Sukses

Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia Dorong Budaya Unggul di Milad ke-24: dari Akreditasi hingga Leadership

Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) baru saja menyelenggarakan Sidang Terbuka Senat Akamedik yang juga sekaligus memperingati Milad UAI ke-24.

Liputan6.com, Jakarta Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) baru saja menyelenggarakan Sidang Terbuka Senat Akamedik yang juga sekaligus memperingati Milad UAI ke-24. Acara yang diadakan di Auditorium UAI pada Rabu, (21/8/2024) itu dihadiri oleh seluruh Sivitas Akademika UAI, Guru Besar Tamu, pengurus Yayasan Pesantren Islam Al Azhar (YPIA), Ketua Dewan Eksekutif BAN-PT, Kepala LLDIKTI Wilayah III, serta tamu dari beberapa perguruan tinggi di Jabodetabek.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Pembina YPI Al Azhar, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH., memberikan sambutan serta ucapan selamat atas hari jadi Universitas Al-Azhar Indonesia yang ke-24. “Universitas ini lahir dalam rangka membebaskan rakyat Indonesia dari kebodohan, penjajahan, dan keterbelakangan," ujarnya.

Jimly mengajak UAI dan berbagai pihak untuk bersama-sama membangun Indonesia menjadi lebih baik melalui manusia yang berkualitas serta berintegritas. Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Eksekutif BAN-PT, Prof. Dr. Ari Purbayanto, M.Sc., menyampaikan orasi ilmiah yang bertopik “Perguruan Tinggi Bermutu Untuk Menyiapkan SDM Unggul”.

Ari menyebutkan beberapa tantangan yang harus dilalui dalam melaksanakan upaya penjaminan mutu perguruan tinggi, yaitu sumber daya dan pendanaan, budaya mutu, serta adanya berbagai kesenjangan. Untuk mempertahankan akreditasi dan perbaikan berkelanjutan, perguruan tinggi harus menjalankan tinjauan mutu secara berkala, pelaporan (transparansi), hingga perbaikan mutu yang berkelanjutan.

Tak hanya itu, ia juga memperkenalkan konsep KEIZEN of Programme Structure & Content, yakni konsep praktik perbaikan mutu asal Jepang yang sudah dikenal dan diterapkan secara global, sebagai solusi dalam melaksanakan perbaikan mutu perguruan tinggi berkelanjutan.

 

2 dari 3 halaman

Pencanangan budaya Unggul

Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia, Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc berharap bahwa akredetasi unggul yang diterima UAI kelak tak hanya berupa status, tetapi menjadi unggul sebenarnya.

"Saya selalu tekankan UAI unggul itu menjadi kultur, menjadi perilaku, dan bekerja untuk mencapai unggul. Jadi unggul dalam arti prosesnya, juga dalam outputnya, terutama outcomenya," terang Asep ketika ditemui usai Sidang Terbuka Senat Akamedik.

Ia kemudian menjelaskan penjabaran dari kata UNGGUL yang dimiliki oleh UAI tersebut. Menurut dia, U yang pertama adalah unite dengan kata lain bersatu. Kemudian N adalah networking, berjejaring. Dengan harapan sivitas akademika UAI giat berjejaring untuk memperluas pengetahuan.

"Kemudian G-nya adalah great, dengan harapan UAI menjadi yang terbaik, serta G berikutnya adalah goals oriented yang berarti harus memiliki tujuan."

 

3 dari 3 halaman

Penandatangan MoU dengan IPMI Institute dan Bulog

Selanjutnya Asep menjelaskan bahwa U berikutnya berarti universal sedangkan L yang terakhir adalah lead, dengan harapan UAI akan menjadi pemimpin dalam berbagai proses pendidikan.

"Itu harus selalu didengungkan, jangan kemudian setelah mendapat akredetasi lalu tenang-tenang saja," tambah dia lagi.

Pada Sidang Senat Akademik, turut diumumkan penghargaan bagi pegawai maupun fakultas yang berprestasi, yaitu UAI Award dan AMI Award. Kemudian, acara ditutup dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UAI dengan IPMI Institute dan Badan Urusan Logistik (Bulog).

Penandatanganan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari hubungan kerjasama yang telah dijalin dengan IPMI Institute dan Bulog dalam bidang pendidikan, penelitian, serta pengabdian masyarakat.

Video Terkini