanan seperti kerupuk, biskuit, dan keripik.
Nikmati Kerupuk
Dalam satu jam, kerupuk yang telah disimpan di kulkas akan kembali renyah seperti semula dan siap untuk dinikmati.
Cara ini adalah solusi yang sangat praktis dan efisien untuk mengatasi kerupuk yang melempem tanpa perlu repot menggunakan oven, microwave, air fryer, atau minyak. Jadi, jika Anda memiliki kerupuk yang melempem di rumah, cobalah langkah-langkah sederhana ini.
Video ini telah ditonton ratusan ribu kali dan menawarkan solusi cepat dan mudah untuk mengembalikan kerupuk ke kondisi semula. Jangan buru-buru membuang kerupuk melempem Anda sebelum mencoba trik ini!
Advertisement
Pertanyaan Netizen Seputar Kerupuk
Apa Efek dari Makan Kerupuk?
Apa efek samping dari makan kerupuk? Mengonsumsi terlalu banyak lemak trans dan lemak jenuh dalam kerupuk bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dan kolesterol total dalam darah, yang dapat berisiko pada kesehatan jantung.
Advertisement
Apakah Kerupuk Sehat atau Tidak?
Apakah kerupuk sehat untuk dikonsumsi? Kerupuk biasanya lebih tinggi kalori dan natrium dibandingkan roti, serta mengandung lebih banyak lemak. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah kecil dan dipadukan dengan makanan sehat seperti keju dan buah, kerupuk bisa menjadi tambahan yang baik untuk diet sehat.
Apakah Kerupuk Mengandung Vitamin?
Apakah kerupuk mengandung vitamin? Kerupuk hampir tidak memiliki kandungan vitamin ataupun serat. Kalori dalam kerupuk putih berkisar antara 100-150, setara dengan setengah piring nasi.
Advertisement
Apakah Kerupuk Bergizi?
Apakah kerupuk memberikan gizi yang cukup? Kerupuk umumnya dianggap tidak memiliki gizi yang cukup untuk pertumbuhan anak. Namun, beberapa jenis kerupuk seperti kerupuk udang atau ikan, jika kandungan ikannya cukup tinggi, dapat menyediakan protein yang baik untuk tubuh.
Siapa Penemu Kerupuk?
Siapa yang pertama kali menciptakan kerupuk? John Pearson menciptakan cracker pertama di Amerika Serikat pada tahun 1792, dan formula aslinya dijual hingga tahun 2008 dengan nama cracker Crown Pilot. Pada tahun 1801, pembuat roti dari Texas, Josiah Bent, secara tidak sengaja menciptakan biskuit yang kemudian dikenal sebagai cracker.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement