Sukses

Konsumsi Telur Ayam Setiap Hari Bisa Picu Kolesterol Naik, Mitos atau Fakta?

Telur aman untuk kolesterol jika dimasak dengan benar; pilih metode sehat dan kombinasikan dengan sayuran

Liputan6.com, Jakarta Makan telur adalah kebiasaan yang sangat umum di Indonesia. Selain harganya yang ramah di kantong, telur juga merupakan sumber protein hewani yang melimpah dan bisa diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Namun, banyak orang masih merasa khawatir bahwa mengonsumsi telur bisa meningkatkan kadar kolesterol. Apakah kekhawatiran ini benar adanya? Mari kita simak penjelasan berikut berdasarkan penelitian terbaru.

Menurut Mayo Clinic, meskipun telur ayam memang mengandung kolesterol, dampaknya terhadap kadar kolesterol darah ternyata tidak sebesar yang dibayangkan, terutama jika dibandingkan dengan efek lemak trans dan lemak jenuh. Telur memang mengandung kolesterol, tetapi pengaruhnya terhadap kolesterol darah sangat minim jika dibandingkan dengan lemak trans dan lemak jenuh, jelas Mayo Clinic dalam laporan terbarunya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 13 halaman

Beberapa Penelitian Mengenai Telur

Para ilmuwan dari Harvard Medical School telah mengungkapkan bahwa mengonsumsi satu telur sehari aman bagi kebanyakan orang. Penelitian ini melibatkan ratusan ribu peserta yang melaporkan pola makan dan kondisi medis mereka selama beberapa dekade.

Hasilnya menunjukkan bahwa konsumsi satu telur per hari tidak meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, atau penyakit kardiovaskular lainnya. Heart Foundation menjelaskan bahwa banyak kesalahpahaman tentang telur berasal dari fakta bahwa kuning telur mengandung lemak. Meskipun kuning telur mengandung lemak, dampaknya terhadap kolesterol tinggi sangat minim. Sebaliknya, penggunaan minyak dan margarin untuk menggoreng telur justru memiliki efek yang lebih besar pada peningkatan kadar kolesterol darah, jelas Heart Foundation.

Tinjauan menyeluruh terhadap penelitian yang ada menunjukkan bahwa bukti mengenai efek telur terhadap kolesterol darah tidak cukup signifikan. Para ahli menyimpulkan bahwa telur aman dikonsumsi, bahkan bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi. Namun, penting untuk memperhatikan makanan lain yang dikonsumsi bersama telur, seperti nasi, roti, mentega, garam, dan daging olahan yang dapat berdampak pada kesehatan jantung.

Penelitian yang dilakukan di Eropa dan Korea menunjukkan bahwa mengonsumsi dua hingga empat telur per minggu dapat berkontribusi pada asupan kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama pada penderita diabetes. Studi lain di Amerika Serikat menemukan bahwa konsumsi lebih dari lima hingga enam telur per minggu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 30%. Namun, hubungan langsung antara telur dan peningkatan risiko ini belum dapat dipastikan.

Berikut adalah cara aman mengonsumsi telur yang dirangkum dari berbagai sumber pada Senin (05/08/2024).

3 dari 13 halaman

1. Rebus Telur

Memasak telur dengan cara direbus bisa menjadi pilihan yang lebih sehat karena dapat menurunkan kandungan kolesterol dibandingkan dengan metode memasak lainnya. Selain itu, telur rebus juga memiliki kandungan kalori dan lemak yang lebih rendah jika dibandingkan dengan telur yang digoreng.

4 dari 13 halaman

Kombinasi dengan Sayuran

Mengombinasikan telur dengan sayuran tidak hanya memperkaya cita rasa, tetapi juga menyeimbangkan asupan nutrisi. Sayuran yang kaya akan serat dan vitamin dapat membantu mengurangi dampak negatif pada kadar kolesterol.

5 dari 13 halaman

3. Pilih Minyak yang Stabil

Saat memasak telur, pilihlah minyak yang tetap stabil pada suhu tinggi dan tidak mudah teroksidasi. Minyak zaitun atau minyak kelapa bisa menjadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan minyak goreng biasa.

6 dari 13 halaman

4. Pilih Telur Berkualitas

Pilihlah selalu telur dengan kualitas dan kandungan nutrisi terbaik. Telur organik atau telur dari ayam yang dipelihara dengan baik umumnya memiliki lebih banyak nutrisi dan minim bahan tambahan yang tidak diinginkan.

7 dari 13 halaman

5. Hindari Memasak Telur Terlalu Matang

Memasak telur hingga terlalu matang bisa mengurangi kandungan nutrisinya. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, pilihlah metode memasak yang mampu mempertahankan nutrisinya, seperti merebus atau mengukus.

Dengan mempertimbangkan metode-metode ini, Anda dapat menikmati telur dengan aman dan sehat sebagai bagian dari diet Anda.

8 dari 13 halaman

Pertanyaan Netizen Seputar Telur dan Kolesterol

9 dari 13 halaman

Apakah Telur Ayam Kampung Mengandung Kolesterol Tinggi?

Telur ayam kampung memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan telur ayam negeri. Telur ayam kampung mengandung 277 miligram kolesterol, sementara telur ayam negeri mengandung 423 miligram kolesterol. Selain itu, telur ayam kampung juga mengandung asam lemak omega-3 yang membantu menurunkan kadar trigliserida dalam tubuh.

10 dari 13 halaman

Penderita Kolesterol Harus Banyak Makan Apa?

Beberapa jenis sayuran dan buah-buahan yang baik untuk penderita kolesterol tinggi meliputi:

Sayuran: brokoli, bayam, sawi, selada, wortel, dan kentang.Buah dengan kandungan serat pektin: jeruk, apel, anggur, dan stroberi.

11 dari 13 halaman

Apakah Telur Benar-benar Buruk untuk Kolesterol?

Orang dengan kolesterol tinggi sering bertanya-tanya apakah mereka boleh makan telur, karena kuning telur kaya akan kolesterol. Secara umum, sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang, hal ini seharusnya baik-baik saja bagi kebanyakan orang, karena kolesterol dalam telur tidak berpengaruh signifikan terhadap kolesterol darah.

12 dari 13 halaman

Lebih Baik Putih Telur atau Kuning Telur?

Meski kedua bagian telur itu sehat, kuning telur memiliki lebih banyak manfaat nutrisi. Namun, karena mengandung kolesterol yang dapat meningkatkan risiko penyakit, sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedang.

13 dari 13 halaman

Apakah Telur Tinggi KaKolesterol Tinggi Sakitnya di Mana?lium?

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak karena kurangnya asupan oksigen dan darah. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti melemahnya salah satu sisi tubuh, muntah menyemprot, atau sakit kepala yang hebat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.