Liputan6.com, Jakarta Diabetes sering kali dianggap sebagai masalah kesehatan yang hanya dialami oleh orang dewasa, namun kenyataannya, anak-anak pun bisa terkena diabetes. Penyakit yang juga dikenal dengan sebutan 'kencing manis' ini terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin secara efektif atau tubuh tidak bisa memanfaatkan insulin dengan baik. Diabetes tipe 1, khususnya, adalah bentuk diabetes yang paling umum pada anak-anak. Ini merupakan kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas, sehingga produksi insulin menjadi tidak mencukupi. Meskipun penyebab pasti dari diabetes tipe 1 belum sepenuhnya dipahami, faktor lingkungan dan genetik diyakini memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit ini.
Tidak hanya diabetes tipe 1 yang perlu diwaspadai, tetapi juga diabetes tipe 2, yang sering dikaitkan dengan pola makan yang tidak sehat, dapat mempengaruhi anak-anak. Konsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan, serta pola makan yang buruk, dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 pada anak-anak. Dengan mengontrol asupan gula dan memilih makanan yang sehat, kita dapat membantu mencegah risiko diabetes dan memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Rekomendasi Takaran Gula Harian untuk Anak
Menurut Espghan.org.id, penting sekali untuk mengatur asupan gula sesuai dengan usia anak. Berikut ini adalah rekomendasi takaran gula harian untuk anak-anak:
- Usia 2-4 tahun: Maksimal 15-16 gram gula
- Usia 4-7 tahun: Maksimal 18-20 gram gula
- Usia 7-10 tahun: Maksimal 22-23 gram gula
- Usia 10-13 tahun: Maksimal 24-27 gram gula
- Usia 13-15 tahun: Maksimal 27-32 gram gula
- Usia 15-19 tahun: Maksimal 28-37 gram gula
Gula tambahan seringkali tersembunyi dalam berbagai produk minuman, termasuk susu. Agar anak tidak mengonsumsi gula tambahan secara berlebihan, berikut ini beberapa tips yang dirangkum dari Briliofood.net, Kamis (08/08/2024).
Advertisement
Baca Label Nutrisi
Menurut Dr. Susan Lee dari BrilioFood, sangat penting untuk memeriksa label pada kemasan susu guna memastikan tidak ada tambahan gula demi kesehatan anak. Pilihlah susu dengan kandungan gula yang rendah atau tanpa gula sama sekali untuk menghindari kalori kosong yang bisa menyebabkan obesitas dan masalah gigi.
Perhatikan Daftar Bahan
Pilihlah produk susu yang mencantumkan bahan-bahan utama seperti susu murni atau susu sapi tanpa tambahan pemanis atau sirup. Susu murni merupakan sumber nutrisi alami yang kaya akan protein, kalsium, dan vitamin, menjadikannya pilihan yang sempurna untuk kesehatan Anda.
Advertisement
Pilih Susu Tanpa Rasa
Jauhi susu dengan rasa tambahan seperti cokelat atau vanilla, karena biasanya mengandung gula ekstra. Sebaiknya, pilihlah susu dengan label plain atau original untuk menghindari gula tambahan.
Periksa Kadar Karbohidrat
Susu tanpa gula umumnya memiliki kandungan karbohidrat yang lebih rendah. Pastikan untuk memeriksa label kemasan guna memastikan bahwa susu pilihan Anda benar-benar bebas dari gula tambahan yang terselubung.
Advertisement
Cek Keterangan Produk
Beberapa produk susu mungkin mencantumkan label tanpa gula tambahan atau mengandung gula alami pada kemasannya. Pastikan Anda memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Pertimbangkan Susu Alternatif
Pilihlah susu nabati seperti susu almond atau susu kedelai tanpa tambahan gula sebagai pengganti susu sapi.
Advertisement
Perhatikan Porsi
Pastikan porsi susu yang diberikan sesuai dengan kebutuhan gizi si kecil, dan perhatikan juga asupan gula dari makanan lain dalam diet mereka. Mengatur porsi susu dengan tepat dapat membantu mencegah risiko obesitas dan diabetes.
Konsultasi dengan Dokter
Jika Anda memiliki kekhawatiran tertentu terkait kebutuhan gizi anak, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi agar mendapatkan rekomendasi yang tepat dan sesuai.
Advertisement
Alternatif Pengganti Susu untuk Anak
Untuk menjaga kesehatan anak dan menghindari risiko diabetes, pilihlah alternatif susu yang rendah gula dan kaya nutrisi. Beberapa pilihan yang bisa Anda pertimbangkan adalah susu nabati tanpa pemanis tambahan, seperti susu almond atau susu kedelai. Yogurt tanpa tambahan gula juga merupakan pilihan yang sangat baik, begitu juga dengan buah segar dan sayuran yang memberikan nutrisi penting tanpa meningkatkan kadar gula darah. Jangan lupa, air putih tetap menjadi pilihan terbaik untuk hidrasi tanpa menambah asupan gula. Dengan memilih makanan dan minuman yang sehat serta rendah gula, Anda dapat membantu mengurangi risiko diabetes dan mendukung kesehatan anak secara menyeluruh.
Pertanyaan Netizen Seputar Susu Anak
Advertisement
Kapan anak bisa mulai minum susu bebas laktosa?
Anak-anak dengan intoleransi laktosa bisa mulai minum susu bebas laktosa setelah usia 1 tahun, sesuai dengan rekomendasi dokter.
Bagaimana memilih susu untuk anak dengan kebutuhan khusus?
Pilih susu yang sesuai dengan kebutuhan khusus anak, seperti susu rendah gula untuk anak dengan diabetes, atau susu yang diperkaya untuk mendukung pertumbuhan khusus.
Advertisement
Berapa banyak kalsium yang dibutuhkan anak-anak?
Anak-anak usia 1-3 tahun membutuhkan sekitar 500 mg kalsium per hari, yang dapat diperoleh dari susu dan makanan lainnya.
Apa perbedaan antara susu formula dan susu biasa?
Susu formula dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan anak, dengan penambahan vitamin, mineral, dan nutrisi penting yang mungkin tidak terdapat dalam susu sapi biasa.
Advertisement
Kapan waktu terbaik untuk memberikan susu sebelum tidur?
Memberikan susu sebelum tidur bisa membantu anak merasa kenyang dan nyaman, tetapi pastikan tidak terlalu dekat dengan waktu tidur untuk menghindari masalah gigi atau gangguan tidur.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence