Sukses

Kembali Diadakan, Sandiaga Uno Sebut Festival Lembah Baliem Dorong Ekonomi Kreatif Papua

Acara tahunan ini diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk melestarikan tradisi budaya suku-suku yang mendiami Lembah Baliem, termasuk suku Dani, Lani, dan Yali.

Liputan6.com, Jakarta Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) kembali diselenggarakan di Distrik Usilimo, Jayawijaya, Papua Pegunungan, dari tanggal 7 hingga 9 Agustus 2024. Acara tahunan ini diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk melestarikan tradisi budaya suku-suku yang mendiami Lembah Baliem, termasuk suku Dani, Lani, dan Yali.

Festival ini menjadi salah satu daya tarik wisata utama Papua, khususnya Wamena, dengan menonjolkan tradisi perang sebagai atraksi utama. Tradisi yang dahulu merupakan bagian dari ritual budaya kini menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Sejak dibuka untuk umum pada tahun 1989, FBLB menjadi salah satu festival tertua dan paling ikonik di Papua, menampilkan kekayaan budaya asli tanah Papua.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya, Engelbert Ch. W. Surabut, “Festival Budaya Lembah Baliem ini merupakan sebuah acara untuk melestarikan budaya masyarakat Lembah Baliem yang digelar di wilayah Kabupaten Jayawijaya pada bulan Agustus dengan cara memperkenalkan budaya tempat sendiri.”

Tahun ini, FBLB mengusung tema “The Pearl of Great Baliem” yang menyoroti keunikan, kekuatan, dan keindahan budaya Suku Hubula yang telah mendiami Lembah Baliem dari generasi ke generasi. Sebanyak 40 distrik di Kabupaten Jayawijaya turut ambil bagian, masing-masing mengirimkan puluhan penari kolosal untuk memeriahkan acara. Selain itu, kontingen dari Kabupaten Lani Jaya dan Kabupaten Yahukimo juga ikut berpartisipasi.

 

2 dari 3 halaman

Rangkaian acara Festival Lembah Baliem

Rangkaian acara mencakup atraksi perang-perangan, karapan babi, permainan tradisional, hingga perlombaan khas Papua. Salah satu momen menarik adalah pementasan peradaban nenek moyang Suku Hubula melalui atraksi kolosal perang, permainan ketangkasan, serta Bakar Batu, metode memasak tradisional Papua. Festival ini ditutup dengan karnaval budaya nusantara sebagai perayaan kemerdekaan Indonesia ke-79.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, berharap festival ini dapat terus menjadi ajang promosi pariwisata, seni, budaya, dan ekonomi kreatif, serta melahirkan lebih banyak pelaku ekonomi kreatif di masa depan. 

 

3 dari 3 halaman

Jadi top karisma event nusantara

“Kami optimis FBLB tidak hanya menjadi ajang promosi destinasi wisata, seni dan budaya serta produk-produk ekonomi kreatif, namun ke depannya harapan kita bersama adalah lahirnya lebih banyak pelaku ekonomi kreatif sehingga kegiatan ini akan terus berkelanjutan dan semakin berkualitas, tentunya dengan selalu berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi,” ujar Sandiaga.

Festival yang sudah menjadi tradisi turun-temurun ini juga terpilih sebagai salah satu dari Top 10 Karisma Event Nusantara (KEN) oleh Kemenparekraf, sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan menggerakkan pariwisata domestik.

Video Terkini