Sukses

4 Tips Mengatasi Masalah Tidur Bersama Pasangan, Patut Dicoba

Tidak semua orang bisa tidur nyenyak saat berbagi tempat tidur dengan pasangan. Masalah seperti perbedaan jadwal tidur, mendengkur, atau gangguan lainnya bisa menjadi kendala.

Liputan6.com, Jakarta - Tidur bersama pasangan bukan hanya membuat kita merasa lebih aman dan terhubung, tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Misalnya, tidur berdua dapat menurunkan kadar kortisol, hormon stres, dan mengurangi peradangan dalam tubuh.

Namun, tidak semua orang bisa tidur nyenyak saat berbagi tempat tidur dengan pasangan. Masalah seperti perbedaan jadwal tidur, mendengkur, atau gangguan lainnya bisa menjadi kendala.

Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk mengetahui apa saja yang bisa mengganggu tidur Anda bersama pasangan dan bagaimana cara mengatasinya. Berikut beberapa masalah tidur bersama pasangan, seperti melansir dari Bright Side, Rabu (14/8/2024).

1. Bangun di tengah malam

Bangun di tengah malam bisa menjadi masalah bagi beberapa individu, seringkali disebabkan oleh insomnia, stres, penggunaan gadget sebelum tidur, lingkungan tidur yang kurang nyaman, atau jadwal tidur yang tidak konsisten.

Jika Anda terjaga dan tidak bisa tidur lagi setelah 15 atau 20 menit, penting untuk tetap menghormati pasanganmu.

Langkah pertama adalah tidak mengganggu pasangan. Segera bangkit dari tempat tidur dan pindah ke ruangan lain. Lakukan aktivitas menenangkan seperti membaca buku atau mendengarkan musik lembut sampai Anda merasa mengantuk kembali. Hindari penggunaan gadget atau aktivitas yang merangsang.

Setelah Anda merasa cukup mengantuk, kembalilah ke kamar tidur dan coba tidur lagi. Dengan cara ini, Anda dapat mengatasi gangguan tidur tanpa mengganggu pasangan, menjaga kualitas tidur Anda berdua, dan menjaga keseimbangan tidur yang baik dalam hubunganmu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Berbenturan siklus tidur

Jika Anda menyadari bahwa Anda dan pasangan memiliki ritme sirkadian yang berlawanan, penting untuk mengikuti jadwal tidurmu sendiri dan hidup sesuai dengan kronotipemu. 

Orang yang mencoba tidur terlalu dini di malam hari bisa berakhir dengan insomnia karena tekanan untuk tidur saat tubuh belum siap memicu kecemasan dan frustasi.

Solusinya, pencahayaan bisa membantu sedikit menggeser jadwal tidur. Tubuhmu mulai memproduksi hormon tidur, yang dikenal sebagai melatonin, saat gelap dan berhenti saat menjadi terang, memberi tahu kita bahwa sudah waktunya untuk bagun. 

Jadi, paparan cahaya terang di pagi hari dan paparan cahaya buruk di malam hari bisa membantu para insomnia untuk sedikit mengubah jam bangun.

3 dari 4 halaman

3. Tarik menarik selimut

Beberapa orang merasa tidak nyaman ketika harus berbagi selimut saat tidur bersama pasangan. Tarik-menarik selimut memang sering terjadi dan bisa memengaruhi kualitas tidurmu. Meskipun berbagi selimut bisa mempererat hubungan, hal ini juga bisa menimbulkan gangguan saat tidur.

Solusinya adalah dengan menggunakan tempat tidur yang lebih besar dan selimut terpisah. Dengan cara ini, masing-masing dari Anda memiliki selimut sendiri, sehingga mengurangi kemungkinan berebut dan membuat tidur menjadi lebih nyaman untuk kedua belah pihak.

4 dari 4 halaman

4. Mendengkur

Mendengkur mungkin terlihat sepele, tetapi bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius dan dapat mengganggu tidurmu serta pasangan. Gangguan tidur akibat mendengkur bisa menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan kurang tidur bagi kedua belah pihak.

Untuk solusi jangka pendek, coba ubah posisi tidurmu. Dengkuran sering terjadi ketika tidur telentang, jadi cobalah tidur miring atau mengangkat kepala sedikit. Jika suara mendengkur mengganggu, gunakan penyumbat telinga atau, jika perlu, jaga jarak saat tidur.

Untuk solusi jangka panjang, perbaiki gaya hidupmu dengan menurunkan berat badan, mengikuti jadwal tidur yang teratur, dan menghindari alkohol, merokok, serta obat-obatan tertentu yang dapat memperburuk dengkuran.

Jika mendengkur terus berlanjut meskipun sudah melakukan perubahan ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.