Kemendikbud Pastikan Program Kampus Merdeka 2024 Tetap Lanjut, Cek Jadwal Lengkapnya Di Sini

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengumumkan bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk semester ganjil tahun akademik 2024/2025 akan tetap berjalan.

Direktur Jenderal Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Abdul Haris mengatakan bahwa Kemendikbudristek akan berkomitmen untuk memberikan hak belajar kepada mahasiswa yang memungkinkan mereka memperoleh pengalaman relevan dan bermanfaat setelah lulus dari perguruan tinggi.

“Kemendikbudristek berkomitmen untuk terus memberikan hak belajar kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang relevan sebagai bekal di dunia pascakampus. MBKM menjadi kebijakan pertama dalam sejarah, di mana fleksibilitas dan pengalaman itu terbuka luas dan dibiayai pemerintah,” jelasnya, dikutip dari siaran pers Kemdikbudristek pada Sabtu (3/8/2024).

Sebelumnya, ramai di media sosial terkait ketidakpastian mengenai kelanjutkan Program Kampus Merdeka. Banyak mahasiswa yang mempertanyakan apakah program ini akan terus dijalankan atau dihentikan. Namun, Abdul Haris menjelaskan hal ini dikarenakan adanya perubahan linimasa terkait pengumuman dan tanggal mulai kegiatan.

“Adapun penyesuaian linimasa dilakukan karena proses pembukaan Automatic Adjustment terhadap anggaran belanja wajib bidang pendidikan.” jelasnya.

Adapun kegiatan yang tersedia di program Kampus Merdeka yaitu Magang dan Studi Independen Bersetifikat (MSIB), Kampus Mengajar, Indonesian Internasional Student Mobility Award Professional Program (Entrepreneur) (IISMA-E), Praktisi Mengajar, dan Wirausaha Merdeka (WMK).

Dikutip dari Kemendikbudristek, tercatat sejak tahun 2021 sampai saat ini ada 404.155 mahasiswa yang menerima manfaat dari program MBKM dan terdapat hampir 30.253 praktisi telah berpartisipasi menjadi bagian dari MBKM, di luar program-program MBKM Mandiri yang dikelola masing-masing perguruan tinggi. Jumlah mahasiswa yang menerima bantuan pun meningkat tajam dari 2.390 di 2020 menjadi 324.871 mahasiswa di 2023.